Perang dingin teknologi antara Washington dan Brussels kembali memanas. Pemerintah AS membalas kritik regulator UE, menuduh mereka mempolitisasi aturan digital untuk menekan platform media sosial Amerika agar menekan konten dan mengendalikan ujaran dengan cara yang bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.
Sementara itu, Brussels tidak mundur. UE telah membangun kerangka hukum yang semakin ketat yang dirancang untuk mengawasi segala hal mulai dari moderasi konten hingga transparansi algoritma. Regulasi ini—yang mencakup standar tata kelola platform hingga mandat perlindungan data—sedang mengubah cara perusahaan teknologi besar beroperasi secara global.
Di sinilah kompleksitasnya: AS menganggap aturan ini sebagai overreach. Washington berpendapat bahwa ketika Brussels memberlakukan visi regulasinya, mereka secara efektif memaksa platform untuk mengikuti kebijakan sensor yang tidak disetujui Washington. UE membalas bahwa tata kelola teknologi yang kuat melindungi pengguna dan mencegah perilaku monopoli.
Bagi komunitas crypto dan Web3, bentrokan ini penting. Ini menandakan bagaimana kekuatan besar berbeda dalam mendekati regulasi platform, moderasi konten, dan hak pengguna—semua isu yang langsung menyentuh adopsi keuangan terdesentralisasi dan blockchain. Hasil dari pertarungan geopolitik ini kemungkinan akan mengubah persyaratan kepatuhan untuk bursa, protokol, dan aplikasi terdesentralisasi yang beroperasi di kedua wilayah.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SpeakWithHatOn
· 9jam yang lalu
ngl ini adalah contoh tipikal permainan kekuatan besar, Web3 kita terjebak di tengah-tengah paling tidak nyaman...
Tunggu dulu, kenapa "kebebasan berbicara" yang dikatakan Amerika malah menjadi tidak ingin dibatasi?
Aturan Uni Eropa memang agak ketat, tapi jika bursa dan protokol harus berjalan di kedua sisi, biaya kepatuhan akan melonjak tinggi...
Siapa yang menang, bursa kita harus menyesuaikan lagi, sangat menyebalkan
Pada akhirnya ini tetap soal perebutan kepentingan, hak pengguna tidak pernah dianggap serius oleh siapa pun
Lihat AsliBalas0
NFTBlackHole
· 9jam yang lalu
ngl kali ini benar-benar harus memilih pihak dan berseberangan, kedua belah pihak ingin mengendalikan mati-matian bursa dan dompet kita
Lihat AsliBalas0
FloorSweeper
· 10jam yang lalu
ngl sekarang web3 benar-benar akan terjebak di tengah, biaya kepatuhan akan melonjak tinggi...
Lihat AsliBalas0
BearWhisperGod
· 10jam yang lalu
ngl kali ini web3 akan menjadi sasaran serangan di tengah-tengah, Amerika dan Eropa saling berkonflik, bursa dan protokol kita harus berkompromi di kedua sisi. Singkatnya, pada akhirnya pengguna yang membayar harga yang harus dibayar.
Perang dingin teknologi antara Washington dan Brussels kembali memanas. Pemerintah AS membalas kritik regulator UE, menuduh mereka mempolitisasi aturan digital untuk menekan platform media sosial Amerika agar menekan konten dan mengendalikan ujaran dengan cara yang bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.
Sementara itu, Brussels tidak mundur. UE telah membangun kerangka hukum yang semakin ketat yang dirancang untuk mengawasi segala hal mulai dari moderasi konten hingga transparansi algoritma. Regulasi ini—yang mencakup standar tata kelola platform hingga mandat perlindungan data—sedang mengubah cara perusahaan teknologi besar beroperasi secara global.
Di sinilah kompleksitasnya: AS menganggap aturan ini sebagai overreach. Washington berpendapat bahwa ketika Brussels memberlakukan visi regulasinya, mereka secara efektif memaksa platform untuk mengikuti kebijakan sensor yang tidak disetujui Washington. UE membalas bahwa tata kelola teknologi yang kuat melindungi pengguna dan mencegah perilaku monopoli.
Bagi komunitas crypto dan Web3, bentrokan ini penting. Ini menandakan bagaimana kekuatan besar berbeda dalam mendekati regulasi platform, moderasi konten, dan hak pengguna—semua isu yang langsung menyentuh adopsi keuangan terdesentralisasi dan blockchain. Hasil dari pertarungan geopolitik ini kemungkinan akan mengubah persyaratan kepatuhan untuk bursa, protokol, dan aplikasi terdesentralisasi yang beroperasi di kedua wilayah.