#数字资产市场动态 Belakangan ini, lagi-lagi terjadi insiden kebocoran kunci pribadi di jaringan—alat pemantauan risiko dompet terkenal diserang, dan pengguna dengan alamat risiko yang ditandai kehilangan kunci pribadi mereka, hacker berhasil memindahkan aset senilai 25.5 juta dolar AS, dan serangan masih berlangsung. Kasus ini tampaknya adalah kejadian tunggal, tetapi sebenarnya mencerminkan masalah paling mendesak dalam ekosistem Web3.

Singkatnya, selama manajemen kunci pribadi bergantung pada platform atau layanan terpusat, keamanan aset pengguna selalu berada di tangan orang lain. Jika ada celah keamanan, korupsi internal, atau serangan, hasilnya adalah akun dikosongkan dan aset menguap. Tidak ada ruang untuk bernegosiasi di sini.

Sebaliknya, proyek yang menerapkan transparansi secara maksimal memiliki pendekatan yang sama sekali berbeda. Misalnya, menjalankan ekonomi token sepenuhnya di atas blockchain, aliran pajak transaksi, setiap distribusi dividen, dan penyesuaian likuiditas semuanya dieksekusi secara terbuka melalui smart contract, sehingga tidak ada yang bisa melakukan manipulasi secara diam-diam, dan tidak ada tim terpusat yang menyimpan aset di belakang server. Dengan desain seperti ini, bahkan hacker paling canggih pun tidak bisa mencuri apa-apa.

Lebih hebat lagi, nilai nyata dari beberapa proyek sebenarnya tidak terletak pada angka aset di blockchain, tetapi pada dampak sosial nyata yang mereka ciptakan—membiayai pendidikan di daerah miskin, membangun pusat belajar, dan melatih generasi berikutnya. Hal-hal ini tidak bisa dicuri atau diubah oleh hacker. Inilah yang disebut "aset baja" yang sesungguhnya.

Ditambah lagi, didukung oleh komunitas global yang tersebar dan didorong secara desentralisasi, mekanisme keamanan tidak bergantung pada satu node pusat mana pun, sehingga risiko secara fundamental dapat diatasi. Inilah jalan yang seharusnya diambil oleh Web3.