#加密资产安全 melihat berita ini, reaksi pertama saya adalah hati terasa tegang. Peretas Korea Utara telah mencuri lebih dari 300 juta dolar aset melalui pemalsuan perangkat lunak Zoom, dan ini telah menjadi "pekerjaan sehari-hari" mereka—jumlah ini mewakili uang keringat dari banyak keluarga.
Yang paling membuat saya waspada adalah seberapa "cerdas" metode mereka. Dimulai dari pesan Telegram dari kenalan, berlanjut ke undangan video yang tampaknya alami, hingga sebuah "file patch" yang tampak tidak berbahaya, seluruh proses dirancang sangat manusiawi—karena itulah yang membuatnya lebih berbahaya. Kita sering kali lengah terhadap skenario yang tampaknya masuk akal ini.
Peristiwa ini mengingatkan saya bahwa garis pertahanan keamanan aset kripto tidak hanya bergantung pada platform atau alat, tetapi lebih banyak bergantung pada kewaspadaan kita sendiri. Saran saya sangat sederhana: Pertama, jangan langsung percaya hanya karena mereka mengaku kenal, bahkan teman sekalipun harus memiliki kesadaran dasar untuk memverifikasi; kedua, setiap permintaan unduhan file mendadak harus ditangani dengan hati-hati, tidak peduli seberapa lengkap alasannya; ketiga, simpan kunci pribadi dan password akun penting secara fisik terpisah, jangan biarkan mereka bersamaan dengan perangkat yang terhubung ke internet.
Keamanan aset seperti pensiun, bukan bergantung pada keberuntungan sesaat, tetapi pada ketelitian setiap detail. Pelajaran dari 300 juta dolar ini sudah membayar harga, dan yang bisa kita lakukan adalah tidak mengulangi biaya yang sama lagi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#加密资产安全 melihat berita ini, reaksi pertama saya adalah hati terasa tegang. Peretas Korea Utara telah mencuri lebih dari 300 juta dolar aset melalui pemalsuan perangkat lunak Zoom, dan ini telah menjadi "pekerjaan sehari-hari" mereka—jumlah ini mewakili uang keringat dari banyak keluarga.
Yang paling membuat saya waspada adalah seberapa "cerdas" metode mereka. Dimulai dari pesan Telegram dari kenalan, berlanjut ke undangan video yang tampaknya alami, hingga sebuah "file patch" yang tampak tidak berbahaya, seluruh proses dirancang sangat manusiawi—karena itulah yang membuatnya lebih berbahaya. Kita sering kali lengah terhadap skenario yang tampaknya masuk akal ini.
Peristiwa ini mengingatkan saya bahwa garis pertahanan keamanan aset kripto tidak hanya bergantung pada platform atau alat, tetapi lebih banyak bergantung pada kewaspadaan kita sendiri. Saran saya sangat sederhana: Pertama, jangan langsung percaya hanya karena mereka mengaku kenal, bahkan teman sekalipun harus memiliki kesadaran dasar untuk memverifikasi; kedua, setiap permintaan unduhan file mendadak harus ditangani dengan hati-hati, tidak peduli seberapa lengkap alasannya; ketiga, simpan kunci pribadi dan password akun penting secara fisik terpisah, jangan biarkan mereka bersamaan dengan perangkat yang terhubung ke internet.
Keamanan aset seperti pensiun, bukan bergantung pada keberuntungan sesaat, tetapi pada ketelitian setiap detail. Pelajaran dari 300 juta dolar ini sudah membayar harga, dan yang bisa kita lakukan adalah tidak mengulangi biaya yang sama lagi.