Daya Komputasi turun 4%, dunia kripto sekali lagi terjebak dalam kepanikan. Setiap kali pasar sedikit bergejolak, kamu selalu bisa melihat sekelompok orang terpaku pada suatu data dan menginterpretasikannya secara gila-gilaan—tapi jujur saja, bermain seperti ini seperti melempar dadu dan berharap keberuntungan.

Pertama-tama, mari kita jelaskan satu hal: penurunan Daya Komputasi tidak sama dengan titik terendah. Yang benar-benar dapat menunjukkan titik terendah adalah penurunan Daya Komputasi yang dikombinasikan dengan kinerja dua data lainnya. Data mana yang dua? Jumlah aliran keluar bersih penambang dan perubahan saldo di bursa.

**Apa yang dilakukan para penambang?**

Penambang adalah sumber tekanan jual terbesar di pasar. Jika Daya Komputasi turun, dan penambang masih menjual dengan cepat, itu benar-benar berbahaya. Namun, situasinya sekarang berbeda. Dalam 7 hari terakhir, arus keluar bersih Bitcoin dari penambang hanya 1200 koin, turun 68% dibanding minggu sebelumnya. Apa artinya? Penambang tidak panik. Mereka tidak lagi menjual dengan panik, melainkan mulai menyimpan koin—sinyal ini jauh lebih berharga daripada angka Daya Komputasi itu sendiri.

**Investor ritel beralih**

Lihat saja bagaimana saldo Bitcoin di bursa bergerak. Apakah investor ritel panik atau tidak, dompet akan berbicara. Orang yang takut akan memindahkan koin ke bursa, bersiap untuk menjual rugi; orang yang optimis akan menarik koin dan menyimpannya di dompet untuk jangka panjang. Dalam 10 hari terakhir, saldo di platform utama telah turun 2,3%. Apa artinya ini? Uang di luar sedang masuk, sementara pemegang koin di dalam berkurang akibat panik menjual.

Jangan hanya terpaku pada satu indikator yang menakut-nakuti diri sendiri. Ketiga sinyal ini: penambang yang enggan menjual + penghentian rugi oleh investor ritel + aliran keluar dari bursa, hanya akan terlihat ketika mereka sejajar, sinyal dasar baru benar-benar muncul.