Solusi lapisan kedua (L2) Bitcoin telah memasuki periode persaingan yang sengit setelah ledakan Ordinals, dengan berbagai solusi inovatif bermunculan untuk mengatasi tantangan skalabilitas pada mainchain (L1) Bitcoin. Di antara banyak pesaing, Hemi (HEMI), BitVM, dan Drivechains (BIP-300) mewakili tiga jalur teknologi yang sangat berbeda, masing-masing dengan karakteristiknya.

Dari tiga dimensi kunci yaitu kelayakan, keamanan, dan integritas ekologi, solusi Hemi saat ini menunjukkan keunggulan dan utilitas yang paling kuat. Sebagai perbandingan, Drivechains (BIP-300) meskipun memiliki konsep yang besar, menghadapi tantangan yang signifikan.

Drivechains sebagai proposal "soft fork L1" perlu memodifikasi kode inti Bitcoin dan memperkenalkan opcode baru. Inti dari ide ini adalah melalui "mining gabungan", memungkinkan penambang Bitcoin untuk sekaligus menyediakan jaminan keamanan untuk sidechain. Skema ini secara teori dapat mencapai sidechain yang sangat terpersonalisasi, tetapi juga memiliki dua masalah kunci:

Pertama, setiap proposal yang melibatkan modifikasi Bitcoin L1 menghadapi hambatan politik yang besar. Kontroversi BIP-300 telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan mencapai konsensus di antara pengembang inti dan komunitas masih tampak jauh. Kedua, model keamanan "mining terintegrasi" terlalu bergantung pada pool mining, jika hanya sedikit pool mining besar yang mendukung, ini dapat menyebabkan kontrol berlebihan terhadap sidechain, yang membawa risiko sentralisasi.

Sedangkan BitVM adalah alat yang berbasis "bukti perhitungan", meskipun sangat inovatif, tetapi tidak dapat langsung digunakan sebagai solusi penskalaan yang lengkap.

Dalam pertempuran teknologi perluasan Bitcoin ini, berbagai solusi berusaha menyeimbangkan inovasi dan kepraktisan, keamanan dan efisiensi. Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus-menerus dan diskusi mendalam di komunitas, ekosistem Bitcoin diharapkan dapat menemukan solusi terbaik yang dapat mempertahankan nilai inti sambil memenuhi kebutuhan perluasan.