Pada akhir tahun 2025, pasar logam mulia menyambut tren langka—emas spot menembus USD 4500/ons, perak sempat naik di atas USD 75/ons, dengan kenaikan tahunan mendekati 160%. Gelombang ini, setelah memercik dari pasar keuangan tradisional, dengan cepat menyebar ke dunia kripto, di mana tokenisasi komoditas besar (RWA) dan perdagangan derivatif di blockchain menjadi titik ledak baru.

Mengapa emas dan perak bisa begitu gila? Tampak acak, tetapi sebenarnya logikanya sangat jelas. Federal Reserve memangkas suku bunga beberapa kali dalam tahun ini, indeks dolar ditekan ke level terendah bertahun-tahun, biaya peluang memegang aset tanpa bunga (seperti emas) menurun secara signifikan—ini adalah dorongan pertama. Bersamaan dengan itu, situasi geopolitik global semakin tidak pasti, bank sentral pasar berkembang mulai mengakumulasi emas secara kolektif untuk lindung nilai risiko. Data menunjukkan hal ini: Bank sentral China terus menambah cadangan emas selama 13 bulan berturut-turut, cadangan emas Rusia telah melampaui USD 300 miliar, dan Polandia bahkan menaikkan target porsi emas dalam cadangan devisa hingga 30%. Di balik semua ini mencerminkan tren besar—aset cadangan global secara diam-diam beralih dari obligasi AS ke emas.

Bagaimana pandangan institusi terhadap tren selanjutnya? Sebagian besar sepakat tetap optimis. Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan mencapai USD 4900 pada 2026, target dari IG adalah USD 5000, dan Yardeni Research lebih agresif dengan prediksi USD 6000. Karena permintaan industri yang kuat dan pasokan yang ketat, target potensial untuk perak berada di antara USD 72 hingga USD 88. Faktor-faktor pendukung ini memastikan emas tetap kokoh di atas USD 4000, secara bertahap berkembang menjadi titik referensi netral di era pasca dolar.

Bagi pasar kripto, tren ini berarti memperluas ruang imajinasi aset di blockchain. Jalur RWA semakin berkembang, semakin banyak protokol derivatif di blockchain bermunculan, memungkinkan pengguna langsung memperdagangkan eksposur logam mulia tanpa harus ke bursa futures. Koneksi antara keuangan tradisional dan ekosistem Web3 sedang terbuka, dan cerita selanjutnya akan tergantung siapa yang bisa lebih cepat memindahkan aset nyata ini ke blockchain, menjadikannya cukup likuid dan efisien.