Diversifikasi kebijakan bank sentral utama dan dampak aliran modal dari perspektif internasional Secara global, kebijakan moneter di Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa ekonomi Asia menunjukkan perbedaan. Bank Sentral Eropa menghadapi tekanan untuk menurunkan suku bunga lebih awal akibat lemahnya ekonomi zona euro, sementara Jepang tetap mempertahankan kebijakan pelonggaran yang ekstrem. Jika Federal Reserve menurunkan suku bunga pada bulan Desember, hal ini dapat memicu redistribusi dana global—indeks dolar akan melemah, daya tarik mata uang dan aset pasar berkembang meningkat, dan aliran modal diharapkan dapat meningkatkan cadangan devisa dan pasar saham serta obligasi di beberapa ekonomi. Namun, melemahnya dolar juga dapat membawa risiko geopolitik dan inflasi yang terinput. Jika harga energi naik akibat depresiasi dolar, hal ini justru dapat melemahkan efek penurunan suku bunga. Di sisi lain, jika China terus mempertahankan kebijakan moneter yang stabil, mereka dapat memperoleh keuntungan relatif dalam lingkungan pelonggaran global, memberikan nilai lindung nilai untuk aset yuan. Oleh karena itu, dari perspektif internasional, penurunan suku bunga pada bulan Desember bukan hanya hasil dari penyesuaian ekonomi domestik, tetapi juga titik awal untuk penyeimbangan kembali sistem moneter global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#十二月降息预测
Diversifikasi kebijakan bank sentral utama dan dampak aliran modal dari perspektif internasional
Secara global, kebijakan moneter di Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa ekonomi Asia menunjukkan perbedaan. Bank Sentral Eropa menghadapi tekanan untuk menurunkan suku bunga lebih awal akibat lemahnya ekonomi zona euro, sementara Jepang tetap mempertahankan kebijakan pelonggaran yang ekstrem. Jika Federal Reserve menurunkan suku bunga pada bulan Desember, hal ini dapat memicu redistribusi dana global—indeks dolar akan melemah, daya tarik mata uang dan aset pasar berkembang meningkat, dan aliran modal diharapkan dapat meningkatkan cadangan devisa dan pasar saham serta obligasi di beberapa ekonomi. Namun, melemahnya dolar juga dapat membawa risiko geopolitik dan inflasi yang terinput. Jika harga energi naik akibat depresiasi dolar, hal ini justru dapat melemahkan efek penurunan suku bunga. Di sisi lain, jika China terus mempertahankan kebijakan moneter yang stabil, mereka dapat memperoleh keuntungan relatif dalam lingkungan pelonggaran global, memberikan nilai lindung nilai untuk aset yuan. Oleh karena itu, dari perspektif internasional, penurunan suku bunga pada bulan Desember bukan hanya hasil dari penyesuaian ekonomi domestik, tetapi juga titik awal untuk penyeimbangan kembali sistem moneter global.