Melihat aliran modal perusahaan teknologi besar pada tahun 2025, kita bisa memahami cara sebenarnya dalam kompetisi AI saat ini.

Satu logika inti mengalir di dalamnya: siapa yang mengendalikan data berkualitas tinggi, dia yang memegang masa depan model besar.

Contoh paling langsung adalah investasi sebesar 143 miliar dolar AS—sebuah perusahaan teknologi menggunakan uang tunai untuk langsung mendapatkan 49% saham, sekaligus merekrut talenta AI top. Uang sebanyak itu diinvestasikan, inti pembeliannya bukan algoritma, bukan juga skala server, melainkan data. Data berkualitas tinggi, multimodal, dan data dunia nyata.

Model besar pada tahun 2025 sudah memasuki masa kompetisi jenuh. Perbedaan algoritma antar perusahaan tidak lagi signifikan, kerangka pelatihan juga semakin transparan. Hambatan sejati terletak pada siapa yang mampu terus mendapatkan dataset pelatihan terbaik—ini yang menentukan batas atas model.

Dari transaksi akuisisi Scale AI, strategi perusahaan teknologi besar beralih dari "mandiri" ke "membeli rantai pasokan berkualitas tinggi". Daripada menghabiskan waktu dan tenaga membangun sistem anotasi data sendiri, lebih baik langsung mengakuisisi infrastruktur data terkuat di industri. Cara ini cepat dan juga tegas.

Dalam kompetisi AI tahun 2025, pertarungan akhirnya adalah tentang tingkat kapitalisasi—siapa yang punya uang lebih banyak, siapa yang berani mengeluarkan, siapa yang berbelanja dengan tepat, dia yang akan berjalan lebih cepat.