DigitalPerson
vip

**Kryptohype Global: Memudar atau Transformasi? Analisis Tren Regional (2023–2025**



Pasar cryptocurrency, yang mengalami booming di awal 2020-an, menunjukkan tren yang beragam hari ini. Menurut proyeksi terbaru, antara tahun 2023 dan 2025, kepemilikan aset digital akan menurun di negara-negara seperti India, Brasil, Amerika Serikat, dan Prancis, tetapi akan meningkat di Cina, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan. Ini membuat Anda bertanya-tanya: apakah hype kripto memudar atau hanya mengubah sifatnya? Mari kita pahami penyebab dan konsekuensinya.

) **Negara-negara dengan penurunan minat: regulasi dan tantangan ekonomi**

1. **India: pajak dan ketidakpercayaan**
Di India, porsi pemilik cryptocurrency turun dari 27% menjadi 20%. Alasan utamanya adalah pengetatan kebijakan regulasi. Pada tahun 2022, pemerintah memberlakukan pajak 30% atas keuntungan dari aset kripto dan pajak TDS ###pajak di sumber( untuk transaksi. Ini membuat perdagangan menjadi kurang menguntungkan bagi investor ritel. Selain itu, Bank Sentral India telah berulang kali memperingatkan tentang risiko, yang merusak kepercayaan terhadap pasar.

2. **AS: konsekuensi krisis dan institusionalisasi**
Di AS, penurunan terkait dengan dampak dari runtuhnya FTX dan bursa lainnya pada tahun 2022-2023, yang memperkuat skeptisisme di kalangan investor kecil. Namun, ini tidak berarti keruntuhan pasar: pelaku institusional, sebaliknya, lebih aktif memasuki sektor ini berkat persetujuan Bitcoin-ETF dan pengembangan infrastruktur. Hype ritel memberikan tempat bagi pelaku profesional.

3. **Brazil dan Prancis: ketidakstabilan makroekonomi**
Di Brasil, penurunan minat terhadap cryptocurrency berkorelasi dengan kenaikan inflasi dan kembalinya investor ke aset tradisional. Di Prancis, di mana regulator secara aktif menerapkan aturan MiCA )Markets in Crypto-Assets(, investor kecil menghadapi hambatan birokrasi, yang mendinginkan antusiasme.

) **Negara dengan Pertumbuhan: Inovasi dan Kejelasan Regulasi**

1. **China: paradoks larangan**
Meskipun ada larangan total terhadap operasi cryptocurrency pada tahun 2021, minat di Tiongkok terus meningkat. Penduduk menggunakan bursa terdesentralisasi ###DEX( dan VPN, sementara negara aktif mengembangkan yuan digital )CBDC(, yang secara tidak langsung mendorong minat terhadap teknologi blockchain. Selain itu, perusahaan-perusahaan Tiongkok berinvestasi dalam NFT dan metaverse, menghindari larangan langsung.

2. **Jerman: «surga crypto» untuk institusi**
Jerman menjadi salah satu negara pertama yang mengizinkan investor institusi menyimpan hingga 20% aset dalam cryptocurrency. Ini, ditambah dengan insentif pajak untuk pemegang jangka panjang, menarik baik korporasi maupun individu. Kepercayaan diperkuat oleh regulasi yang ketat namun transparan.

3. **Inggris dan Afrika Selatan: pusat untuk teknologi baru**
Di Inggris, pertumbuhan terkait dengan rencana pemerintah untuk mengubah negara menjadi pusat kripto global. Bank Inggris menguji pound digital, sementara perusahaan-perusahaan seperti Revolut mengintegrasikan layanan kripto. Di Afrika Selatan, di mana 60% populasi tidak memiliki akses ke bank tradisional, cryptocurrency menjadi alat inklusi keuangan, terutama di kalangan pemuda.

) **Tren Global: Hype vs. Pembangunan Berkelanjutan**

Analisis menunjukkan bahwa "hype" dalam bentuk spekulatifnya memang memudar di sejumlah wilayah. Namun, ini bukanlah kehancuran, melainkan **evolusi pasar**:

- **Kematangan regulasi**: Negara-negara dengan aturan yang jelas ###Jerman, Inggris( menarik investasi jangka panjang, sementara larangan ketat )Cina( atau ketidakpastian )India( mengusir trader ritel.
- **Institusionalisasi**: Pemain besar menggantikan "pengguna biasa", yang mengurangi volatilitas, tetapi meningkatkan ketahanan pasar.
- **Adaptasi Teknologi**: Minat bergeser dari spekulasi ke use-case nyata: DeFi, CBDC, NFT dalam seni dan industri game.

) **Apa selanjutnya? Skenario untuk tahun 2025**

- **Pertumbuhan regulasi**: Pengesahan undang-undang seperti MiCA di UE menstandarkan pasar, tetapi dapat membatasi desentralisasi.
- **Inklusi Keuangan**: Di negara-negara berkembang ###Afrika Selatan, Brasil( cryptocurrency akan tetap menjadi alat perlindungan terhadap inflasi.
- **Cina sebagai kuda hitam**: Pengembangan yuan digital dapat terintegrasi dengan DeFi atau memperkuat kontrol pemerintah.

**Kesimpulan**
Hype kripto global tidak mati - ia bertransformasi. Jika di tahun 2020-an cryptocurrency adalah simbol anarki finansial, maka pada tahun 2025 ia menjadi bagian dari ekonomi tradisional, beradaptasi dengan hukum dan institusi. Ini bukan akhir dari suatu era, tetapi awal dari babak baru, di mana bukan spekulan yang bertahan, tetapi teknologi dengan nilai nyata.
Lihat Asli
post-image
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)