Tahun 2025 mendekati akhir, pasar logam mulia menampilkan pesta kekayaan yang menakjubkan. Emas melonjak dari sekitar 2600 dolar AS di awal tahun menjadi 4546 dolar AS, dengan kenaikan total sebesar 73%; perak bahkan lebih agresif, dari 29 dolar AS langsung ke 79 dolar AS, melonjak 169%! platinum juga tidak mau kalah, dengan kenaikan hingga 145%, menjadi favorit para investor.

Gelombang pasar ini bukan tanpa alasan. Situasi geopolitik yang memburuk (situasi Venezuela, mogok kerja di Nigeria, ketegangan konflik di Timur Tengah), bank sentral di berbagai negara yang terus melonggarkan kebijakan, depresiasi dolar AS sebesar 11%, lonjakan kebutuhan industri untuk energi surya dan elektronik, ditambah ketegangan rantai pasok global dan bayang-bayang krisis utang—faktor-faktor ini saling bertumpuk, langsung mendorong nilai perlindungan logam mulia. Akibatnya, nilai pasar emas membengkak hingga lebih dari 30 triliun dolar AS, sementara perak masuk ke posisi aset terbesar ketiga di dunia, dengan nilai pasar sekitar 4,5 triliun dolar AS. Ini adalah pasar logam mulia terpanas sejak tahun 1979.

Sebaliknya, pasar mata uang kripto menunjukkan suasana yang sangat berbeda. Bitcoin mengalami penurunan 6% sepanjang tahun, sementara Ethereum bahkan jatuh 17%. Mengapa bisa begitu? Alasannya sangat menyakitkan—para investor beralih ke aset lindung nilai nyata yang bisa dilihat dan dirasakan, sehingga aura "emas digital" dari Bitcoin perlahan memudar. Bahkan meskipun Federal Reserve sering menurunkan suku bunga untuk memberi sinyal positif, manfaatnya sudah lama terbuang sia-sia. Ditambah lagi, ekosistem meme coin yang sedang mengalami kesulitan, risiko industri DeFi yang sering muncul, serta tekanan regulasi yang terus berlanjut, pasar kripto terjebak dalam kondisi pertumbuhan yang lemah.