Dalam pasar prediksi perdagangan, kesalahan paling umum adalah menganggap lawan sebagai manusia hidup.
Perhatikan angka-angka yang berayun di layar, sebagian besar didukung oleh algoritma tanpa emosi yang beroperasi di baliknya. Ini bukan lagi sekadar benturan pandangan sederhana, melainkan perang rahasia "sidik jari algoritma". Robot-robot yang aktif di pasar ini seperti empat pemburu berbeda, dengan logika berburu yang benar-benar berlawanan, dan jejak yang mereka tinggalkan pun berbeda-beda.
Arbitrase adalah salah satu yang paling umum. Mereka memantau selisih harga antara pasangan perdagangan yang berbeda, dan akan segera menyerang saat ada peluang. Robot jenis ini sangat mengutamakan kecepatan, dengan waktu respons biasanya dalam tingkat milidetik. Ciri khas mereka sangat jelas—volume perdagangan besar, masuk dan keluar cepat, dan jarang bertaruh pada arah jangka panjang.
Ada juga robot market maker, yang beroperasi dengan cara yang sama sekali berbeda. Mereka lebih seperti "penyedia likuiditas" pasar, terus-menerus menawarkan harga antara beli dan jual. Mereka mendapatkan spread dari situ, dan penilaian terhadap arah harga sebenarnya tidak terlalu penting, yang utama adalah menjaga agar pasar tetap aktif.
Selain itu, ada robot pelacak dan robot lindung nilai. Robot pelacak mengikuti sinyal tertentu untuk mengikuti tren, sementara robot lindung nilai mengelola risiko, dan pola operasinya sangat presisi seperti bermain catur.
Memahami karakteristik operasi dari berbagai jenis robot ini sebenarnya adalah cara belajar bagaimana bertahan di pasar di era algoritma.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ApeWithNoFear
· 16jam yang lalu
Ngomong-ngomong, kalau kita investor ritel dibandingkan robot dalam hal kecepatan, bukankah itu seperti mencari mati, dalam hitungan milidetik? Jari saya bahkan belum sempat menekan tombol keyboard.
Lihat AsliBalas0
HashBrownies
· 16jam yang lalu
Tangan lagi, lagi banyak robot, sama sekali nggak bisa bersaing dengan manusia.
Lihat AsliBalas0
MetaverseMortgage
· 16jam yang lalu
Sial, makanya aku selalu dipotong? Ternyata memang tidak ada orang di seberang
Lihat AsliBalas0
AirdropHunter007
· 16jam yang lalu
Kecepatan tingkat milidetik… Kami sama sekali tidak bisa meresponsnya
Dalam pasar prediksi perdagangan, kesalahan paling umum adalah menganggap lawan sebagai manusia hidup.
Perhatikan angka-angka yang berayun di layar, sebagian besar didukung oleh algoritma tanpa emosi yang beroperasi di baliknya. Ini bukan lagi sekadar benturan pandangan sederhana, melainkan perang rahasia "sidik jari algoritma". Robot-robot yang aktif di pasar ini seperti empat pemburu berbeda, dengan logika berburu yang benar-benar berlawanan, dan jejak yang mereka tinggalkan pun berbeda-beda.
Arbitrase adalah salah satu yang paling umum. Mereka memantau selisih harga antara pasangan perdagangan yang berbeda, dan akan segera menyerang saat ada peluang. Robot jenis ini sangat mengutamakan kecepatan, dengan waktu respons biasanya dalam tingkat milidetik. Ciri khas mereka sangat jelas—volume perdagangan besar, masuk dan keluar cepat, dan jarang bertaruh pada arah jangka panjang.
Ada juga robot market maker, yang beroperasi dengan cara yang sama sekali berbeda. Mereka lebih seperti "penyedia likuiditas" pasar, terus-menerus menawarkan harga antara beli dan jual. Mereka mendapatkan spread dari situ, dan penilaian terhadap arah harga sebenarnya tidak terlalu penting, yang utama adalah menjaga agar pasar tetap aktif.
Selain itu, ada robot pelacak dan robot lindung nilai. Robot pelacak mengikuti sinyal tertentu untuk mengikuti tren, sementara robot lindung nilai mengelola risiko, dan pola operasinya sangat presisi seperti bermain catur.
Memahami karakteristik operasi dari berbagai jenis robot ini sebenarnya adalah cara belajar bagaimana bertahan di pasar di era algoritma.