Haseeb Qureshi – CEO dari Dragonfly – telah mengkritik proses Request for Proposal (RFP) dari Hyperliquid terkait stablecoin USDH, menyebutnya sebagai sebuah “trò hề” (farce). Menurutnya, seluruh proses ini tampaknya dirancang untuk menguntungkan Native Markets, alih-alih menciptakan persaingan yang adil di antara para peserta.
Dalam sebuah postingan di X pada 9/9, Qureshi menegaskan bahwa lebih dari setengah kontraktor lain yang juga mengajukan dokumen percaya bahwa validator Hyperliquid hanya tertarik pada Pasar Native, meskipun ada banyak dokumen dari nama-nama besar lainnya.
Konteks: Persaingan Membangun Infrastruktur untuk USDH
Hyperliquid sedang menilai proposal dari berbagai proyek besar seperti Ethena, Paxos, Agora, dan Frax. Para peserta harus mengajukan rencana rinci terkait dengan:
Kerangka kepatuhan hukum (regulatory compliance)Strategi distribusi stablecoinCara membagikan hasil dari cadangan untuk ekosistem Hyperliquid
Pihak pemenang tender akan bertanggung jawab untuk menerbitkan dan mengelola stablecoin USDH.
Namun, menurut Qureshi, proses ini sejak awal sudah tidak transparan:
Native Markets mengajukan proposal hampir segera setelah RFP diumumkan, membuatnya curiga bahwa startup ini telah memiliki informasi sebelumnya. Sementara itu, pesaing lainnya harus "berlomba di akhir pekan" untuk menyiapkan dokumen.
Dia menyimpulkan bahwa: “Seluruh proses RFP dari USDH hampir dibuat khusus untuk Native Markets.”
Konflik Kepentingan Dan Pertanyaan Yang Muncul
Qureshi menekankan bahwa meskipun Ethena, Paxos, Agora, atau Frax memiliki proposal yang menonjol dan potensi yang luar biasa, namun mereka tidak menarik perhatian validator. Dia berpendapat bahwa penyebabnya terletak pada "perjanjian belakang layar" yang telah disusun sebelumnya.
Namun, beberapa pengguna media sosial telah membantah Qureshi, berpendapat bahwa tuduhan ini mungkin berasal dari kepentingan pribadinya, karena Dragonfly memiliki investasi di beberapa entitas yang berpartisipasi dalam lelang.
Sebagai tanggapan, Qureshi mengakui bahwa Dragonfly memang memiliki investasi di Hype, Ethena, Agora, Sky, dan Frax, tetapi ia menegaskan bahwa masalahnya bukan terletak pada kepentingan ekonomi melainkan pada proses yang tidak adil dari pihak validator:
Ia tidak menyalahkan tim inti Hyperliquid, tetapi menargetkan para validator, yang ia tuduh telah mengabaikan pendapat komunitas dan delegator. Apa yang ia khawatirkan adalah transparansi dan keadilan dalam cara memilih mitra untuk membangun stablecoin USDH.
Kesimpulan: Pertunjukan atau Uji Transparansi?
Kasus ini sedang menimbulkan banyak pertanyaan bagi komunitas Hyperliquid:
Apakah proses RFP dari USDH benar-benar adil dan transparan? Atau ini hanya sebuah "drama" yang disiapkan untuk mempermudah Native Markets – sebuah startup baru tetapi didukung dengan kuat?
Dalam konteks stablecoin yang semakin memainkan peranan penting dalam DeFi dan pasar crypto, transparansi dari proses pemilihan mitra infrastruktur adalah faktor kunci. Jika tidak ditangani dengan baik, kontroversi ini dapat mempengaruhi kepercayaan komunitas terhadap Hyperliquid serta ekosistem USDH di masa depan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pertunjukan Lucu atau Adil? CEO Dragonfly Mengkritik Hyperliquid
Haseeb Qureshi – CEO dari Dragonfly – telah mengkritik proses Request for Proposal (RFP) dari Hyperliquid terkait stablecoin USDH, menyebutnya sebagai sebuah “trò hề” (farce). Menurutnya, seluruh proses ini tampaknya dirancang untuk menguntungkan Native Markets, alih-alih menciptakan persaingan yang adil di antara para peserta. Dalam sebuah postingan di X pada 9/9, Qureshi menegaskan bahwa lebih dari setengah kontraktor lain yang juga mengajukan dokumen percaya bahwa validator Hyperliquid hanya tertarik pada Pasar Native, meskipun ada banyak dokumen dari nama-nama besar lainnya. Konteks: Persaingan Membangun Infrastruktur untuk USDH Hyperliquid sedang menilai proposal dari berbagai proyek besar seperti Ethena, Paxos, Agora, dan Frax. Para peserta harus mengajukan rencana rinci terkait dengan: Kerangka kepatuhan hukum (regulatory compliance)Strategi distribusi stablecoinCara membagikan hasil dari cadangan untuk ekosistem Hyperliquid Pihak pemenang tender akan bertanggung jawab untuk menerbitkan dan mengelola stablecoin USDH. Namun, menurut Qureshi, proses ini sejak awal sudah tidak transparan: Native Markets mengajukan proposal hampir segera setelah RFP diumumkan, membuatnya curiga bahwa startup ini telah memiliki informasi sebelumnya. Sementara itu, pesaing lainnya harus "berlomba di akhir pekan" untuk menyiapkan dokumen. Dia menyimpulkan bahwa: “Seluruh proses RFP dari USDH hampir dibuat khusus untuk Native Markets.” Konflik Kepentingan Dan Pertanyaan Yang Muncul Qureshi menekankan bahwa meskipun Ethena, Paxos, Agora, atau Frax memiliki proposal yang menonjol dan potensi yang luar biasa, namun mereka tidak menarik perhatian validator. Dia berpendapat bahwa penyebabnya terletak pada "perjanjian belakang layar" yang telah disusun sebelumnya. Namun, beberapa pengguna media sosial telah membantah Qureshi, berpendapat bahwa tuduhan ini mungkin berasal dari kepentingan pribadinya, karena Dragonfly memiliki investasi di beberapa entitas yang berpartisipasi dalam lelang. Sebagai tanggapan, Qureshi mengakui bahwa Dragonfly memang memiliki investasi di Hype, Ethena, Agora, Sky, dan Frax, tetapi ia menegaskan bahwa masalahnya bukan terletak pada kepentingan ekonomi melainkan pada proses yang tidak adil dari pihak validator: Ia tidak menyalahkan tim inti Hyperliquid, tetapi menargetkan para validator, yang ia tuduh telah mengabaikan pendapat komunitas dan delegator. Apa yang ia khawatirkan adalah transparansi dan keadilan dalam cara memilih mitra untuk membangun stablecoin USDH. Kesimpulan: Pertunjukan atau Uji Transparansi? Kasus ini sedang menimbulkan banyak pertanyaan bagi komunitas Hyperliquid: Apakah proses RFP dari USDH benar-benar adil dan transparan? Atau ini hanya sebuah "drama" yang disiapkan untuk mempermudah Native Markets – sebuah startup baru tetapi didukung dengan kuat? Dalam konteks stablecoin yang semakin memainkan peranan penting dalam DeFi dan pasar crypto, transparansi dari proses pemilihan mitra infrastruktur adalah faktor kunci. Jika tidak ditangani dengan baik, kontroversi ini dapat mempengaruhi kepercayaan komunitas terhadap Hyperliquid serta ekosistem USDH di masa depan.