📊 Apa itu "long" dan "short" dalam trading kripto?

Saat terjun ke dalam dunia kripto, para trader menghadapi banyak istilah spesifik yang berkaitan dengan berbagai aspek industri. Di antara mereka, konsep "long" dan "short" menempati tempat khusus, yang sering muncul dalam konteks perdagangan. Mari kita bahas apa arti istilah ini, bagaimana transaksi yang bersangkutan bekerja, dan manfaat apa yang mereka bawa bagi para trader.

Asal Usul Istilah "short" dan "long"

Meskipun sulit untuk menentukan asal usul kata "short" dan "long" dalam perdagangan, salah satu penyebutan publik pertama dari istilah-istilah ini tercatat dalam penerbitan The Merchant's Magazine, and Commercial Review untuk paruh pertama tahun 1852.

Dalam hal penggunaannya dalam trading, ada versi yang terkait dengan makna harfiah kata-kata ini. Dengan demikian, transaksi yang mengharapkan kenaikan aset sering disebut "long" (ing. long — panjang), karena kenaikan harga biasanya terjadi secara bertahap, dan posisi semacam itu dibuka untuk jangka waktu yang lama. Sebaliknya, operasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga disebut "short" (ing. short — pendek), karena untuk melaksanakannya memerlukan waktu yang jauh lebih sedikit.

Inti dari "short" dan "long" dalam trading

"Long" dan "short" adalah jenis posisi yang dibuka trader dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari ekspektasi kenaikan (long) atau penurunan (short) nilai aset di masa depan.

Posisi beli mengacu pada akuisisi aset pada harga saat ini dengan penjualan selanjutnya setelah kenaikan harga. Misalnya, jika trader yakin bahwa token seharga $100 akan segera naik menjadi $150, dia cukup membelinya dan menunggu mencapai target harga. Keuntungan dalam hal ini adalah selisih antara harga beli dan harga jual.

Posisi penurunan dibuka dengan asumsi bahwa aset terlalu dinilai dan mengharapkan penurunannya di masa depan. Untuk mendapatkan keuntungan, trader meminjam alat ini dari bursa dan segera menjualnya dengan harga saat ini. Kemudian, dia menunggu penurunan harga, membeli kembali jumlah aset yang sama dengan harga yang lebih rendah, dan mengembalikannya ke bursa.

Misalnya, jika seorang trader percaya bahwa harga bitcoin harus turun dari $61 000 menjadi $59 000, ia dapat meminjam satu bitcoin dari bursa dan langsung menjualnya pada harga saat ini. Saat harga turun, ia membeli kembali satu bitcoin yang sama dengan harga $59 000 dan mengembalikannya ke bursa. Sisa $2000 ( setelah dikurangi biaya pinjaman ) adalah keuntungan trader.

Meskipun mekanisme transaksi mungkin tampak rumit, pada praktiknya semua ini terjadi "di balik layar" platform perdagangan Gate dan dilakukan dalam hitungan detik. Di tingkat pengguna, pembukaan dan penutupan posisi dilakukan dengan menekan tombol yang sesuai di terminal perdagangan.

«Bulls» dan «Bears» di dunia kripto

Istilah "bulls" dan "bears" sangat umum digunakan baik dalam trading maupun di luar itu. Mereka biasanya digunakan untuk menggambarkan kategori utama peserta pasar berdasarkan posisi mereka.

"Bulls" adalah trader yang mengharapkan kenaikan pasar secara keseluruhan atau aset tertentu. Mereka membuka posisi panjang, yaitu membeli, sehingga berkontribusi pada peningkatan permintaan dan nilai aset. Istilah ini berasal dari gambaran bahwa banteng "mengangkat" harga ke atas dengan tanduknya.

"Beruang", di sisi lain, adalah peserta pasar yang mengharapkan penurunan harga. Mereka membuka posisi pendek dengan menjual aset dan memberikan tekanan pada nilai mereka. Nama ini berasal dari gagasan bahwa "beruang" menekan harga dengan kaki mereka, memaksa harga turun.

Berdasarkan penunjukan ini, istilah populer di industri kripto yaitu pasar bullish dan bearish telah terbentuk. Yang pertama ditandai dengan kenaikan harga secara umum, yang kedua - dengan penurunan kutipan.

Hedging dalam perdagangan kripto

Hedging adalah metode pengelolaan risiko dalam trading dan investasi. Strategi ini juga terkait dengan "long" dan "short", karena melibatkan penggunaan posisi yang berlawanan untuk meminimalkan kerugian dalam hal perubahan harga yang tidak terduga.

Misalnya, trader membeli satu bitcoin, mengharapkan kenaikan harga, tetapi juga tidak mengesampingkan penurunan harga ketika peristiwa tertentu terjadi. Tidak yakin tentang perkembangan yang akan terjadi, ia dapat menggunakan hedging untuk mengurangi potensi kerugian dalam skenario yang tidak menguntungkan.

Bergantung pada pasar dan strategi perdagangan, berbagai alat dapat digunakan untuk hedging, seperti membeli cryptocurrency dengan korelasi terbalik atau kombinasi aset spot dan opsi put. Namun, cara hedging yang paling populer dan sederhana adalah membuka posisi yang berlawanan.

Sebagai contoh, jika seorang trader memprediksi kenaikan bitcoin, dia membuka posisi long untuk dua bitcoin agar mendapatkan keuntungan. Pada saat yang sama, dia juga membuka posisi short untuk satu bitcoin, untuk mengurangi kerugian jika prediksinya tidak tepat.

Misalkan, aset tumbuh dari $30 000 hingga $40 000. Untuk menghitung total pengembalian posisi, digunakan rumus:

pendapatan = ukuran posisi long – ukuran posisi short × selisih biaya

Dalam hal ini adalah:

(2-1) × ($40 000 – $30 000) = 1 × $10 000 = $10 000.

Jika peristiwa berkembang menurut skenario yang tidak menguntungkan dan harga bitcoin jatuh dari $30 000 hingga $25 000, maka hasilnya akan sebagai berikut:

(2-1) × ($25 000 – $30 000) = 1 × -$5 000 = – $5 000.

Dengan demikian, hedging memungkinkan mengurangi kerugian dalam skenario yang tidak menguntungkan menjadi setengah — dari $10 000 hingga $5 000. Dalam hal ini, penting untuk diperhatikan bahwa sebagai semacam 'biaya asuransi', trader telah mengurangi potensi pendapatan dari kenaikan harga menjadi setengah.

Seringkali, trader pemula percaya bahwa membuka dua posisi berlawanan dengan ukuran yang sama dapat sepenuhnya melindungi dari risiko. Namun, dalam praktiknya, strategi semacam itu akan mengakibatkan keuntungan dari satu transaksi sepenuhnya terimbangi oleh kerugian dari yang lain. Dan kebutuhan untuk membayar komisi dan biaya operasional lainnya mengubah strategi ini dari netral menjadi merugikan.

Perdagangan Berjangka di dunia kripto

Futures adalah instrumen derivatif yang memungkinkan untuk menghasilkan uang dari pergerakan harga suatu aset tanpa harus memilikinya. Kontrak berjangka memberikan kemungkinan untuk membuka posisi pendek dan panjang, meraih keuntungan dari penurunan nilai, yang tidak mungkin dilakukan di pasar spot.

Ada klasifikasi yang berkembang dari kontrak berjangka yang digunakan di pasar saham, komoditas, dan keuangan, namun di industri kripto yang paling umum adalah kontrak tanpa batas dan kontrak penyelesaian.

Tanpa batas waktu berarti tidak adanya tanggal penyelesaian pada kontrak. Ini memungkinkan trader untuk mempertahankan posisi selama yang diperlukan dan menutupnya kapan saja.

Perhitungan ( atau ketidakpemberian ) mengimplikasikan bahwa setelah transaksi selesai, trader tidak menerima aset itu sendiri, tetapi selisih antara nilainya pada saat pembukaan dan penutupan posisi, yang dinyatakan dalam mata uang tertentu.

Untuk membuka posisi panjang, digunakan kontrak futures beli, dan untuk posisi pendek — kontrak futures jual. Yang pertama mengasumsikan pembelian aset di masa depan dengan harga yang ditetapkan pada saat pembukaan, sedangkan yang kedua — penjualannya dengan syarat yang sama.

Juga perlu diperhatikan bahwa untuk mempertahankan posisi di sebagian besar platform perdagangan, trader membayar biaya pendanaan setiap beberapa jam — selisih antara harga aset di pasar spot dan pasar berjangka.

Likuidasi posisi dan cara menghindarinya

Likuidasi adalah penutupan paksa posisi trader yang terjadi saat perdagangan menggunakan dana pinjaman. Umumnya, ini terjadi ketika ada perubahan mendadak dalam nilai aset, ketika margin (ukuran jaminan) tidak cukup untuk mendukung posisi.

Dalam situasi seperti itu, platform perdagangan Gate mengirimkan terlebih dahulu kepada trader yang disebut margin call — tawaran untuk menyetor dana tambahan untuk mempertahankan posisi. Jika ini tidak dilakukan, maka ketika mencapai tingkat harga tertentu, transaksi akan ditutup secara otomatis.

Menghindari likuidasi dibantu oleh keterampilan manajemen risiko, serta kemampuan untuk mengelola dan melacak beberapa posisi terbuka.

Keuntungan dan kerugian menggunakan "short" dan "long" dalam perdagangan

Dalam menggunakan "short" dan "long" dalam strategi perdagangan, perlu diperhatikan:

Posisi panjang lebih mudah dipahami, karena pada dasarnya bekerja sama seperti membeli aset di pasar spot.

Posisi pendek memiliki logika eksekusi yang lebih kompleks dan sering kali bertentangan dengan intuisi, selain itu, penurunan harga biasanya terjadi lebih cepat dan kurang dapat diprediksi dibandingkan dengan kenaikan.

Selain itu, trader sering menggunakan leverage untuk memaksimalkan hasil finansial. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan dana pinjaman tidak hanya dapat memberikan potensi keuntungan yang besar, tetapi juga terkait dengan risiko tambahan dan kebutuhan untuk terus memantau tingkat margin (.

Kesimpulan

Bergantung pada proyeksi harga, trader dapat menggunakan posisi pendek )shor( dan posisi panjang )long( untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan atau penurunan kutipan. Berdasarkan posisi yang dipegang, peserta pasar dibagi menjadi "bull", yang mengharapkan kenaikan, atau "bear", yang bertaruh pada penurunan.

Seperti biasa, untuk membuka "long" atau "short" digunakan futures atau derivatif lainnya. Alat ini memungkinkan menghasilkan keuntungan dari spekulasi terhadap harga aset tanpa perlu memilikinya, serta membuka peluang untuk penghasilan tambahan melalui penggunaan dana pinjaman )leverage kredit(. Namun, jangan lupa bahwa penggunaannya meningkatkan tidak hanya potensi pendapatan, tetapi juga risiko.