Altseason: Kapan saat altcoin datang dan bagaimana mendapatkan keuntungan dari ini

Pasar cryptocurrency bergerak dalam siklus, dan salah satu periode yang paling dinantikan adalah altseason, ketika perhatian beralih dari Bitcoin ke altcoin. Fenomena ini berulang di setiap siklus pasar, tetapi mekanisme yang mengaturnya berkembang. Jika sebelumnya altseason bergantung pada rotasi sederhana modal antar aset, maka hari ini muncul stablecoin dan modal institusional, yang mendefinisikan ulang dinamika seluruh sektor.

Apa itu altseason dan mengapa penting

Altseason adalah periode di pasar cryptocurrency ketika altcoin mulai mengungguli Bitcoin dalam pertumbuhan, dan kapitalisasi pasar total mereka meningkat lebih cepat. Ini bukan sekadar rotasi modal: ini adalah sinyal perubahan suasana hati investor dan pergeseran pasar.

Ciri klasik altseason adalah penurunan tajam indeks dominasi Bitcoin (porsi Bitcoin dalam kapitalisasi pasar total kripto). Secara historis, ketika indeks ini turun di bawah 50%, mulai terjadi gelombang pertumbuhan altcoin.

Namun, altseason modern memiliki ciri lain. Menurut para analis, jika sebelumnya semuanya berkaitan dengan aliran dana dari BTC ke alt, kini peran utama dimainkan oleh likuiditas stablecoin — USDT dan USDC memudahkan perdagangan pasangan alt-stablecoin, menarik baik trader ritel maupun investor institusional.

Altseason vs Bitcoin-saison: Apa bedanya

Musim altcoin — adalah periode ketika sebagian besar altcoin menunjukkan pengembalian lebih tinggi dari Bitcoin. Di tengah kenaikan harga alt, volume perdagangan meningkat, muncul proyek-proyek baru, inovasi teknologi menarik para spekulan.

Musim Bitcoin — kebalikan. Investor mengkonsentrasikan dana pada BTC, melihatnya sebagai “emas digital” atau tempat berlindung saat ketidakpastian. Indeks dominasi Bitcoin meningkat, sementara altcoin stagnan atau jatuh.

Selama pasar bearish, investor biasanya mengumpulkan modal di Bitcoin atau stablecoin, berusaha meminimalkan kerugian. Ini mengurangi likuiditas dari aset alternatif.

Evolusi altseason: Dari spekulasi ke modal institusional

Siklus historis altseason

2017-2018: Ledakan ICO membawa masuk banyak token baru — Ethereum, Ripple, Litecoin. Dominasi Bitcoin turun dari 87% ke 32%. Kapitalisasi pasar total kripto meningkat dari $30 miliar ke $600 miliar. Altcoin melonjak secara parabolis. Tetapi langkah represif regulator memutuskan pesta.

Awal 2021: Dominasi Bitcoin turun dari 70% ke 38% dalam beberapa bulan. Altcoin sudah menguasai 62% pasar. Proyek DeFi, NFT, bahkan meme coin melonjak ribuan persen. Pada akhir 2021, pasar kripto mencapai $3 triliun.

2023-2024: Altseason baru berbeda dari segi kualitas. Halving Bitcoin, persetujuan ETF spot untuk BTC dan ETH, meningkatnya minat investor institusional — semua ini membangun dasar untuk pertumbuhan altcoin yang lebih panjang dan stabil, mencakup beberapa sektor sekaligus.

Faktor pendorong baru

Saat ini altseason didukung oleh faktor lain:

1. Likuiditas stablecoin — USDT dan USDC menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk masuk dan keluar investor, memudahkan perdagangan altcoin.

2. Ethereum dan ekosistemnya — saat ETH meningkat, proyek DeFi, solusi Layer-2, dan token yang terintegrasi dalam jaringannya ikut terdorong.

3. Tren sektoral — gelombang pertumbuhan di AI-kripto (Render, Akash), GameFi (ImmutableX, Ronin), meme coin (DOGE, SHIB) menciptakan tekanan terkonsentrasi pada altcoin.

4. Adopsi institusional — dana besar dan investor kini dengan antusias menginvestasikan di altcoin, melihatnya sebagai alat diversifikasi.

Empat fase aliran likuiditas dalam altseason

Altseason berkembang sesuai skenario yang dapat diprediksi:

Fase 1: Dominasi Bitcoin — modal terkumpul di BTC, dominasi meningkat, altcoin tidur.

Fase 2: Ethereum bangkit — likuiditas mulai mengalir ke ETH dan proyek DeFi. Rasio ETH/BTC meningkat.

Fase 3: Altcoin besar menjadi pusat perhatian — Solana, Cardano, Polygon mendapatkan aliran dana. Pertumbuhan dua digit mulai terjadi.

Fase 4: Altseason penuh — altcoin dengan kapitalisasi kecil, meme coin, proyek spekulatif ikut berpartisipasi. Dominasi Bitcoin turun di bawah 40%.

Bagaimana mengenali awal altseason

Trader memantau beberapa sinyal:

• Penurunan indeks dominasi Bitcoin di bawah 50% — sinyal klasik
• Kenaikan rasio ETH/BTC — menunjukkan Ethereum mengungguli Bitcoin
• Indeks Altseason di atas 75 — alat khusus dari analis, mengukur kinerja 50 teratas altcoin relatif terhadap BTC (pada Desember 2024 indeks naik ke 78)
• Lonjakan volume perdagangan pasangan alt-stablecoin — tanda masuknya pemain baru
• Pertumbuhan di sektor tertentu 40% ke atas — misalnya meme coin (DOGE, SHIB, BONK) atau token AI
• Perubahan sentimen pasar dari ketakutan ke keserakahan

Situasi saat ini: Kondisi untuk altseason 2024-2025

Per akhir 2024, pasar berada dalam posisi yang menguntungkan:

• Pengakuan institusional — lebih dari 70 ETF Bitcoin spot sudah disetujui dan diperdagangkan
• Dukungan regulasi — pemilihan politisi yang ramah kripto dan prospek kerangka regulasi yang menguntungkan di bawah pemerintahan baru
• Kapitalisasi historis — pasar kripto mencapai $3,2 triliun, melampaui puncak 2021
• Bitcoin sekitar $100k — level psikologis yang banyak diperkirakan akan ditembus dalam beberapa bulan ke depan

Faktor-faktor ini menunjukkan pasar matang dan peluang untuk altseason yang panjang.

Tips praktis untuk trading altcoin

Strategi dasar

Lakukan riset sebelum berinvestasi — pelajari proyek, tim, teknologi, whitepaper, roadmap. Jangan tertipu hype tanpa memahami dasar-dasarnya.

Diversifikasi portofolio — jangan fokus semua di satu altcoin. Sebarkan investasi ke berbagai proyek dan sektor (AI, GameFi, DeFi, meme coin).

Tetapkan ekspektasi realistis — altseason bisa menguntungkan, tapi bukan jaminan. Pasar volatil, harga berfluktuasi ekstrem.

Kelola risiko — gunakan stop-loss, hindari leverage ekstrem (leverage kredit), jaga keseimbangan antara potensi keuntungan dan kerugian yang dapat diterima.

Di mana membeli altcoin

Pilihan utama:

• Bursa terpusat (CEX) — banyak altcoin, antarmuka ramah, likuiditas tinggi. Memerlukan verifikasi KYC, tapi aman.
• Bursa desentralisasi (DEX) — anonimitas penuh, likuiditas lebih rendah, risiko penipuan lebih tinggi.
• Perdagangan P2P — bisa beli melalui kontrak langsung, tapi harus berhati-hati.

Dalam memilih platform, perhatikan: likuiditas pasangan yang diminati, biaya, kemudahan antarmuka, reputasi di komunitas.

Risiko altseason

Volatilitas tinggi — altcoin berfluktuasi dua sampai tiga kali lebih tajam dari Bitcoin. Dalam sehari bisa kehilangan separuh investasi.

Hype dan gelembung — hype berlebihan mendorong harga ke level absurd, lalu terjadi kejatuhan.

Penipuan dan rug-pull — pengembang menarik dana dan meninggalkan proyek. Skema “pump-and-dump” secara artifisial membesar harga.

Risiko regulasi — perubahan regulasi bisa tiba-tiba menghancurkan semangat. Contoh: represi terhadap ICO tahun 2018, larangan perdagangan di beberapa negara.

Pengaruh regulasi terhadap altseason

Perubahan regulasi bisa menjadi katalisator maupun penghambat altseason.

Pengaruh negatif: Pengumuman pengawasan ketat, larangan ICO, pengetatan persyaratan bursa — semua ini mengurangi kepercayaan dan memicu penjualan.

Pengaruh positif: Kerangka hukum yang jelas untuk aset kripto, persetujuan regulator terhadap inovasi blockchain, persetujuan ETF spot — semua ini mendorong masuknya modal dan minat investor.

Tren saat ini menguntungkan: ketidakjelasan regulasi berganti menjadi penerimaan pasar kripto sebagai instrumen keuangan yang sah.

Kesimpulan

Altseason adalah peluang bagi mereka yang siap menghadapi volatilitas dan memiliki rencana. Dengan mengikuti sinyal pasar, disiplin dalam pengelolaan risiko, dan diversifikasi portofolio, Anda dapat memaksimalkan keuntungan selama periode ini. Yang utama — ingat bahwa altseason didasarkan pada inovasi nyata dan adopsi yang meningkat dari kripto, bukan hanya spekulasi. Pelajari, analisis, dan berinvestasilah secara bijak.