#美联储货币政策# Melihat kembali ke masa lalu, saya tidak bisa tidak merasa sangat emosional. Pidato Powell kali ini mengingatkan saya pada situasi setelah krisis keuangan 2008. Saat itu, The Federal Reserve (FED) juga menerapkan pemotongan suku bunga secara besar-besaran dan kebijakan pelonggaran kuantitatif untuk menghadapi krisis. Sekarang, pasar kembali menantikan sinyal pemotongan suku bunga.
Sejarah selalu sangat mirip. Berdasarkan pengalaman masa lalu, kebijakan The Federal Reserve (FED) sering kali memicu volatilitas pasar yang tajam. Kebijakan pelonggaran setelah 2008 memang membantu pemulihan ekonomi, tetapi juga menanamkan benih gelembung aset di kemudian hari. Sekarang, ketika Powell menyebutkan bahwa valuasi pasar saham sudah cukup tinggi, saya tidak bisa tidak teringat pada kondisi menjelang krisis subprime saat itu.
Kita harus memandang dengan hati-hati siklus kemungkinan penurunan suku bunga ini. Meskipun penurunan suku bunga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan kenaikan harga aset, hal ini juga dapat memperburuk risiko keuangan. Pelajaran di masa lalu mengajarkan kita bahwa pembuat kebijakan perlu mencari keseimbangan antara merangsang ekonomi dan mencegah risiko.
Bagi para investor, penting untuk memiliki pandangan jangka panjang dan tidak terjebak dalam fluktuasi jangka pendek. Kita harus fokus pada fundamental, bukan mengejar arah kebijakan secara buta. Setelah semua, sejarah mengajarkan kita bahwa ketergantungan yang berlebihan pada kebijakan pelonggaran pada akhirnya akan membawa konsekuensi. Mari kita belajar dari sejarah dan tetap waspada serta berhati-hati dalam pasar yang penuh ketidakpastian ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美联储货币政策# Melihat kembali ke masa lalu, saya tidak bisa tidak merasa sangat emosional. Pidato Powell kali ini mengingatkan saya pada situasi setelah krisis keuangan 2008. Saat itu, The Federal Reserve (FED) juga menerapkan pemotongan suku bunga secara besar-besaran dan kebijakan pelonggaran kuantitatif untuk menghadapi krisis. Sekarang, pasar kembali menantikan sinyal pemotongan suku bunga.
Sejarah selalu sangat mirip. Berdasarkan pengalaman masa lalu, kebijakan The Federal Reserve (FED) sering kali memicu volatilitas pasar yang tajam. Kebijakan pelonggaran setelah 2008 memang membantu pemulihan ekonomi, tetapi juga menanamkan benih gelembung aset di kemudian hari. Sekarang, ketika Powell menyebutkan bahwa valuasi pasar saham sudah cukup tinggi, saya tidak bisa tidak teringat pada kondisi menjelang krisis subprime saat itu.
Kita harus memandang dengan hati-hati siklus kemungkinan penurunan suku bunga ini. Meskipun penurunan suku bunga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan kenaikan harga aset, hal ini juga dapat memperburuk risiko keuangan. Pelajaran di masa lalu mengajarkan kita bahwa pembuat kebijakan perlu mencari keseimbangan antara merangsang ekonomi dan mencegah risiko.
Bagi para investor, penting untuk memiliki pandangan jangka panjang dan tidak terjebak dalam fluktuasi jangka pendek. Kita harus fokus pada fundamental, bukan mengejar arah kebijakan secara buta. Setelah semua, sejarah mengajarkan kita bahwa ketergantungan yang berlebihan pada kebijakan pelonggaran pada akhirnya akan membawa konsekuensi. Mari kita belajar dari sejarah dan tetap waspada serta berhati-hati dalam pasar yang penuh ketidakpastian ini.