Rapat The Fed di bulan Desember masih belum pasti—apakah akan ada penurunan suku bunga atau tidak, pasar ramai berdebat, dan pergerakan BNB pun ikut terombang-ambing dalam “perang tarik ulur” ini.

**Turun suku bunga? Tidak turun? Itu pertanyaannya**

Sekarang pasar terbagi dua kubu, masing-masing punya argumen sendiri.

Kubu yang mendukung penurunan suku bunga punya alasan kuat: tingkat pengangguran sudah naik tiga bulan berturut-turut, data September melonjak ke 4,44%, sebentar lagi menyentuh batas merah 4,5% yang ditetapkan The Fed sendiri. Ditambah lagi, dari para pejabat yang punya hak suara di bulan Desember, mayoritas adalah kelompok dovish, bahkan Williams dari New York Fed sudah bicara, “masih bisa turun lagi.” Kedengarannya, penurunan suku bunga sudah di depan mata?

Tunggu dulu. Suara penolakan juga tidak kecil. Inflasi? Masih berada di atas target 2%, kalau sekarang turunkan suku bunga, bagaimana kalau ekspektasi inflasi naik lagi? Catatan rapat bulan Oktober menunjukkan perdebatan internal yang panas, seperti Collins dari Cleveland Fed jelas-jelas tidak terburu-buru. Yang lebih krusial, data ketenagakerjaan Oktober belum keluar, jadi dasar pengambilan keputusan kebijakan masih belum lengkap.

Data CME memberikan gambaran: probabilitas penurunan 25 basis poin di Desember sebesar 71%, kemungkinan tidak berubah sebesar 29%. Singkatnya, peluang untuk turun memang lebih besar, tapi belum sepenuhnya pasti.

**Bagaimana pergerakan BNB? Tergantung The Fed**

Kalau benar-benar turunkan suku bunga—

Dalam jangka pendek, sentimen pasti naik. Likuiditas melonggar, dana cenderung masuk ke aset berisiko tinggi, pasar kripto kemungkinan besar akan menikmati keuntungan, dan BNB naik adalah hal yang wajar. Secara teknikal, jika berhasil menembus level resistance kunci, sentimen bullish akan semakin kuat. Ada analis yang mengutip data historis, BNB pernah melonjak lebih dari 920% di siklus serupa—tentu, sejarah tidak selalu terulang, tapi setidaknya BNB punya “gen” itu.

Tapi kalau tidak turun suku bunga—

Itu masalah. Biaya pinjaman tetap tinggi, risk appetite pasar bakal ditekan, BNB kemungkinan besar akan menguji level support teknikal dalam jangka pendek. Tapi di sisi lain, kebijakan makro hanya salah satu faktor, pondasi jangka panjang BNB tetap pada pembangunan ekosistemnya. Misalnya upgrade Maxwell di BNB Chain yang meningkatkan performa jaringan; lalu dana institusi yang masuk, seperti Windtree Therapeutics yang langsung membeli BNB senilai $520 juta, ini bukan main-main.

**Jangka panjang? Ekosistem adalah kuncinya**

Sejujurnya, naik-turunnya suku bunga hanya “noise” jangka pendek. Kekuatan utama BNB tetap pada apakah ekosistemnya berkembang atau tidak.

Datanya jelas: alamat aktif di BNB Chain naik 37% dalam 30 hari terakhir, kepemilikan institusi makin besar, ditambah mekanisme burn setiap kuartal yang terus mengurangi suplai—faktor-faktor inilah yang menopang harga secara fundamental.

Untuk prediksi harga? Analis BitBull bahkan berani memberikan angka: jika mengikuti pola sebelumnya, BNB bisa menembus $1000 pada akhir 2025, bahkan siklus puncaknya bisa menyentuh $1800 sampai $2000. Terdengar indah, tapi soal prediksi pasar, tidak ada yang bisa benar-benar pasti.

Singkatnya, rapat The Fed bulan Desember adalah titik penting, BNB dalam jangka pendek bisa saja ikut goyah mengikuti arah makro. Tetapi dalam jangka panjang, perkembangan ekosistem, aliran dana masuk, dan pembaruan teknologi—itulah yang jadi penentu seberapa jauh BNB bisa melaju. Mau turun suku bunga atau tidak, pemain sejati tidak melulu melihat fluktuasi harga sesaat, tapi pada nilai jangka panjang.