Baru-baru ini, data ekonomi Amerika menunjukkan fenomena menarik. Pertumbuhan GDP kuartal ketiga mencapai 4,2%, jauh lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebelumnya sebesar 2,5%. Secara logika, ini seharusnya menjadi Informasi menguntungkan—tapi apa yang terjadi? Reaksi pasar saham cukup dingin, bahkan cenderung turun.
Ini sebenarnya mencerminkan sebuah kebuntuan pasar yang telah berlangsung bertahun-tahun: setiap kali data ekonomi mencolok, Wall Street mulai khawatir bahwa Federal Reserve akan mengikuti dengan kenaikan suku bunga untuk menahan inflasi, yang malah menjadi faktor yang menekan pasar saham. Kabar baik berubah menjadi kabar buruk, logika pembalikan ini memang telah mendistorsi mekanisme penetapan harga pasar.
Dalam hal ini, pandangan terbaru dari pimpinan Amerika sangat jelas: ekonomi yang kuat tidak secara otomatis akan menyebabkan inflasi, kuncinya tetap pada arah kebijakan. Jika Federal Reserve masih ingin menaikkan suku bunga ketika pasar dalam kondisi baik, itu sama dengan menekan momentum kenaikan secara artifisial. Jika ini berlanjut, pasar tidak akan pernah bisa kembali ke kondisi normal "naik ya, turun ya"—pasar yang pernah ada dan seharusnya ada.
Dari sudut pandang kebijakan, jika tekanan inflasi dapat mereda secara alami, maka tidak perlu terburu-buru untuk menaikkan suku bunga sebagai langkah pencegahan. Kenaikan suku bunga yang moderat dapat dipertimbangkan jika perlu, tetapi tidak seharusnya dilakukan semata-mata untuk menahan kenaikan, karena hal itu hanya akan menghambat siklus pertumbuhan ekonomi yang normal. Pasar membutuhkan lingkungan kebijakan yang rasional, bukan pasar yang terlalu diintervensi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
2
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-75ee51e7
· 11jam yang lalu
Kabar baik menjadi kabar buruk, jebakan ini sudah membosankan
Pasar saham: GDP naik, aku turun, kalian bercanda denganku
Astaga, harus ada kenaikan suku bunga lagi, setiap kali seperti ini
Powell seharusnya mendengarkan kata-kata ini, jangan selalu sok pintar
Sejujurnya The Federal Reserve (FED) sedang menghancurkan diri sendiri, jelas-jelas pasar mau naik tetapi harus ditekan habis-habisan
Lihat AsliBalas0
JustHodlIt
· 11jam yang lalu
Ini lagi alasan yang sama, data baik justru informasi tidak menguntungkan, The Federal Reserve (FED) benar-benar luar biasa
Sederhananya, mereka ingin mendapatkan keuntungan dari kebijakan tetapi tidak ingin suku bunga naik, logika ini bisa dimengerti
GDP 4,2% memang mengesankan, tetapi orang-orang di Wall Street justru takut akan kenaikan suku bunga, saya tidak bisa memahami sikap ini
Arahan kebijakan menentukan segalanya? Kalau begitu jangan salahkan data, langsung saja katakan ingin menurunkan suku bunga
Tunggu, siapa yang percaya bahwa ekonomi yang kuat secara alami meredakan inflasi, apakah itu pernah terjadi dalam sejarah?
Daripada bingung tentang bagaimana pasar seharusnya, lebih baik pikirkan bagaimana The Federal Reserve (FED) akan bertindak
Data baik berubah menjadi berita buruk, aturan permainan ini memang tidak masuk akal
Baru-baru ini, data ekonomi Amerika menunjukkan fenomena menarik. Pertumbuhan GDP kuartal ketiga mencapai 4,2%, jauh lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebelumnya sebesar 2,5%. Secara logika, ini seharusnya menjadi Informasi menguntungkan—tapi apa yang terjadi? Reaksi pasar saham cukup dingin, bahkan cenderung turun.
Ini sebenarnya mencerminkan sebuah kebuntuan pasar yang telah berlangsung bertahun-tahun: setiap kali data ekonomi mencolok, Wall Street mulai khawatir bahwa Federal Reserve akan mengikuti dengan kenaikan suku bunga untuk menahan inflasi, yang malah menjadi faktor yang menekan pasar saham. Kabar baik berubah menjadi kabar buruk, logika pembalikan ini memang telah mendistorsi mekanisme penetapan harga pasar.
Dalam hal ini, pandangan terbaru dari pimpinan Amerika sangat jelas: ekonomi yang kuat tidak secara otomatis akan menyebabkan inflasi, kuncinya tetap pada arah kebijakan. Jika Federal Reserve masih ingin menaikkan suku bunga ketika pasar dalam kondisi baik, itu sama dengan menekan momentum kenaikan secara artifisial. Jika ini berlanjut, pasar tidak akan pernah bisa kembali ke kondisi normal "naik ya, turun ya"—pasar yang pernah ada dan seharusnya ada.
Dari sudut pandang kebijakan, jika tekanan inflasi dapat mereda secara alami, maka tidak perlu terburu-buru untuk menaikkan suku bunga sebagai langkah pencegahan. Kenaikan suku bunga yang moderat dapat dipertimbangkan jika perlu, tetapi tidak seharusnya dilakukan semata-mata untuk menahan kenaikan, karena hal itu hanya akan menghambat siklus pertumbuhan ekonomi yang normal. Pasar membutuhkan lingkungan kebijakan yang rasional, bukan pasar yang terlalu diintervensi.