Banyak orang terjebak dalam siklus setan: akun mengalami floating loss→ mental runtuh→ mulai sering melakukan trading→ pulang dengan kerugian besar. Secara kasat mata ini tampaknya masalah kerugian, padahal akar permasalahannya ada di tempat lain.
Apakah kamu menyadarinya? Saat kamu paling boros, biasanya bukan karena salah membaca pasar, melainkan karena marah akibat kerugian. Melihat akun menyusut membuatmu gelisah, ingin segera membalikkan keadaan, tapi biaya transaksi terus bertambah dan koin pun tidak bisa dipertahankan. Pasar tidak pernah mengasihani orang yang gelisah. Semakin ingin cepat kembali modal, semakin besar kemungkinan terjebak lebih dalam.
Perdagangan yang sering dilakukan sebenarnya adalah bentuk hukuman diri sendiri. Setiap transaksi adalah transfer ke bursa dan maker, sementara modalmu sendiri terkikis satu per satu. Ini bukan trading, ini namanya bertaruh emosi.
Lalu, apa solusinya? Caranya sebenarnya cukup sederhana. Entah atur stop loss dan jalankan dengan serius tanpa ampun, atau tahan dan tunggu rebound, tapi jangan pernah mengubah rencana saat sedang mengalami kerugian. Yang paling penting, saat kamu mulai merasa takut dan ragu, berhentilah. Setelah mental kembali stabil dan pikiran jernih, baru pertimbangkan apakah akan melanjutkan. Kadang-kadang, tidak melakukan apa-apa justru adalah langkah paling benar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NFTBlackHole
· 6jam yang lalu
Benar, operasi yang terlalu sering adalah perdagangan bunuh diri. Saya juga pernah seperti itu sebelumnya. Biaya transaksi menghabiskan keuntungan lebih banyak daripada kerugian pasar.
Lihat AsliBalas0
Layer3Dreamer
· 6jam yang lalu
Secara teoretis, seluruh rangkaian likuidasi yang Anda gambarkan sesuai dengan masalah verifikasi status rekursif — setiap perdagangan panik pada dasarnya adalah transaksi jembatan yang gagal yang mengalirkan likuiditas. Matematika-nya cocok: perdagangan emosional = O(n²) akumulasi biaya terhadap pokok Anda. Ini bukan tentang prediksi pasar, ini tentang menghilangkan variabel manusia dari persamaan, bro.
Lihat AsliBalas0
GigaBrainAnon
· 6jam yang lalu
Tidak tahan lagi, biaya transaksi benar-benar pembunuh tersembunyi, setiap kali beroperasi selalu mengulangi kerugian
Lihat AsliBalas0
SingleForYears
· 6jam yang lalu
Aduh, perkataannya menyentuh saya, biaya transaksi memang tidak bisa ditanggung lagi
Lihat AsliBalas0
MetaverseHermit
· 7jam yang lalu
Bilangnya terlalu jancuk, aku adalah orang bodoh yang mulai melakukan operasi gila saat melihat kerugian sementara, biaya transaksi dibayar terlalu banyak, dan koin tidak dipertahankan.
Lihat AsliBalas0
¯\_(ツ)_/¯
· 7jam yang lalu
Benar sekali, sering melakukan operasi hanya akan mengirim uang ke bursa, biaya transaksi menyiksa kita banget
Lihat AsliBalas0
digital_archaeologist
· 7jam yang lalu
Benar, saat mengalami kerugian, otak paling mudah kehilangan kendali, dan biaya transaksi begitu saja hilang percuma
Banyak orang terjebak dalam siklus setan: akun mengalami floating loss→ mental runtuh→ mulai sering melakukan trading→ pulang dengan kerugian besar. Secara kasat mata ini tampaknya masalah kerugian, padahal akar permasalahannya ada di tempat lain.
Apakah kamu menyadarinya? Saat kamu paling boros, biasanya bukan karena salah membaca pasar, melainkan karena marah akibat kerugian. Melihat akun menyusut membuatmu gelisah, ingin segera membalikkan keadaan, tapi biaya transaksi terus bertambah dan koin pun tidak bisa dipertahankan. Pasar tidak pernah mengasihani orang yang gelisah. Semakin ingin cepat kembali modal, semakin besar kemungkinan terjebak lebih dalam.
Perdagangan yang sering dilakukan sebenarnya adalah bentuk hukuman diri sendiri. Setiap transaksi adalah transfer ke bursa dan maker, sementara modalmu sendiri terkikis satu per satu. Ini bukan trading, ini namanya bertaruh emosi.
Lalu, apa solusinya? Caranya sebenarnya cukup sederhana. Entah atur stop loss dan jalankan dengan serius tanpa ampun, atau tahan dan tunggu rebound, tapi jangan pernah mengubah rencana saat sedang mengalami kerugian. Yang paling penting, saat kamu mulai merasa takut dan ragu, berhentilah. Setelah mental kembali stabil dan pikiran jernih, baru pertimbangkan apakah akan melanjutkan. Kadang-kadang, tidak melakukan apa-apa justru adalah langkah paling benar.