Perbandingan Akhir Pesanan Stop Loss: Perbedaan Utama antara Market dan Limit Order serta Panduan Praktis

robot
Pembuatan abstrak sedang berlangsung

Dua Perbedaan Esensial Antara Order Stop Loss

Dalam perdagangan aset digital, market stop-loss dan stop-limit order adalah dua alat utama dalam manajemen risiko, tetapi mekanisme pelaksanaannya sangat berbeda. Memahami perbedaan inti antara stop loss vs stop limit sangat penting untuk merancang strategi perdagangan yang efektif.

Trader biasanya mengatur kedua jenis order ini untuk otomatisasi pengendalian risiko. Kedua order didasarkan pada harga trigger yang telah ditetapkan (disebut sebagai harga stop loss), tetapi setelah aset mencapai harga tersebut, tindakan selanjutnya berbeda sama sekali.

Market Stop-Loss: Mengejar Kepastian Eksekusi

Market stop-loss adalah jenis order hybrid yang menggabungkan mekanisme trigger stop loss dengan kecepatan eksekusi order pasar.

Cara Kerja: Setelah Anda mengatur market stop-loss, order tersebut berada dalam status standby. Begitu harga aset menyentuh harga stop loss yang Anda tetapkan, order akan langsung aktif dan dieksekusi pada harga pasar terbaik saat itu. Ini berarti order hampir pasti akan terisi, tetapi harga eksekusi mungkin berbeda dari harga stop loss.

Dalam pasar yang sangat volatil atau dengan likuiditas rendah, perbedaan ini bisa cukup signifikan. Karena pergerakan harga di pasar kripto sangat cepat, market stop-loss bisa saja terisi di bawah harga stop loss—fenomena ini dikenal sebagai slippage. Jika likuiditas pasar tidak cukup untuk menyerap order Anda pada harga trigger, sisa order akan dieksekusi pada harga yang kurang menguntungkan.

Kapan Digunakan: Jika trader membutuhkan jaminan order pasti akan terisi, market stop-loss adalah pilihan utama. Misalnya, dalam pasar yang sedang jatuh cepat, memastikan trigger stop loss adalah prioritas utama.

Stop-Limit: Mengontrol Harga Eksekusi Secara Presisi

Stop-limit menggabungkan fitur trigger stop loss dengan order limit—memiliki dua parameter harga utama.

Cara Kerja: Order stop-limit tetap membutuhkan harga stop loss tercapai terlebih dahulu untuk mengaktifkan. Setelah aktif, order berubah menjadi order limit, yang berarti hanya akan dieksekusi jika harga mencapai atau lebih baik dari harga limit yang Anda tetapkan. Jika pasar tidak mencapai harga limit tersebut, order akan tetap tertunda sampai kondisi terpenuhi atau dibatalkan.

mekanisme ini sangat berguna di pasar yang sangat volatil atau dengan likuiditas terbatas. Dengan menetapkan limit, Anda secara efektif mengatakan: “Saya mau stop loss, tapi hanya akan eksekusi di harga ini atau lebih baik.”

Kapan Digunakan: Jika Anda ingin menghindari slippage tinggi dan memiliki kejelasan tentang harga eksekusi, stop-limit memberikan perlindungan harga tambahan.

Perbandingan Utama: Market vs Limit

Dimensi Market Stop-Loss Stop-Limit
Jaminan Eksekusi Pasti terisi setelah trigger Hanya terisi jika harga mencapai limit
Kepastian Harga Tidak bisa dijamin Bisa dikontrol dalam rentang harga tertentu
Lingkungan Ideal Pasar jatuh cepat yang mengutamakan kecepatan Pasar volatil dengan kebutuhan pengendalian harga yang presisi
Risiko Eksekusi Bisa lebih buruk karena slippage Bisa tidak terisi dan tetap mengalami kerugian

Singkatnya, jika prioritas Anda adalah pasti melakukan stop loss, pilihlah order market; jika ingin mengendalikan harga eksekusi agar tidak terlalu buruk, pilihlah order limit. Keduanya adalah alat efektif dalam stop loss, tergantung pada tujuan trading dan kondisi pasar.

Saran Praktis Memilih Jenis Order yang Tepat

Evaluasi Kondisi Pasar

Strategi stop loss yang sukses dimulai dari penilaian kondisi pasar yang akurat. Faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi:

Analisis Likuiditas: Kedalaman pasar dan volume order beli/jual menentukan harga di mana Anda bisa melakukan eksekusi. Pasar dengan likuiditas tinggi (seperti koin utama) memiliki risiko slippage lebih rendah; sebaliknya, koin kecil dengan likuiditas rendah lebih rentan terhadap slippage parah.

Evaluasi Volatilitas: Volatilitas tinggi berarti harga bergerak cepat, dan harga stop loss bisa ditembus dalam sekejap. Dalam kondisi ini, market stop-loss memastikan kerugian cepat tertutup, tetapi stop-limit mungkin tidak terisi.

Referensi Analisis Teknikal: Menggunakan level support dan resistance untuk menetapkan harga stop loss dan limit yang masuk akal. Banyak trader menunggu konfirmasi break sebelum menetapkan stop loss.

Prinsip Emas Manajemen Risiko

Apapun jenis order yang dipilih, harus mengikuti prinsip berikut:

Stop Loss Kuantitatif: Tetapkan jarak stop loss berdasarkan toleransi risiko akun (biasanya risiko per transaksi tidak lebih dari 1-3% dari saldo).

Jangan Bergantung Sepenuhnya pada Otomatisasi: Jangan hanya mengandalkan stop loss otomatis, tetap perhatikan volatilitas ekstrem dan kejadian black swan. Dalam kondisi ekstrem, bahkan market stop-loss bisa gagal melindungi secara efektif.

Review Secara Berkala: Setelah trading, analisis apakah stop loss sudah tepat dan lakukan penyesuaian parameter secara bertahap.

Pertanyaan Umum

Q: Bagaimana memilih harga stop loss dan limit terbaik?

A: Perlu analisis multidimensi. Pertama, lihat level support dan titik terendah sebelumnya secara teknikal, lalu pertimbangkan kerugian maksimal yang bisa ditanggung. Beberapa trader juga menggunakan indikator volatilitas (ATR) untuk penyesuaian dinamis. Intinya, harga stop loss tidak boleh terlalu dekat dengan harga masuk (rawan tersentuh), dan juga tidak terlalu jauh (mengakibatkan kerugian besar).

Q: Apakah order market stop-loss pasti akan terisi?

A: Dalam kondisi pasar normal, ya. Tapi dalam kondisi ekstrem (misalnya likuiditas sangat rendah, gangguan sistem, flash crash), ada kemungkinan order tidak terisi. Jadi, meskipun menggunakan market order, siapkan rencana cadangan.

Q: Apakah bisa menggunakan stop loss dan take profit sekaligus untuk mengelola posisi?

A: Bisa sekali. Banyak trader profesional mengatur stop loss (perlindungan turun) dan take profit (penguncian kenaikan) saat membuka posisi. Kedua order ini tidak saling bertentangan dan membentuk kerangka risiko-imbalan yang lengkap. Order limit juga sering digunakan untuk menetapkan target harga ini.

Q: Apakah order stop loss akan dikenai biaya transaksi?

A: Biasanya hanya saat order terisi. Order yang tertunda (termasuk stop loss yang belum tersentuh) umumnya tidak dikenai biaya, tetapi aturan ini tergantung platform. Disarankan cek ketentuan biaya di platform yang digunakan.


Dengan memahami perbedaan antara stop loss dan stop limit, Anda dapat menyesuaikan strategi sesuai kondisi pasar. Dalam penurunan cepat, gunakan market order untuk memastikan stop loss terlaksana; dalam pasar yang berombak, gunakan limit order untuk melindungi harga. Menggabungkan kedua alat ini adalah ciri trader matang.

ATR-0,65%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)