Dalam dunia blockchain ini, oracle seperti tali pusat yang menghubungkan dunia virtual dan nyata, tetapi oracle tradisional pada dasarnya hanya dapat memverifikasi data sederhana—misalnya harga suatu koin. Begitu melibatkan hal yang lebih kompleks, seperti keaslian sebuah berita, hasil pemilihan, detail kontrak properti, yang merupakan data tidak terstruktur, mereka menjadi agak "kewalahan".

Baru-baru ini melihat ada proyek yang mengerjakan arah yang menarik—menggunakan AI untuk mendefinisikan ulang kemampuan oracle. Daripada disebut sebagai peningkatan Oracle 2.0, ini lebih seperti membuka pintu baru.

**Di mana terobosan utamanya?**

Pada dasarnya, ini menggunakan AI untuk memproses data yang berantakan dan tidak terstruktur. Bayangkan sebuah pasar prediksi yang perlu menentukan apakah sebuah tim akan memenangkan kejuaraan, sistem dapat mengumpulkan informasi dari berita, media sosial, dan sumber lain, melalui analisis semantik mendalam dan cross-checking, lalu mengubah "kebenaran" ini menjadi sinyal yang dapat dipahami oleh kontrak pintar di blockchain. Dengan cara ini, aplikasi seperti pasar prediksi dan verifikasi aset RWA yang sebelumnya tampak tidak mungkin, kini memiliki infrastruktur pendukung.

**Potensi aplikasi dalam dua arah:**

Pertama, melayani ekosistem Bitcoin. Pertumbuhan pesat aset baru seperti Bitcoin Layer2 dan Runes, meningkatkan kebutuhan verifikasi data. Sementara oracle tradisional memiliki kekurangan alami dalam model UTXO Bitcoin, solusi baru dapat membangun lapisan verifikasi data khusus untuk ekosistem ini, menyelesaikan masalah yang menjadi hambatan utama.

Kedua, mendefinisikan standar komunikasi antar Agen AI. Seiring AI autonomous agents semakin penting dalam bidang perdagangan otomatis dan pengelolaan aset, mereka membutuhkan protokol pertukaran data yang terpercaya dan terdesentralisasi. Peluang di sini cukup besar.