Raksasa pembayaran Visa baru-baru ini mengumumkan langkah besar dengan mendukung empat jenis stablecoin utama untuk beroperasi di empat jaringan blockchain yang berbeda, dan dapat ditukar langsung dengan mata uang fiat dari 25 negara. Keputusan ini menandai bahwa pembayaran cryptocurrency secara resmi memasuki sistem keuangan arus utama, dan diharapkan dapat merombak pola aliran dana global di masa depan.
CEO Visa Ryan McInerney menyatakan bahwa stablecoin baru yang didukung kali ini beroperasi di jaringan Ethereum, Solana, Stellar, dan Avalanche, yang terikat dengan dolar AS atau euro. Perlu dicatat bahwa pada kuartal lalu, volume transaksi terkait stablecoin di jaringan Visa mengalami pertumbuhan yang signifikan, meningkat empat kali lipat dibandingkan periode sebelumnya, menyoroti permintaan nyata pasar untuk pembayaran enkripsi yang semakin cepat.
Langkah ini berarti bahwa solusi pembayaran terdesentralisasi yang telah dijelajahi oleh industri blockchain selama ini akhirnya menemukan cara yang efektif untuk terhubung dengan sistem keuangan tradisional. Melalui jaringan pembayaran global Visa yang luas, pengguna stablecoin akan dapat lebih mudah melakukan konversi antara mata uang virtual dan mata uang fiat, secara signifikan meningkatkan likuiditas dan utilitas aset enkripsi.
Para ahli di industri berpendapat bahwa langkah Visa ini tidak hanya membuka jalan bagi mainstreaming enkripsi, tetapi juga memberikan kemungkinan baru untuk pembayaran lintas batas global. Dengan semakin banyak lembaga keuangan tradisional yang mulai menerima aset digital, kita mungkin sedang menyaksikan perubahan revolusioner yang melanda sistem keuangan global.
Namun, perkembangan ini juga memicu diskusi mengenai regulasi dan stabilitas keuangan. Dengan semakin kaburnya batas antara enkripsi dan sistem keuangan tradisional, bagaimana mencapai keseimbangan antara inovasi dan pengendalian risiko akan menjadi isu penting dalam regulasi keuangan di masa depan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MrDecoder
· 10-29 17:17
早说了 牛市稳了
Balas0
GweiWatcher
· 10-29 17:07
Vespa
Lihat AsliBalas0
DaoTherapy
· 10-29 06:53
Sangat kuat 8
Lihat AsliBalas0
down_only_larry
· 10-29 06:52
Saya bisa menerima usdt lagi, yang besar akan datang.
Lihat AsliBalas0
ChainChef
· 10-29 06:47
sepertinya visa akhirnya memberi bumbu pada sup kripto dengan beberapa stablecoin segar... selera pasar semakin berkembang fr fr
Raksasa pembayaran Visa baru-baru ini mengumumkan langkah besar dengan mendukung empat jenis stablecoin utama untuk beroperasi di empat jaringan blockchain yang berbeda, dan dapat ditukar langsung dengan mata uang fiat dari 25 negara. Keputusan ini menandai bahwa pembayaran cryptocurrency secara resmi memasuki sistem keuangan arus utama, dan diharapkan dapat merombak pola aliran dana global di masa depan.
CEO Visa Ryan McInerney menyatakan bahwa stablecoin baru yang didukung kali ini beroperasi di jaringan Ethereum, Solana, Stellar, dan Avalanche, yang terikat dengan dolar AS atau euro. Perlu dicatat bahwa pada kuartal lalu, volume transaksi terkait stablecoin di jaringan Visa mengalami pertumbuhan yang signifikan, meningkat empat kali lipat dibandingkan periode sebelumnya, menyoroti permintaan nyata pasar untuk pembayaran enkripsi yang semakin cepat.
Langkah ini berarti bahwa solusi pembayaran terdesentralisasi yang telah dijelajahi oleh industri blockchain selama ini akhirnya menemukan cara yang efektif untuk terhubung dengan sistem keuangan tradisional. Melalui jaringan pembayaran global Visa yang luas, pengguna stablecoin akan dapat lebih mudah melakukan konversi antara mata uang virtual dan mata uang fiat, secara signifikan meningkatkan likuiditas dan utilitas aset enkripsi.
Para ahli di industri berpendapat bahwa langkah Visa ini tidak hanya membuka jalan bagi mainstreaming enkripsi, tetapi juga memberikan kemungkinan baru untuk pembayaran lintas batas global. Dengan semakin banyak lembaga keuangan tradisional yang mulai menerima aset digital, kita mungkin sedang menyaksikan perubahan revolusioner yang melanda sistem keuangan global.
Namun, perkembangan ini juga memicu diskusi mengenai regulasi dan stabilitas keuangan. Dengan semakin kaburnya batas antara enkripsi dan sistem keuangan tradisional, bagaimana mencapai keseimbangan antara inovasi dan pengendalian risiko akan menjadi isu penting dalam regulasi keuangan di masa depan.