Orang yang baru memantau pasar pasti merasakan hal yang sama: aktivitas pasar menurun secara signifikan, pesanan tertunda setengah hari tanpa perubahan, grafik K-line hampir bisa digunakan sebagai cermin. Banyak orang mulai meragukan apakah ada masalah dengan pasar, padahal jawabannya jauh lebih sederhana—pedagang dari Eropa dan Amerika Serikat secara kolektif sedang libur.

Data utama menunjukkan bahwa lebih dari 60% volume perdagangan pasar kripto global berasal dari Eropa dan Oceania. Para pemain dari wilayah ini mulai offline secara bertahap sejak minggu sebelum Natal, dan libur selama hampir setengah bulan. Jika dibandingkan dengan ritme libur di dalam negeri yang hanya beberapa hari, perbedaan waktunya sangat mencolok. Tanpa partisipasi dari dana utama ini, likuiditas pasar secara alami menyusut secara besar-besaran.

Perwujudannya sangat langsung: kedalaman pesanan menjadi menipis, pesanan beli/jual yang cukup besar dapat menyebabkan fluktuasi harga yang ekstrem; spread antara harga beli dan jual juga melebar, biaya masuk dan keluar pasar meningkat; beberapa koin dengan volume perdagangan kecil bahkan tidak menunjukkan transaksi selama setengah hari. Ini bukan masalah pada satu koin tertentu, melainkan kondisi "tanpa pengawasan" di seluruh pasar.

Dalam situasi seperti ini, sebagian besar trader perlu menyesuaikan strategi mereka. Entah memilih mengikuti istirahat pasar luar negeri, mengurangi aktivitas, dan menunggu likuiditas kembali ke tingkat normal; atau dengan ketat mengendalikan posisi, mencoba dengan jumlah kecil. Jangan berharap bisa melakukan trading besar saat likuiditas sangat rendah, karena tidak ada lawan yang cukup untuk melawan, dan setelah terjebak, tidak ada yang bisa memberi peluang untuk keluar dari posisi.