Uang seringkali lebih jujur daripada kata-kata di mulut.

Belakangan ini, jalur oracle kedatangan tokoh besar—Franklin Templeton, perusahaan manajemen aset lama yang mengelola 1,5 triliun dolar AS dan telah berkecimpung di Wall Street selama 76 tahun.

Ini bukan hal kecil.

Dulu, kebanyakan yang berinvestasi di oracle adalah VC seperti Multicoin, Paradigm. Mereka paham kode, paham pemikiran geek. Tapi kali ini berbeda. Ini adalah uang lama Wall Street yang sesungguhnya, di balik keputusan investasi mereka ada standar kepatuhan yang ketat.

Franklin Templeton memilih APRO Oracle.

Mengapa hal ini patut diperhatikan?

Bayangkan saja: jika sebuah bursa utama atau raksasa keuangan tradisional ingin menerbitkan produk dana di chain, sumber data siapa yang mereka pilih? Pastinya yang sudah mereka percayai dan investasikan sebelumnya. Mereka hanya akan menggunakan alat yang sudah lolos standar due diligence mereka sendiri.

Ini bukan sekadar pendanaan. Ini adalah perubahan identitas dari "pahlawan rakyat" menjadi "senjata militer resmi" untuk oracle.

Sinyal kunci sudah muncul:

**1. Ledakan jalur RWA tidak akan lama lagi**

Uang lama tidak akan sembarangan berinvestasi di infrastruktur. Mereka membangun jalan karena tahu ada armada yang akan datang. Penggunaan aset nyata secara besar-besaran di chain sekarang sudah dalam hitungan mundur.

**2. Fundamental APRO sedang dinilai ulang**

Didukung oleh Franklin Templeton dan sejenisnya, sifat proyek ini berubah. Dari yang dulu kecil dan niche, kini menjadi jembatan masuknya ke Web3 dari dunia keuangan tradisional. Tingkat imajinasi sebesar ini, kapitalisasi pasar saat ini belum mencerminkan sepenuhnya.

Jangan tunggu berita besar yang menyatakan RWA sudah umum terimplementasi baru masuk. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan penempatan awal. Amati pergerakan dana whale, jalur yang mereka lalui seringkali menjadi arah peluang berikutnya.