Bertransaksi pada akhirnya tetap bergantung pada mental.
Secara spesifik, yaitu belajar untuk melepaskan keuntungan dan kerugian dari satu transaksi. Banyak pemula yang terjebak setelah mengalami satu kerugian dan mulai bingung, mengalami margin call sekali langsung meragukan hidup — jika terus seperti ini, kemampuan teknis sekalipun menjadi sia-sia.
Trader yang benar-benar matang tahu bahwa tidak ada yang bisa membuat setiap transaksi benar. Pasar berubah dengan cepat, burung unta hitam bisa muncul kapan saja. Daripada terobsesi dengan berapa banyak keuntungan atau kerugian dari satu transaksi, lebih baik fokus pada tingkat kemenangan jangka panjang dan rasio risiko-imbalan.
Melepaskan keinginan yang berlebihan, agar bisa melihat pasar secara lebih objektif, dan bertahan dengan strategi sendiri, tidak terpengaruh oleh emosi. Kemampuan ini jauh lebih penting daripada sekadar membaca garis K atau menghitung support dan resistance.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
CrossChainMessenger
· 16jam yang lalu
Benar sekali, hanya saja tidak mampu melewati ujian mental, tidak peduli seberapa hebat teknologinya, tetap harus tunduk.
Saat terjebak, benar-benar ingin melempar komputer, tetapi setelah dipikir-pikir, kemenangan jangka panjang adalah jalan utamanya.
Mental ini, lebih berharga dari apa pun.
Lihat AsliBalas0
GateUser-beba108d
· 16jam yang lalu
Benar, tetapi yang benar-benar sulit adalah melepaskan kerugian tersebut, siapa yang tidak pernah mengalami margin call dan menangis karena posisi terpaksa ditutup?
Lihat AsliBalas0
AirdropHunterKing
· 16jam yang lalu
Sialan, benar-benar, dulu satu posisi saya rugi 50%, langsung meragukan apakah saya harus mulai menambang, ternyata kemudian saya sadar itu hanya karena mental yang hancur. Sekarang saya mengerti, mental ini lebih penting daripada apapun, bro.
Lihat AsliBalas0
UnruggableChad
· 17jam yang lalu
Benar sekali, masalah terberat adalah mental. Saya pernah melihat orang dengan batas kemampuan teknis, akhirnya tetap kalah karena emosi. Sekali mengalami margin call langsung menyerah.
Bertransaksi pada akhirnya tetap bergantung pada mental.
Secara spesifik, yaitu belajar untuk melepaskan keuntungan dan kerugian dari satu transaksi. Banyak pemula yang terjebak setelah mengalami satu kerugian dan mulai bingung, mengalami margin call sekali langsung meragukan hidup — jika terus seperti ini, kemampuan teknis sekalipun menjadi sia-sia.
Trader yang benar-benar matang tahu bahwa tidak ada yang bisa membuat setiap transaksi benar. Pasar berubah dengan cepat, burung unta hitam bisa muncul kapan saja. Daripada terobsesi dengan berapa banyak keuntungan atau kerugian dari satu transaksi, lebih baik fokus pada tingkat kemenangan jangka panjang dan rasio risiko-imbalan.
Melepaskan keinginan yang berlebihan, agar bisa melihat pasar secara lebih objektif, dan bertahan dengan strategi sendiri, tidak terpengaruh oleh emosi. Kemampuan ini jauh lebih penting daripada sekadar membaca garis K atau menghitung support dan resistance.