Pernah bertanya-tanya mengapa trader mengejar kerugian? Ini bukan tentang keserakahan—dan pasti bukan disiplin yang lemah.
Otak Anda dirancang untuk bertahan hidup. Ketika Anda mencapai stop loss, sistem deteksi ancaman Anda langsung aktif. Itu adalah amigdala Anda bekerja lembur, berteriak "bahaya" alih-alih menghitung probabilitas.
Ini murni biologi. Sistem Anda melihat merah—secara harfiah kehilangan kendali—dan membanjiri tubuh Anda dengan sinyal stres. Pada saat itu, trading balas dendam tidak terasa seperti pilihan. Rasanya seperti Anda perlu melawan, mendapatkan kembali apa yang hilang.
Memahami ini? Itu langkah pertama untuk trading yang lebih cerdas, bukan lebih keras.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ParanoiaKing
· 8jam yang lalu
Benar sekali, amigdala ini benar-benar musuh utama trader, begitu rugi otak langsung jadi blundar
Lihat AsliBalas0
LongTermDreamer
· 12-26 14:47
Haha, aku bilang saja, tiga tahun lalu aku juga dipotong seperti ini, sekarang akhirnya aku mengerti.
Lihat AsliBalas0
NFTDreamer
· 12-26 14:43
Teori tentang amigdala ini sudah sering didengar, tetapi saat mengalami kerugian, tetap saja merasa terguncang...
Lihat AsliBalas0
BearMarketSurvivor
· 12-26 14:42
Penjelasan dari sudut pandang biologi memang bagus, tapi sejujurnya saya memang serakah, tidak serumit itu
Lihat AsliBalas0
BankruptcyArtist
· 12-26 14:39
Benar sekali, amigdala ini memang musuh besar dalam trading
Lihat AsliBalas0
BottomMisser
· 12-26 14:23
Bagus sekali, teori amigdala ini sudah saya dengar terlalu sering, yang penting adalah bagaimana membuat diri sendiri tidak mengikuti irama dan menari sesuai dengannya
Pernah bertanya-tanya mengapa trader mengejar kerugian? Ini bukan tentang keserakahan—dan pasti bukan disiplin yang lemah.
Otak Anda dirancang untuk bertahan hidup. Ketika Anda mencapai stop loss, sistem deteksi ancaman Anda langsung aktif. Itu adalah amigdala Anda bekerja lembur, berteriak "bahaya" alih-alih menghitung probabilitas.
Ini murni biologi. Sistem Anda melihat merah—secara harfiah kehilangan kendali—dan membanjiri tubuh Anda dengan sinyal stres. Pada saat itu, trading balas dendam tidak terasa seperti pilihan. Rasanya seperti Anda perlu melawan, mendapatkan kembali apa yang hilang.
Memahami ini? Itu langkah pertama untuk trading yang lebih cerdas, bukan lebih keras.