Di pasar crypto, ada sebuah kenyataan yang mudah terlihat: semakin banyak proyek dan organisasi menerbitkan stablecoin. Selain nama-nama yang sudah sangat akrab seperti USDT dan USDC, kini muncul banyak jenis lain seperti USD1, USDE, USDD, FDUSD… Bahkan, jika terus seperti ini, alfabet 26 huruf bahasa Inggris sepertinya tidak akan cukup untuk menamai semua stablecoin baru.
Tetapi pertanyaan pentingnya adalah: Apakah pasar benar-benar membutuhkan terlalu banyak stablecoin seperti itu?
Sifat dari stablecoin adalah berfungsi sebagai "jangkar harga" – menjaga investor memiliki tempat yang aman sementara di pasar yang bergejolak. Namun, tidak semua stablecoin memiliki kemampuan untuk mempertahankan stabilitas. Sebagian besar stablecoin kecil, dengan sedikit pengguna, sering kali tidak memiliki likuiditas yang cukup kuat, kurang transparansi dalam mekanisme operasional, atau bahkan terlalu bergantung pada kepercayaan daripada aset jaminan yang sebenarnya.
Faktanya, sejarah telah membuktikan: dalam periode downtrend / bear market, banyak stablecoin pernah runtuh atau "menghilang" karena kehilangan kemampuan untuk mempertahankan peg, likuiditas menipis, atau ditarik secara besar-besaran oleh komunitas. Contoh yang paling mencolok adalah runtuhnya UST/LUNA pada tahun 2022, yang membuat seluruh pasar terguncang.
Oleh karena itu, saran penting bagi para investor adalah:
Jangan mengambil risiko untuk memegang terlalu banyak stablecoin di luar USDT dan USDC. Ini adalah dua stablecoin yang telah terbukti memiliki likuiditas, diterima secara luas, dan memiliki ekosistem yang mendukung dengan kuat. Stablecoin baru sering kali hanya bersifat eksperimental, melayani tujuan pemasaran, atau ekosistemnya sendiri. Ketika pasar keras, kemungkinan "mati muda" sangat tinggi. Jika harus menggunakan stablecoin yang lebih kecil seperti FDUSD, USDD…(, anggaplah itu sebagai alat sementara atau untuk farming, jangan menjadikannya sebagai aset penyimpanan utama.
👉 Singkatnya, pasar mungkin akan melahirkan banyak stablecoin lainnya, tetapi sebagian besar dari mereka sulit untuk bertahan lama. Bagi para investor, keamanan modal harus diutamakan – terutama di masa-masa pasar yang tidak stabil.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Stablecoin Muncul Seperti Jamur: Apakah Benar Diperlukan Puluhan Jenis, Atau Hanya Sebuah Perangkap Menunggu Meledak?
Di pasar crypto, ada sebuah kenyataan yang mudah terlihat: semakin banyak proyek dan organisasi menerbitkan stablecoin. Selain nama-nama yang sudah sangat akrab seperti USDT dan USDC, kini muncul banyak jenis lain seperti USD1, USDE, USDD, FDUSD… Bahkan, jika terus seperti ini, alfabet 26 huruf bahasa Inggris sepertinya tidak akan cukup untuk menamai semua stablecoin baru. Tetapi pertanyaan pentingnya adalah: Apakah pasar benar-benar membutuhkan terlalu banyak stablecoin seperti itu? Sifat dari stablecoin adalah berfungsi sebagai "jangkar harga" – menjaga investor memiliki tempat yang aman sementara di pasar yang bergejolak. Namun, tidak semua stablecoin memiliki kemampuan untuk mempertahankan stabilitas. Sebagian besar stablecoin kecil, dengan sedikit pengguna, sering kali tidak memiliki likuiditas yang cukup kuat, kurang transparansi dalam mekanisme operasional, atau bahkan terlalu bergantung pada kepercayaan daripada aset jaminan yang sebenarnya. Faktanya, sejarah telah membuktikan: dalam periode downtrend / bear market, banyak stablecoin pernah runtuh atau "menghilang" karena kehilangan kemampuan untuk mempertahankan peg, likuiditas menipis, atau ditarik secara besar-besaran oleh komunitas. Contoh yang paling mencolok adalah runtuhnya UST/LUNA pada tahun 2022, yang membuat seluruh pasar terguncang. Oleh karena itu, saran penting bagi para investor adalah: Jangan mengambil risiko untuk memegang terlalu banyak stablecoin di luar USDT dan USDC. Ini adalah dua stablecoin yang telah terbukti memiliki likuiditas, diterima secara luas, dan memiliki ekosistem yang mendukung dengan kuat. Stablecoin baru sering kali hanya bersifat eksperimental, melayani tujuan pemasaran, atau ekosistemnya sendiri. Ketika pasar keras, kemungkinan "mati muda" sangat tinggi. Jika harus menggunakan stablecoin yang lebih kecil seperti FDUSD, USDD…(, anggaplah itu sebagai alat sementara atau untuk farming, jangan menjadikannya sebagai aset penyimpanan utama. 👉 Singkatnya, pasar mungkin akan melahirkan banyak stablecoin lainnya, tetapi sebagian besar dari mereka sulit untuk bertahan lama. Bagi para investor, keamanan modal harus diutamakan – terutama di masa-masa pasar yang tidak stabil.