Ayatollah Ali Khamenei di Iran tidak hanya merupakan pemimpin spiritual tertinggi, tetapi juga pengendali nyata dari sistem politik dan militer negara tersebut. Sejak menggantikan Ayatollah Ruhollah Khomeini sebagai pemimpin tertinggi Iran pada tahun 1989, Khamenei telah mempertahankan kekuasaan yang hampir mutlak, membentuk kebijakan dalam dan luar negeri Republik Islam selama tiga dekade.



Latar belakang hidup Khamenei relatif sederhana, tetapi jalur pendidikannya dipenuhi dengan nuansa religius. Ia lahir pada tahun 1939 di Mashhad, dalam keadaan ekonomi yang miskin, ayahnya adalah seorang ulama Islam yang rendah hati. Di masa kecilnya, ia belajar huruf dan Al-Qur'an di sekolah tradisional, kemudian melanjutkan ke sekolah agama untuk mempelajari logika, filosofi, dan hukum Islam. Kemajuan studinya sangat cepat, dan ia segera belajar di pusat teologi tingkat tinggi, menjadi murid beberapa ulama besar yang terkenal.📚

Perjalanan religius Khamenei juga pernah melintasi batas Iran, ia pernah pergi ke Irak pada tahun 1957 untuk melaksanakan ibadah haji dan belajar di pusat teologi sekte Syiah, Najaf. Meskipun memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi di Irak, ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke Iran untuk memenuhi keinginan ayahnya dan pindah ke Qom.🕌

Dalam karir politik, sejak tahun 1962, ia bergabung dengan gerakan oposisi yang dipimpin oleh Ayatollah Khomeini, melawan monarki. Selama periode tersebut, ia menunjukkan kesetiaan yang absolut kepada Khomeini, bahkan menghadapi penangkapan berulang kali dan penyiksaan, ia tetap gigih. Setelah Revolusi Islam 1979, Khamenei dengan cepat memainkan peran penting dalam rezim baru, mendirikan Garda Revolusi Islam dan diangkat sebagai Wakil Menteri Pertahanan.

Saat Ayatollah Khomeini memilih penerusnya, Khamenei bukanlah pilihan utama. Khomeini awalnya memilih Montazeri, tetapi karena pandangan perkembangan Montazeri yang berbeda dengan Khomeini, hak suksesi Montazeri dicabut, yang membuka jalan bagi Khamenei untuk naik jabatan. Setelah Khomeini meninggal pada bulan Juni 1989, dewan pakar memilih Khamenei sebagai pemimpin tertinggi Iran. Meskipun ia tidak mencapai tingkat tertinggi dalam gelar religius, konstitusi Iran diubah untuk memenuhi syarat kelayakannya, sehingga memastikan ia tetap memegang kekuasaan.⚔️

Dalam kebijakan dalam negeri dan luar negeri, Khamenei melanjutkan sikap keras Khomeini, sering kali mengalami gesekan dengan presiden-presiden sebelumnya. Meskipun beberapa kesepakatan nuklir diizinkan olehnya, ia tetap memegang sikap kritis terhadap Amerika Serikat, berpendapat bahwa tidak seharusnya mempercayai niat baik Amerika. Khamenei memiliki pengaruh penting terhadap masa depan Iran dan masalah penerusnya. Mengingat usianya yang lanjut dan kesehatan yang memengaruhi, pemimpin masa depan Iran akan ditentukan oleh komite ahli yang terdiri dari 88 ulama yang dipilih langsung oleh pemilih. Namun, siapa yang dapat mengisi kekosongan kekuasaan besar yang ditinggalkannya masih merupakan pertanyaan yang belum terjawab.🔮

Transformasi yang berpengaruh jauh ini, orang-orang sedang memperhatikan dengan seksama gambaran masa depan negara ini. Apa pendapatmu? Apakah kamu memiliki pengalaman atau pemikiran serupa tentang perubahan politik dan kekuasaan seperti ini? Silakan tinggalkan komentar untuk berdiskusi~
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)