Musim gugur ini, industri teknologi diselimuti oleh suasana dingin. Banyak raksasa teknologi mengumumkan rencana pemecatan besar-besaran, yang menarik perhatian luas.



Amazon menjadi yang pertama bersuara, berencana untuk mengurangi hingga 30.000 posisi perusahaan, dengan ruang lingkup yang mengejutkan. CEO Andy Jassy menyatakan bahwa perusahaan akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk menggantikan sebagian posisi kerja. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada Amazon, tetapi juga memicu reaksi berantai di seluruh industri teknologi.

Segera menyusul, perusahaan perangkat lunak sumber daya manusia asal Amerika Paycom, raksasa pengiriman Eropa Just Eat Takeaway, serta platform freelance Fiverr juga secara bertahap mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja. Perusahaan-perusahaan ini umumnya mengaitkan alasan pemutusan hubungan kerja dengan penerapan teknologi kecerdasan buatan dan otomatisasi, menunjukkan bahwa AI sedang mengubah struktur sumber daya manusia perusahaan secara mendalam.

Perlu dicatat bahwa pemutusan hubungan kerja kali ini tidak ditujukan kepada pekerja biasa, melainkan terutama mempengaruhi profesional berpendidikan tinggi dan berpengalaman. Posisi seperti insinyur perangkat lunak, analis data, dan manajer produk juga tidak luput dari dampaknya. Fenomena ini telah mematahkan pemahaman yang dimiliki banyak orang tentang keamanan pekerjaan, dan memicu pemikiran mendalam tentang pasar kerja di masa depan.

Menurut data statistik dari situs pelacakan pemecatan di industri teknologi TrueUp, tahun ini sudah ratusan ribu pekerja teknologi kehilangan pekerjaan. Angka ini mencerminkan perubahan besar yang sedang dialami oleh seluruh industri.

Menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh AI, para profesional di industri teknologi harus memikirkan kembali penempatan nilai dan arah pengembangan karier mereka. Sementara itu, ini juga mengajukan pertanyaan baru tentang arah perkembangan masa depan seluruh industri: bagaimana menemukan titik keseimbangan antara kemajuan teknologi dan sumber daya manusia? Bagaimana mengembangkan talenta baru yang dapat beradaptasi dengan era AI? Ini semua adalah isu yang perlu dihadapi dan diselesaikan bersama oleh perusahaan teknologi dan para profesional.

Meskipun situasi saat ini sangat serius, tetapi dalam krisis juga terkandung peluang. Seiring dengan perkembangan teknologi AI yang terus berlanjut, peluang kerja baru dan model kerja juga akan muncul. Bagi para profesional di industri teknologi, beradaptasi dengan perubahan, terus belajar, dan berpikir inovatif akan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • 7
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
CryptoMomvip
· 10-29 05:52
Dingin datang terlalu cepat... Aku panik
Lihat AsliBalas0
ZKProofEnthusiastvip
· 10-29 05:52
Ah, terlalu kompetitif, belajar lebih banyak juga tidak ada gunanya.
Lihat AsliBalas0
StablecoinArbitrageurvip
· 10-29 05:52
*sigh* menghitung skenario ini... 30k pemecatan = 4,2% peluang arbitrase di pasar bakat AI
Lihat AsliBalas0
SudoRm-RfWallet/vip
· 10-29 05:51
Orang teknologi juga kehilangan pekerjaan? Wah, AI sudah datang, bos tidak perlu orang lagi.
Lihat AsliBalas0
BlockTalkvip
· 10-29 05:42
Pemotongan besar-besaran doomed.
Lihat AsliBalas0
AltcoinHuntervip
· 10-29 05:27
Lucu sekali melihat AI memanfaatkan dua gelombang orang, pertama mengembangkan para pemula lalu para pengguna.
Lihat AsliBalas0
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)