The Federal Reserve New York baru saja mengambil keputusan penting: normalisasi penuh operasi repo, batas atas operasi sebesar 5000 miliar dolar AS sepenuhnya dicabut. Ini bukan sekadar perubahan angka, melainkan pintu gerbang menuju pasokan likuiditas pasar yang tak terbatas telah benar-benar terbuka.

Mengapa The Fed mengambil langkah ini? Cukup lihat latar belakangnya untuk memahaminya.

**Garis pertahanan di depan**
Gelombang lonjakan suku bunga semalam hingga 10% pada tahun 2019 belum sepenuhnya mereda, kali ini The Fed belajar dari pengalaman. Daripada menunggu krisis likuiditas meledak lalu melakukan penanganan darurat, lebih baik langsung mengeluarkan rencana dana tanpa batas, menutup celah yang mungkin muncul sejak dini.

**Tekanan nyata tidak kecil**
Kebijakan tarif yang terus-menerus mengganggu pasar obligasi AS hingga tahun 2025, ditambah dengan penghentian resmi kebijakan pengurangan neraca (QT) oleh The Fed pada 1 Desember, menunjukkan bahwa memilih operasi repo tanpa batas di titik waktu ini jelas sebagai upaya menenangkan pasar yang bergejolak.

**Bisakah aset kripto mendapatkan manfaatnya?**
Indikator utama likuiditas global adalah performa aset seperti Bitcoin dan Ethereum. Lingkungan dana yang longgar biasanya mendorong kenaikan aset dengan elastisitas tinggi ini. Ketika suku bunga repo semalam stabil dan pasar memiliki dana yang cukup, aset risiko cenderung mengalami kenaikan.

**Sinyal pergeseran kebijakan sangat jelas**
The Fed beralih dari mode memperbaiki kerentanan secara pasif ke mode perlindungan risiko aktif. "Amunisi mungkin tidak diperlukan, tetapi saku harus penuh" — inilah sikap saat ini. Penangguhan QT ditambah kombinasi operasi repo tanpa batas membuka pintu bagi imajinasi pelonggaran likuiditas.

**Tiga hal yang harus diperhatikan**

Pertama, performa suku bunga repo semalam adalah yang paling penting. Apakah angka ini stabil atau tidak, langsung mempengaruhi tingkat euforia aset risiko. Pantau terus kapan biaya dana pasar mengalami perubahan.

Kedua, inflasi bisa saja kembali menggigit. Inflasi AS saat ini masih di atas 2%, akankah masuknya likuiditas besar-besaran membuat inflasi semakin lengket? Ini adalah risiko jangka panjang. Jika inflasi tetap keras kepala, kebijakan The Fed bisa berbalik secara mendadak.

Terakhir, saat memilih aset, harus memilih proyek yang memang memiliki fundamental yang kuat dan diakui institusi. Likuiditas yang cukup menjadi alasan untuk menambah posisi, tetapi jangan sampai digunakan untuk spekulasi bangunan angan-angan semu.

Putaran pelepasan likuiditas ini memang menjadi sinyal positif bagi pasar kripto, tetapi risiko dan peluang selalu berjalan beriringan.