Raksasa pengembangan game Epic Games telah terkena gugatan class action atas toko Fortnite karena menggunakan taktik penjualan yang menipu untuk memanipulasi pemain
PANews melaporkan pada 9 Maret, menurut Gamespot, raksasa pengembangan game Epic Games menjadi sasaran gugatan class action karena menggunakan taktik penjualan yang menipu di toko Fortnite untuk memanipulasi dan menyesatkan pemain (terutama anak di bawah umur), gugatan tersebut mengatakan bahwa Epic Games menciptakan "ilusi kelangkaan" dan menggunakan ketakutan ketinggalan (FOMO) untuk memengaruhi malam, dan gugatan tersebut telah diajukan ke pengadilan San Francisco di Amerika Serikat. Dilaporkan bahwa Epic Games telah membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa deskripsi dalam gugatan tersebut salah dan salah menggambarkan cara kerja Fortnite.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Raksasa pengembangan game Epic Games telah terkena gugatan class action atas toko Fortnite karena menggunakan taktik penjualan yang menipu untuk memanipulasi pemain
PANews melaporkan pada 9 Maret, menurut Gamespot, raksasa pengembangan game Epic Games menjadi sasaran gugatan class action karena menggunakan taktik penjualan yang menipu di toko Fortnite untuk memanipulasi dan menyesatkan pemain (terutama anak di bawah umur), gugatan tersebut mengatakan bahwa Epic Games menciptakan "ilusi kelangkaan" dan menggunakan ketakutan ketinggalan (FOMO) untuk memengaruhi malam, dan gugatan tersebut telah diajukan ke pengadilan San Francisco di Amerika Serikat. Dilaporkan bahwa Epic Games telah membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa deskripsi dalam gugatan tersebut salah dan salah menggambarkan cara kerja Fortnite.