DAO (Organisasi Otonom Terdesentralisasi) secara sederhana adalah: sekelompok orang menulis aturan menggunakan smart contract, tanpa perlu CEO atau dewan direksi, semua keputusan diambil bersama lewat voting. Singkatnya, ini adalah versi terdesentralisasi dari dana ventura tradisional.
Berbeda dengan perusahaan tradisional: tidak ada bos, tidak ada perantara yang mengambil keuntungan, semua keputusan tercatat di blockchain dan dapat dilacak. Mark Cuban pernah memuji konsep ini, menyebutnya “perpaduan sempurna antara kapitalisme dan progresivisme”.
Tinjauan Jenis Utama
Protocol DAO - Markas komando protokol DeFi
Uniswap, Aave, Maker—protokol besar ini dikelola lewat DAO. Ambil contoh Uniswap, mereka menerbitkan 1 miliar token UNI, 60% untuk komunitas, 21% untuk tim, 18% untuk investor, 0,69% untuk penasihat. Pemegang token bisa voting soal biaya transaksi, fitur baru, dan sebagainya.
Venture DAO - Klub investasi kolektif untuk ritel
VC tradisional dikendalikan segelintir orang kaya, Venture DAO menyerahkan kekuasaan itu ke komunitas. Banyak orang patungan untuk berinvestasi ke proyek baru, semua keputusan diambil lewat voting. Dengan begitu, investor kecil pun bisa menikmati keuntungan investasi awal, bukan hanya jadi penonton.
Grant DAO - Menyalurkan dana hibah ke startup
Ekosistem DeFi butuh inovasi tanpa henti. Grant DAO mengumpulkan dana dari komunitas, lalu secara transparan menyalurkan ke proyek baru yang potensial. Lebih fleksibel dari Protocol DAO, dengan proses peninjauan yang lebih demokratis.
Social DAO - Grup sosial saja
Bored Ape Yacht Club (BAYC) adalah Social DAO paling terkenal, hanya pemilik NFT BAYC yang bisa masuk. Intinya ini adalah versi Web3 dari klub sosial kelas atas.
Collector DAO - Urunan beli NFT mahal
Sebuah karya seni digital bisa berharga jutaan, satu orang sulit membelinya. Collector DAO memungkinkan orang patungan membeli, lalu berbagi kepemilikan. Seperti beli lotre, bedanya kamu benar-benar punya bagian dari asetnya.
Studi Kasus Nyata
Ekosistem MANA di Decentraland
Decentraland DAO mengontrol semua transaksi tanah, aturan NFT, dan kebijakan pasar di metaverse. Token MANA berfungsi sebagai hak tata kelola sekaligus alat transaksi. Komunitas voting menentukan NFT seperti apa yang bisa dijual, bagaimana lelang tanah dilakukan. Baru-baru ini, mereka juga membentuk Security Advisory Board (dewan keamanan) untuk mengaudit smart contract dan mencegah peretasan.
Drama Airdrop NFT OpenDAO
Akhir 2021, OpenDAO mengadakan airdrop token SOS untuk semua pengguna yang pernah bertransaksi di OpenSea. Total 100 triliun token diterbitkan, 50% airdrop ke pengguna, 20% ke kas DAO, 20% untuk staking reward, 10% ke penyedia likuiditas. Strategi ini langsung menjadikan pemain NFT biasa sebagai pemilik DAO.
Kisah Mimpi ConstitutionDAO
November 2021, Jonah Erlich memimpin upaya menggalang USD 47 juta untuk membeli naskah asli Konstitusi AS di lelang Sotheby’s. Meski akhirnya gagal menang lelang, token PEOPLE justru populer dan jadi aset komunitas. Kasus ini membuktikan DAO bisa menghimpun dana besar dalam waktu sangat singkat.
Tiga Cara Ikut DAO
1. Bergabung dengan DAO yang sudah ada
Cari DAO yang sesuai minat (cek suasana komunitas di Discord)
Beli token tata kelola untuk jadi anggota
Ikut voting dan diskusi forum
2. Membuat DAO sendiri
Tentukan tujuan dan aturan tata kelola
Distribusikan token ke anggota awal
Luncurkan sistem voting
Atur skema insentif dan pembagian hasil
3. Investasi di token DAO
Perdagangkan token DAO layaknya aset
Token DAO yang bagus bisa naik nilainya
Tidak perlu ikut tata kelola, murni investasi
Keunggulan DAO
✅ Demokratisasi kepemilikan - Bukan lagi segelintir elit yang berkuasa, setiap pemegang token punya suara
✅ Transparan on-chain - Semua catatan voting dan aliran dana tercatat di blockchain, tidak bisa dimanipulasi
✅ Risiko tersebar - Kerugian dibagi ke semua anggota, tidak seperti VC tradisional yang bisa bangkrut jika pendiri gagal
✅ Partisipasi komunitas tinggi - Karena punya kepentingan bersama, banyak relawan dan kontributor bermunculan otomatis
✅ Akses mudah - Cukup beli token, sudah bisa investasi di proyek tahap awal, investor ritel akhirnya dapat kesempatan
Jebakan di Dunia Nyata
❌ Kekosongan regulasi - Jika organisasi terpusat bermasalah, bosnya bertanggung jawab secara hukum. Kalau DAO bermasalah, siapa yang bertanggung jawab? Tidak ada yang tahu
❌ Risiko sentralisasi awal - Di awal, token banyak dikuasai tim inti, mereka bisa bertindak otoriter. Butuh waktu dan pertumbuhan komunitas untuk memecah dominasi ini
❌ Voting sulit - Jika anggota terlalu banyak, mencapai konsensus jadi sangat sulit. Beberapa DAO menerapkan minimal kepemilikan token untuk voting, kembali lagi ke sistem bangsawan
❌ Paradoks code is law - Kalau smart contract ada bug, habis sudah. Tragedi The DAO jadi pelajaran: 6 juta dolar dicuri hacker, tak pernah pulih lagi
Bagaimana Masa Depannya
Gelombang Web3 baru saja dimulai, imajinasi soal DAO masih sangat luas. Potensi evolusinya:
Kerangka regulasi mulai terbentuk - Negara-negara akan menerbitkan aturan untuk tata kelola DAO, bahkan mungkin memberi status badan hukum pada DAO tertentu
Teknologi tata kelola makin canggih - Mekanisme voting kuadrat, liquid democracy, dan lainnya akan mengatasi masalah “paus menguasai suara”
Ekspansi kasus penggunaan - Dari DeFi ke industri tradisional, bisa muncul DAO untuk media, perusahaan jasa, bahkan negara
Keamanan makin baik - Audit kode, asuransi, dan verifikasi formal jadi standar, risiko bug dikurangi
Ringkasan Satu Kalimat
DAO mengganti bos dengan kode dan insentif, memungkinkan orang biasa punya peran sebagai pemilik saham dalam investasi global. Ini eksperimen menarik, tapi masih tahap awal, banyak yang akan jatuh ke lubang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
DAOs itu apa sih? Satu artikel untuk memahami organisasi otonom terdesentralisasi
Konsep Inti
DAO (Organisasi Otonom Terdesentralisasi) secara sederhana adalah: sekelompok orang menulis aturan menggunakan smart contract, tanpa perlu CEO atau dewan direksi, semua keputusan diambil bersama lewat voting. Singkatnya, ini adalah versi terdesentralisasi dari dana ventura tradisional.
Berbeda dengan perusahaan tradisional: tidak ada bos, tidak ada perantara yang mengambil keuntungan, semua keputusan tercatat di blockchain dan dapat dilacak. Mark Cuban pernah memuji konsep ini, menyebutnya “perpaduan sempurna antara kapitalisme dan progresivisme”.
Tinjauan Jenis Utama
Protocol DAO - Markas komando protokol DeFi
Uniswap, Aave, Maker—protokol besar ini dikelola lewat DAO. Ambil contoh Uniswap, mereka menerbitkan 1 miliar token UNI, 60% untuk komunitas, 21% untuk tim, 18% untuk investor, 0,69% untuk penasihat. Pemegang token bisa voting soal biaya transaksi, fitur baru, dan sebagainya.
Venture DAO - Klub investasi kolektif untuk ritel
VC tradisional dikendalikan segelintir orang kaya, Venture DAO menyerahkan kekuasaan itu ke komunitas. Banyak orang patungan untuk berinvestasi ke proyek baru, semua keputusan diambil lewat voting. Dengan begitu, investor kecil pun bisa menikmati keuntungan investasi awal, bukan hanya jadi penonton.
Grant DAO - Menyalurkan dana hibah ke startup
Ekosistem DeFi butuh inovasi tanpa henti. Grant DAO mengumpulkan dana dari komunitas, lalu secara transparan menyalurkan ke proyek baru yang potensial. Lebih fleksibel dari Protocol DAO, dengan proses peninjauan yang lebih demokratis.
Social DAO - Grup sosial saja
Bored Ape Yacht Club (BAYC) adalah Social DAO paling terkenal, hanya pemilik NFT BAYC yang bisa masuk. Intinya ini adalah versi Web3 dari klub sosial kelas atas.
Collector DAO - Urunan beli NFT mahal
Sebuah karya seni digital bisa berharga jutaan, satu orang sulit membelinya. Collector DAO memungkinkan orang patungan membeli, lalu berbagi kepemilikan. Seperti beli lotre, bedanya kamu benar-benar punya bagian dari asetnya.
Studi Kasus Nyata
Ekosistem MANA di Decentraland
Decentraland DAO mengontrol semua transaksi tanah, aturan NFT, dan kebijakan pasar di metaverse. Token MANA berfungsi sebagai hak tata kelola sekaligus alat transaksi. Komunitas voting menentukan NFT seperti apa yang bisa dijual, bagaimana lelang tanah dilakukan. Baru-baru ini, mereka juga membentuk Security Advisory Board (dewan keamanan) untuk mengaudit smart contract dan mencegah peretasan.
Drama Airdrop NFT OpenDAO
Akhir 2021, OpenDAO mengadakan airdrop token SOS untuk semua pengguna yang pernah bertransaksi di OpenSea. Total 100 triliun token diterbitkan, 50% airdrop ke pengguna, 20% ke kas DAO, 20% untuk staking reward, 10% ke penyedia likuiditas. Strategi ini langsung menjadikan pemain NFT biasa sebagai pemilik DAO.
Kisah Mimpi ConstitutionDAO
November 2021, Jonah Erlich memimpin upaya menggalang USD 47 juta untuk membeli naskah asli Konstitusi AS di lelang Sotheby’s. Meski akhirnya gagal menang lelang, token PEOPLE justru populer dan jadi aset komunitas. Kasus ini membuktikan DAO bisa menghimpun dana besar dalam waktu sangat singkat.
Tiga Cara Ikut DAO
1. Bergabung dengan DAO yang sudah ada
2. Membuat DAO sendiri
3. Investasi di token DAO
Keunggulan DAO
✅ Demokratisasi kepemilikan - Bukan lagi segelintir elit yang berkuasa, setiap pemegang token punya suara
✅ Transparan on-chain - Semua catatan voting dan aliran dana tercatat di blockchain, tidak bisa dimanipulasi
✅ Risiko tersebar - Kerugian dibagi ke semua anggota, tidak seperti VC tradisional yang bisa bangkrut jika pendiri gagal
✅ Partisipasi komunitas tinggi - Karena punya kepentingan bersama, banyak relawan dan kontributor bermunculan otomatis
✅ Akses mudah - Cukup beli token, sudah bisa investasi di proyek tahap awal, investor ritel akhirnya dapat kesempatan
Jebakan di Dunia Nyata
❌ Kekosongan regulasi - Jika organisasi terpusat bermasalah, bosnya bertanggung jawab secara hukum. Kalau DAO bermasalah, siapa yang bertanggung jawab? Tidak ada yang tahu
❌ Risiko sentralisasi awal - Di awal, token banyak dikuasai tim inti, mereka bisa bertindak otoriter. Butuh waktu dan pertumbuhan komunitas untuk memecah dominasi ini
❌ Voting sulit - Jika anggota terlalu banyak, mencapai konsensus jadi sangat sulit. Beberapa DAO menerapkan minimal kepemilikan token untuk voting, kembali lagi ke sistem bangsawan
❌ Paradoks code is law - Kalau smart contract ada bug, habis sudah. Tragedi The DAO jadi pelajaran: 6 juta dolar dicuri hacker, tak pernah pulih lagi
Bagaimana Masa Depannya
Gelombang Web3 baru saja dimulai, imajinasi soal DAO masih sangat luas. Potensi evolusinya:
Kerangka regulasi mulai terbentuk - Negara-negara akan menerbitkan aturan untuk tata kelola DAO, bahkan mungkin memberi status badan hukum pada DAO tertentu
Teknologi tata kelola makin canggih - Mekanisme voting kuadrat, liquid democracy, dan lainnya akan mengatasi masalah “paus menguasai suara”
Ekspansi kasus penggunaan - Dari DeFi ke industri tradisional, bisa muncul DAO untuk media, perusahaan jasa, bahkan negara
Keamanan makin baik - Audit kode, asuransi, dan verifikasi formal jadi standar, risiko bug dikurangi
Ringkasan Satu Kalimat
DAO mengganti bos dengan kode dan insentif, memungkinkan orang biasa punya peran sebagai pemilik saham dalam investasi global. Ini eksperimen menarik, tapi masih tahap awal, banyak yang akan jatuh ke lubang.