Banyak orang bertanya kepada saya bagaimana bisa bertahan di dunia kripto selama tiga tahun tanpa mengalami margin call, jawaban saya hanya dua kata: disiplin.

Masih ingat malam tiga tahun lalu, saya masuk dengan 1200U, mata tertuju ketat pada grafik K-line, pikiran penuh dengan impian menjadi kaya dalam semalam. Dua minggu kemudian, pasar memberikan pelajaran pertama dengan lonjakan 300 poin secara langsung. Saat itu baru sadar bahwa tempat ini bukan kasino, melainkan mesin pemotong daging.

Sekarang, melihat para pemula yang mulai dari 1000U, biasanya mereka mengikuti pola yang sama—terburu-buru. Terburu-buru membangun posisi, menambah posisi, all in. Saya berbeda, menggunakan 200U sebagai alat penjelajah, bertahan selama tiga tahun dengan keras. Mari saya ceritakan strategi nyata saya.

**Langkah pertama: Pembagian posisi, lebih penting dari apa pun**

Cerita margin call yang paling sering saya dengar, semuanya diawali dengan—semua posisi. Seperti takut kehilangan peluang besar dalam hidup jika terlambat satu detik. Hasilnya? Akun dari puluhan ribu turun ke beberapa ribu, bahkan tidak sempat rebound.

Sekarang, meskipun saldo akun saya 5000U, satu transaksi tidak pernah lebih dari 200U. Bukan karena takut, tapi bertahan lebih penting daripada cepat mendapatkan keuntungan. Rencana alokasi dana saya seperti ini:

Posisi dasar 500U, dengan leverage 20x untuk menggerakkan volume trading 1 juta U; batas kerugian per transaksi ditetapkan di 100U, stop loss saat salah satu terjadi; rasio risiko-imbalan diatur di 5:1, artinya satu kali salah rugi 100U, satu kali benar bersih 400U.

Teman-teman yang dulu menertawakan saya "terlalu konservatif", dalam tiga bulan hampir semuanya keluar. Sedangkan saya dengan strategi "penakut" ini, akun tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh secara stabil. Apakah matematika bisa menipu? Tidak.

**Langkah kedua: Hanya trading peluang yang benar-benar terlihat**

Tahun pertama masuk pasar, saya merasa setiap fluktuasi di layar adalah sinyal. Sehari tidak trading rasanya tidak nyaman, takut kehilangan sesuatu. Baru kemudian sadar, 80% dari fluktuasi pasar hanyalah noise, trading terlalu sering justru menambah biaya transaksi ke bursa.

Sekarang, frekuensi saya trading jauh berkurang. Bukan karena tidak ada peluang, tapi karena peluang ada di mana-mana, saya hanya ambil yang benar-benar saya pahami. Lebih baik satu minggu satu kali trading daripada sepuluh kali sehari dengan leverage. Pengendalian risiko bukan menjaga garis bawah, tapi secara aktif keluar dari 90% posisi.

Kamu tanya bagaimana menilai mana posisi yang layak diambil? Perhatikan tiga hal: apakah ada sinyal teknikal yang jelas, arus dana saat ini ke mana, dan apakah saya paham fundamental koin ini. Jika salah satu dari tiga tidak jelas, ya tunggu saja. Mereka yang tidak sabar akan rugi di pasar.

**Langkah ketiga: Kerugian adalah biaya pendidikan, tapi biaya harus dikendalikan**

Tidak selalu bisa profit setiap saat. Saya juga pernah rugi cukup banyak selama tiga tahun ini. Kuncinya, saat rugi jangan sampai terlalu besar. Kerugian 100U masih bisa saya tahan. Kalau satu kali rugi lebih dari itu, berarti ada masalah dengan manajemen risiko.

Master sejati bukan tidak pernah rugi, tapi saat rugi, kerusakannya minimal. Lihat akun yang kembali ke kondisi sebelum merdeka, biasanya karena satu penyakit yang sama—risiko satu transaksi terlalu besar, tidak disiplin.

**Pesan terakhir**

Tiga tahun di dunia kripto, saya sudah lihat banyak trader tangguh, tapi akhirnya gagal karena kurang disiplin. Ada rencana tapi tidak dilaksanakan, ada disiplin tapi tidak diikuti, akhirnya akun terkikis sedikit demi sedikit.

Saya bukan ahli, hanya trader biasa. Tapi trader biasa ini punya keunggulan—kemampuan eksekusi yang kuat. Kalau sudah tetapkan batas kerugian, jangan dilanggar, dan target keuntungan pun harus diambil saat tercapai. Jangan bertaruh melawan pasar dengan karakter yang tidak disiplin, karena karakter itu akhirnya akan diperbaiki oleh pasar. Disiplin adalah satu-satunya senjata.