Semalam, koreksi BTC sebenarnya cukup terkendali. Pola penurunan yang lambat dan tenang ini justru lebih berpotensi sebagai aksi akumulasi ulang (wash trading) daripada tanda puncak pasar. Ada dua alasan yang diberikan pasar: pertama, pasar saham AS lagi tidak stabil; kedua, ada salah satu raksasa Wall Street yang memindahkan sejumlah besar BTC dan ETH ke platform yang sesuai regulasi — lalu orang mulai membayangkan skenario penurunan harga.
Pertama, tentang pasar saham AS. Apakah benar orang tua itu akan menyaksikan pasar saham meledak tanpa melakukan apa-apa? Lagi pula, soal transfer aset oleh institusi, setelah semuanya selesai, apa lagi yang bisa membuat panik? Intinya, kamu harus paham satu hal: saat semua orang melihat berita "pengeluaran dana", sebenarnya aksi jual besar-besaran sudah berakhir.
Coba lihat dari sudut pandang lain — apakah kamu lebih suka ikut-ikutan saat dana mengalir deras masuk, atau justru mencari peluang saat semua orang panik dan keluar? Masalah umum trader ritel adalah mengikuti tren naik dan menjual saat turun: melihat dana masuk langsung beli, padahal itu justru menjadi posisi orang lain yang menampung kerugianmu. Lalu, uang siapa yang kamu gunakan untuk mendapatkan keuntungan? Siapa yang akan menanggung risiko jika pasar berbalik? Jangan-jangan kamu berharap institusi akan mengangkatmu di atas?
Logika sebenarnya berbalik. Saat dana keluar dan harga koin jatuh tajam, risiko justru lebih terkendali. Karena dana yang keluar itu suatu saat pasti akan kembali, dan saat itulah kamu harus masuk pasar agar bisa menikmati keuntungan dari arus balik institusi dan pembelian agresif dari trader ritel.
Ini menyakitkan tapi nyata: saat pasar turun tajam, institusi juga menjual, tapi bukan menjual secara bersih. Semua orang sedang menjual, lalu siapa yang membeli di sisi lain? Jawabannya sangat sederhana — para bandar yang menjual sambil menyerap. Mereka menciptakan kepanikan agar trader ritel ikut-ikutan menjual, lalu harga saham mereka semakin murah. Kemudian, mereka menutup posisi short di futures dan berbalik membeli spot, mengulang siklus ini berulang kali. Setelah trader ritel kehabisan uang dan posisi mereka terpakai, para bandar memiliki lebih banyak koin fisik dan kontrak futures, sehingga mereka bisa mengatur grafik harga sesuka hati.
Polanya sama saat pasar naik, hanya saja dibalik — mereka menarik keuntungan sambil menjual, lalu di puncak mereka memasukkan koin ke tangan trader yang mengejar kenaikan. Jangan terlalu naif berpikir bahwa ada pihak yang rela mengorbankan uang mereka demi mengangkat pasar secara sukarela agar kamu bisa mendapatkan keuntungan tanpa risiko. Semua kenaikan harga yang terjadi sebenarnya didorong oleh trader ritel sendiri yang mengangkat pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Hash_Bandit
· 12jam yang lalu
sudah melihat film ini sebelumnya... ketika hashrate turun, paus selalu buy the dip jujur
Lihat AsliBalas0
BlindBoxVictim
· 12jam yang lalu
Hari lagi untuk para suckers
Lihat AsliBalas0
FUDwatcher
· 12jam yang lalu
Turun dengan baik, terus turun
Lihat AsliBalas0
BearMarketSurvivor
· 12jam yang lalu
Di medan perang, telah melewati empat siklus Bear Market, bertahan hingga sekarang dengan mengelola posisi.
Lihat AsliBalas0
HodlOrRegret
· 12jam yang lalu
Ada lagi yang berebutan membeli saat harga murah dan menjual saat harga tinggi.
Semalam, koreksi BTC sebenarnya cukup terkendali. Pola penurunan yang lambat dan tenang ini justru lebih berpotensi sebagai aksi akumulasi ulang (wash trading) daripada tanda puncak pasar. Ada dua alasan yang diberikan pasar: pertama, pasar saham AS lagi tidak stabil; kedua, ada salah satu raksasa Wall Street yang memindahkan sejumlah besar BTC dan ETH ke platform yang sesuai regulasi — lalu orang mulai membayangkan skenario penurunan harga.
Pertama, tentang pasar saham AS. Apakah benar orang tua itu akan menyaksikan pasar saham meledak tanpa melakukan apa-apa? Lagi pula, soal transfer aset oleh institusi, setelah semuanya selesai, apa lagi yang bisa membuat panik? Intinya, kamu harus paham satu hal: saat semua orang melihat berita "pengeluaran dana", sebenarnya aksi jual besar-besaran sudah berakhir.
Coba lihat dari sudut pandang lain — apakah kamu lebih suka ikut-ikutan saat dana mengalir deras masuk, atau justru mencari peluang saat semua orang panik dan keluar? Masalah umum trader ritel adalah mengikuti tren naik dan menjual saat turun: melihat dana masuk langsung beli, padahal itu justru menjadi posisi orang lain yang menampung kerugianmu. Lalu, uang siapa yang kamu gunakan untuk mendapatkan keuntungan? Siapa yang akan menanggung risiko jika pasar berbalik? Jangan-jangan kamu berharap institusi akan mengangkatmu di atas?
Logika sebenarnya berbalik. Saat dana keluar dan harga koin jatuh tajam, risiko justru lebih terkendali. Karena dana yang keluar itu suatu saat pasti akan kembali, dan saat itulah kamu harus masuk pasar agar bisa menikmati keuntungan dari arus balik institusi dan pembelian agresif dari trader ritel.
Ini menyakitkan tapi nyata: saat pasar turun tajam, institusi juga menjual, tapi bukan menjual secara bersih. Semua orang sedang menjual, lalu siapa yang membeli di sisi lain? Jawabannya sangat sederhana — para bandar yang menjual sambil menyerap. Mereka menciptakan kepanikan agar trader ritel ikut-ikutan menjual, lalu harga saham mereka semakin murah. Kemudian, mereka menutup posisi short di futures dan berbalik membeli spot, mengulang siklus ini berulang kali. Setelah trader ritel kehabisan uang dan posisi mereka terpakai, para bandar memiliki lebih banyak koin fisik dan kontrak futures, sehingga mereka bisa mengatur grafik harga sesuka hati.
Polanya sama saat pasar naik, hanya saja dibalik — mereka menarik keuntungan sambil menjual, lalu di puncak mereka memasukkan koin ke tangan trader yang mengejar kenaikan. Jangan terlalu naif berpikir bahwa ada pihak yang rela mengorbankan uang mereka demi mengangkat pasar secara sukarela agar kamu bisa mendapatkan keuntungan tanpa risiko. Semua kenaikan harga yang terjadi sebenarnya didorong oleh trader ritel sendiri yang mengangkat pasar.