Dalam perdagangan cryptocurrency, bagaimana mengendalikan risiko secara akurat dan mengotomatisasi pengambilan keputusan perdagangan adalah inti dari tantangan banyak trader. Fitur order bersyarat menyediakan solusi, di mana Order Pasar Bersyarat dan Order Limit Bersyarat adalah dua alat yang paling umum digunakan. Kedua jenis order ini tampak serupa, tetapi secara mekanisme eksekusi memiliki perbedaan mendasar—memahami perbedaan ini secara langsung mempengaruhi hasil trading Anda.
Perbedaan Inti Antara Dua Jenis Order Bersyarat
Perbedaan paling mendasar antara Order Pasar Bersyarat dan Order Limit Bersyarat terletak pada cara eksekusi setelah trigger yang sama sekali berbeda.
Order Pasar Bersyarat berlogika: ketika harga aset mencapai harga trigger yang Anda tetapkan, order langsung berubah menjadi order pasar, dan dieksekusi pada harga terbaik saat itu di pasar. Ini berarti eksekusi jaminan terjadi, tetapi harga eksekusi mungkin berbeda dari harga trigger—terutama dalam lingkungan volatilitas tinggi.
Order Limit Bersyarat menggunakan mekanisme dua kondisi. Aset harus menyentuh harga trigger terlebih dahulu, sehingga order diaktifkan dan diubah menjadi order limit. Setelah itu, order hanya akan dieksekusi jika pasar mencapai atau melewati harga limit yang Anda tentukan. Jika pasar tidak menyentuh harga limit, order akan tetap tertunda dan menunggu—mungkin tidak pernah terisi.
Perbandingan sederhana:
Order Pasar Bersyarat = Menjamin eksekusi, tetapi harga tidak pasti
Order Limit Bersyarat = Harga dapat dikontrol, tetapi tidak ada jaminan eksekusi
Prinsip Kerja dan Risiko Order Pasar Bersyarat
Setelah Anda mengajukan Order Pasar Bersyarat, order tersebut akan tetap tidak aktif sampai harga trigger tercapai. Begitu aset mencapai harga yang ditetapkan, order langsung aktif dan dieksekusi pada harga pasar terbaik saat itu.
Mekanisme ini bekerja baik di pasar dengan likuiditas cukup. Tetapi dalam kondisi berikut, akan muncul slipage:
Pasar dengan likuiditas rendah: order beli/jual tidak cukup, order pasar mungkin dieksekusi secara bertahap, dan harga akhir jauh di bawah ekspektasi
Lingkungan volatil tinggi: harga cryptocurrency bergerak cepat, dalam hitungan detik dari trigger ke eksekusi, harga bisa berubah secara signifikan
Dampak pasar: order pasar besar langsung mengurangi kedalaman pasar, menyebabkan slipage yang lebih besar
Contoh: Anda mengatur jual BTC pada $50.000 dengan order pasar bersyarat, tetapi saat trigger tercapai, kedalaman order jual hanya $500 di pasar, sehingga order Anda terbagi dan rata-rata terisi di harga $49.800, mengalami kerugian 0,4%.
Prinsip Kerja dan Keunggulan Order Limit Bersyarat
Order Limit Bersyarat memerlukan pengaturan dua parameter harga: harga trigger dan harga limit.
Pertama, aset harus menyentuh harga trigger agar order aktif. Setelah aktif, order berubah menjadi order limit standar, dan hanya akan dieksekusi jika pasar mencapai atau melewati harga limit tersebut.
Desain ini sangat cocok untuk situasi berikut:
Perdagangan break-out rentang: mengatur trigger untuk konfirmasi break-out, dan limit untuk memastikan masuk saat koreksi
Perlindungan di pasar volatil: meskipun harga bergerak cepat, Anda tetap bisa mengeksekusi dalam rentang harga yang dapat diterima
Manajemen risiko: melalui limit, Anda menentukan harga tertinggi beli atau terendah jual yang dapat diterima
Keterbatasan: jika pasar tidak mencapai harga limit, order akan tetap tertunda dalam waktu lama. Misalnya, mengatur trigger di $45.000 dan limit di $44.500 untuk beli BTC, tetapi pasar rebound dan langsung naik ke $46.000, order Anda tidak akan pernah terisi.
Bagaimana Menentukan Jenis Order yang Tepat
Pemilihan harus didasarkan pada tujuan trading dan kondisi pasar:
Kapan memilih Order Pasar Bersyarat:
Prioritas utama adalah kepastian eksekusi, bukan harga tepat
Perdagangan aset dengan likuiditas tinggi (seperti BTC, ETH)
Saat pasar sedang naik atau turun cepat, membutuhkan stop loss atau take profit cepat
Likuiditas pasar cukup, risiko slipage dapat dikontrol
Kapan memilih Order Limit Bersyarat:
Memiliki target harga eksekusi yang jelas
Perdagangan aset dengan likuiditas rendah atau token dengan kapitalisasi kecil
Dalam kondisi volatil tinggi, untuk mencegah eksekusi di harga yang tidak menguntungkan
Bersedia menanggung risiko order tidak terisi demi kontrol harga
Poin Penting dalam Pengaturan Order Bersyarat
Sebelum mengonfigurasi order bersyarat, pertimbangkan tiga faktor utama:
1. Kondisi Likuiditas Pasar
Periksa kedalaman order book pasangan trading tersebut. Jika kedalaman tipis, order pasar bersyarat bisa menyebabkan slipage besar, sementara limit memberikan perlindungan tetapi kemungkinan tidak terisi.
2. Tingkat Volatilitas
Di pasar yang sangat volatil, harga eksekusi order pasar bersyarat dan trigger bisa berbeda jauh. Dalam kondisi ini, order limit dengan mekanisme dua kondisi lebih mampu mengendalikan rentang harga eksekusi.
3. Jarak antara Harga Trigger dan Limit yang Rasional
Order Pasar Bersyarat: tetapkan trigger di level teknikal penting (support/resistance)
Order Limit Bersyarat: jarak limit dari trigger biasanya 3-5%, untuk mengakomodasi fluktuasi normal dan menghindari slipage ekstrem
Risiko Umum dan Cara Menghindarinya
Penundaan Eksekusi Order Bersyarat
Meskipun trigger terjadi secara instan, dalam kondisi ekstrem (seperti flash crash), konfirmasi dan eksekusi membutuhkan waktu milidetik. Pada saat ini, pasar bisa sangat bergolak.
Cara menghindari: hindari pengaturan trigger sensitif sebelum pengumuman berita besar (misalnya keputusan suku bunga Fed).
Akumulasi Slipage
Terutama untuk order pasar, saat melakukan banyak order secara berurutan, slipage bisa terjadi berulang kali, menyebabkan kerugian total lebih besar dari perkiraan.
Cara menghindari: lakukan order secara bertahap, bukan sekaligus penuh; pilih waktu dengan likuiditas tinggi.
Order Limit yang Tidak Pernah Terisi
Jika pasar bergerak satu arah secara dominan, order limit bisa tidak pernah tersentuh, kehilangan peluang trading.
Cara menghindari: atur masa berlaku order (misalnya 24 jam), otomatis dibatalkan jika tidak terisi; secara rutin periksa dan sesuaikan parameter sesuai kondisi pasar terbaru.
Kerangka Pengambilan Keputusan dalam Praktik
Situasi Trading
Jenis Order Disarankan
Alasan
Stop loss keluar
Order Pasar Bersyarat
Prioritas pada kepastian stop loss, toleransi slipage kecil
Entry yang presisi
Order Limit Bersyarat
Membeli di support, kontrol harga lebih diutamakan
Respon cepat
Order Pasar Bersyarat
Saat pasar bergerak cepat, perlu eksekusi segera
Aset likuid rendah
Order Limit Bersyarat
Order pasar slipage besar, limit lebih aman
Volatilitas tinggi
Order Limit Bersyarat
Melindungi dari eksekusi di harga ekstrem
Ringkasan
Order Pasar Bersyarat dan Order Limit Bersyarat memiliki keunggulan masing-masing. Pasar bersyarat menawarkan kepastian eksekusi, limit bersyarat menawarkan kepastian harga—dua tujuan ini sulit dicapai secara bersamaan dalam banyak situasi.
Trader matang akan menyesuaikan penggunaan keduanya berdasarkan likuiditas pasar, tingkat volatilitas, dan toleransi risiko mereka. Kadang bahkan menggabungkan keduanya, misalnya menempatkan limit order di harga optimal dan order pasar sebagai cadangan untuk memastikan keluar posisi.
Kuncinya adalah melakukan penilaian pasar secara menyeluruh sebelum menempatkan order. Setiap parameter yang Anda atur akan langsung mempengaruhi hasil akhir trading Anda.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Memahami Perbedaan Inti Antara Pesanan Kondisional: Bagaimana Memilih Antara Pesanan Pasar dan Pesanan Limit
Dalam perdagangan cryptocurrency, bagaimana mengendalikan risiko secara akurat dan mengotomatisasi pengambilan keputusan perdagangan adalah inti dari tantangan banyak trader. Fitur order bersyarat menyediakan solusi, di mana Order Pasar Bersyarat dan Order Limit Bersyarat adalah dua alat yang paling umum digunakan. Kedua jenis order ini tampak serupa, tetapi secara mekanisme eksekusi memiliki perbedaan mendasar—memahami perbedaan ini secara langsung mempengaruhi hasil trading Anda.
Perbedaan Inti Antara Dua Jenis Order Bersyarat
Perbedaan paling mendasar antara Order Pasar Bersyarat dan Order Limit Bersyarat terletak pada cara eksekusi setelah trigger yang sama sekali berbeda.
Order Pasar Bersyarat berlogika: ketika harga aset mencapai harga trigger yang Anda tetapkan, order langsung berubah menjadi order pasar, dan dieksekusi pada harga terbaik saat itu di pasar. Ini berarti eksekusi jaminan terjadi, tetapi harga eksekusi mungkin berbeda dari harga trigger—terutama dalam lingkungan volatilitas tinggi.
Order Limit Bersyarat menggunakan mekanisme dua kondisi. Aset harus menyentuh harga trigger terlebih dahulu, sehingga order diaktifkan dan diubah menjadi order limit. Setelah itu, order hanya akan dieksekusi jika pasar mencapai atau melewati harga limit yang Anda tentukan. Jika pasar tidak menyentuh harga limit, order akan tetap tertunda dan menunggu—mungkin tidak pernah terisi.
Perbandingan sederhana:
Prinsip Kerja dan Risiko Order Pasar Bersyarat
Setelah Anda mengajukan Order Pasar Bersyarat, order tersebut akan tetap tidak aktif sampai harga trigger tercapai. Begitu aset mencapai harga yang ditetapkan, order langsung aktif dan dieksekusi pada harga pasar terbaik saat itu.
Mekanisme ini bekerja baik di pasar dengan likuiditas cukup. Tetapi dalam kondisi berikut, akan muncul slipage:
Contoh: Anda mengatur jual BTC pada $50.000 dengan order pasar bersyarat, tetapi saat trigger tercapai, kedalaman order jual hanya $500 di pasar, sehingga order Anda terbagi dan rata-rata terisi di harga $49.800, mengalami kerugian 0,4%.
Prinsip Kerja dan Keunggulan Order Limit Bersyarat
Order Limit Bersyarat memerlukan pengaturan dua parameter harga: harga trigger dan harga limit.
Pertama, aset harus menyentuh harga trigger agar order aktif. Setelah aktif, order berubah menjadi order limit standar, dan hanya akan dieksekusi jika pasar mencapai atau melewati harga limit tersebut.
Desain ini sangat cocok untuk situasi berikut:
Keterbatasan: jika pasar tidak mencapai harga limit, order akan tetap tertunda dalam waktu lama. Misalnya, mengatur trigger di $45.000 dan limit di $44.500 untuk beli BTC, tetapi pasar rebound dan langsung naik ke $46.000, order Anda tidak akan pernah terisi.
Bagaimana Menentukan Jenis Order yang Tepat
Pemilihan harus didasarkan pada tujuan trading dan kondisi pasar:
Kapan memilih Order Pasar Bersyarat:
Kapan memilih Order Limit Bersyarat:
Poin Penting dalam Pengaturan Order Bersyarat
Sebelum mengonfigurasi order bersyarat, pertimbangkan tiga faktor utama:
1. Kondisi Likuiditas Pasar Periksa kedalaman order book pasangan trading tersebut. Jika kedalaman tipis, order pasar bersyarat bisa menyebabkan slipage besar, sementara limit memberikan perlindungan tetapi kemungkinan tidak terisi.
2. Tingkat Volatilitas Di pasar yang sangat volatil, harga eksekusi order pasar bersyarat dan trigger bisa berbeda jauh. Dalam kondisi ini, order limit dengan mekanisme dua kondisi lebih mampu mengendalikan rentang harga eksekusi.
3. Jarak antara Harga Trigger dan Limit yang Rasional
Risiko Umum dan Cara Menghindarinya
Penundaan Eksekusi Order Bersyarat Meskipun trigger terjadi secara instan, dalam kondisi ekstrem (seperti flash crash), konfirmasi dan eksekusi membutuhkan waktu milidetik. Pada saat ini, pasar bisa sangat bergolak.
Cara menghindari: hindari pengaturan trigger sensitif sebelum pengumuman berita besar (misalnya keputusan suku bunga Fed).
Akumulasi Slipage Terutama untuk order pasar, saat melakukan banyak order secara berurutan, slipage bisa terjadi berulang kali, menyebabkan kerugian total lebih besar dari perkiraan.
Cara menghindari: lakukan order secara bertahap, bukan sekaligus penuh; pilih waktu dengan likuiditas tinggi.
Order Limit yang Tidak Pernah Terisi Jika pasar bergerak satu arah secara dominan, order limit bisa tidak pernah tersentuh, kehilangan peluang trading.
Cara menghindari: atur masa berlaku order (misalnya 24 jam), otomatis dibatalkan jika tidak terisi; secara rutin periksa dan sesuaikan parameter sesuai kondisi pasar terbaru.
Kerangka Pengambilan Keputusan dalam Praktik
Ringkasan
Order Pasar Bersyarat dan Order Limit Bersyarat memiliki keunggulan masing-masing. Pasar bersyarat menawarkan kepastian eksekusi, limit bersyarat menawarkan kepastian harga—dua tujuan ini sulit dicapai secara bersamaan dalam banyak situasi.
Trader matang akan menyesuaikan penggunaan keduanya berdasarkan likuiditas pasar, tingkat volatilitas, dan toleransi risiko mereka. Kadang bahkan menggabungkan keduanya, misalnya menempatkan limit order di harga optimal dan order pasar sebagai cadangan untuk memastikan keluar posisi.
Kuncinya adalah melakukan penilaian pasar secara menyeluruh sebelum menempatkan order. Setiap parameter yang Anda atur akan langsung mempengaruhi hasil akhir trading Anda.