Double Top dan Double Bottom dalam analisis teknikal
Identifikasi Double Top dan Double Bottom memerlukan perhatian, karena perlu untuk mengonfirmasi tembusnya level support atau resistance. Mari kita lihat strategi penggunaan pola ini pada grafik.
Esensi Double Top
Double Top - model bearish yang terbentuk setelah harga aset mencapai level tinggi dua kali dengan penurunan moderat di antara puncaknya. Dikonfirmasi dengan penurunan harga di bawah level support (garis leher) diikuti oleh penurunan selanjutnya. Secara visual menyerupai huruf "M".
Karakteristik Double Bottom
Double Bottom - pola bullish yang terbentuk setelah harga aset mencapai level rendah dua kali dengan kenaikan moderat di antara titik terendah. Dikonfirmasi dengan menembus level resistance (garis leher) dengan kenaikan lebih lanjut. Secara visual mirip dengan huruf "W".
Interpretasi indikator untuk trader
Indikator Double Top/Bottom dan Triple Top/Bottom memiliki logika yang serupa. Pertama, terjadi pengujian dan penahanan level support atau resistance, kemudian harga berbalik dengan membentuk garis leher. Setelah itu, diikuti dengan pengujian ulang level, penembusan garis leher dan pergerakan selanjutnya sejauh tinggi pola tersebut. Pola-pola ini menunjukkan pembalikan tren saat ini. Double/Triple Top muncul setelah tren naik, sementara Double/Triple Bottom muncul setelah tren turun.
Strategi Perdagangan Berdasarkan Pola
Dalam perdagangan berdasarkan pola-pola ini, trader biasanya membuka posisi pendek di puncak Double Top atau posisi panjang di Double Bottom. Penting untuk mengonfirmasi sinyal dengan indikator tambahan dari momentum teknis, seperti RSI dan Parabolic SAR. Untuk menerapkan strategi, Anda dapat menggunakan instrumen keuangan derivatif, yang memungkinkan perdagangan baik untuk naik maupun turun.
Logika Pembentukan Pola
Double Top terbentuk saat harga mencapai resistensi yang kuat selama tren naik. Idealnya, jika resistensi dikonfirmasi oleh faktor tambahan: level harga jangka panjang, level koreksi Fibonacci, rata-rata bergerak jangka panjang. Double Bottom terbentuk dengan cara yang sama, tetapi selama tren turun saat mencapai level dukungan. Inti dari pola-pola ini adalah bahwa setelah dua hingga tiga upaya yang gagal untuk menembus level dukungan/resistensi, kemungkinan pembalikan tren menjadi tinggi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Perdagangan di pasar kripto dengan pola analisis teknis: double top
Double Top dan Double Bottom dalam analisis teknikal
Identifikasi Double Top dan Double Bottom memerlukan perhatian, karena perlu untuk mengonfirmasi tembusnya level support atau resistance. Mari kita lihat strategi penggunaan pola ini pada grafik.
Esensi Double Top
Double Top - model bearish yang terbentuk setelah harga aset mencapai level tinggi dua kali dengan penurunan moderat di antara puncaknya. Dikonfirmasi dengan penurunan harga di bawah level support (garis leher) diikuti oleh penurunan selanjutnya. Secara visual menyerupai huruf "M".
Karakteristik Double Bottom
Double Bottom - pola bullish yang terbentuk setelah harga aset mencapai level rendah dua kali dengan kenaikan moderat di antara titik terendah. Dikonfirmasi dengan menembus level resistance (garis leher) dengan kenaikan lebih lanjut. Secara visual mirip dengan huruf "W".
Interpretasi indikator untuk trader
Indikator Double Top/Bottom dan Triple Top/Bottom memiliki logika yang serupa. Pertama, terjadi pengujian dan penahanan level support atau resistance, kemudian harga berbalik dengan membentuk garis leher. Setelah itu, diikuti dengan pengujian ulang level, penembusan garis leher dan pergerakan selanjutnya sejauh tinggi pola tersebut. Pola-pola ini menunjukkan pembalikan tren saat ini. Double/Triple Top muncul setelah tren naik, sementara Double/Triple Bottom muncul setelah tren turun.
Strategi Perdagangan Berdasarkan Pola
Dalam perdagangan berdasarkan pola-pola ini, trader biasanya membuka posisi pendek di puncak Double Top atau posisi panjang di Double Bottom. Penting untuk mengonfirmasi sinyal dengan indikator tambahan dari momentum teknis, seperti RSI dan Parabolic SAR. Untuk menerapkan strategi, Anda dapat menggunakan instrumen keuangan derivatif, yang memungkinkan perdagangan baik untuk naik maupun turun.
Logika Pembentukan Pola
Double Top terbentuk saat harga mencapai resistensi yang kuat selama tren naik. Idealnya, jika resistensi dikonfirmasi oleh faktor tambahan: level harga jangka panjang, level koreksi Fibonacci, rata-rata bergerak jangka panjang. Double Bottom terbentuk dengan cara yang sama, tetapi selama tren turun saat mencapai level dukungan. Inti dari pola-pola ini adalah bahwa setelah dua hingga tiga upaya yang gagal untuk menembus level dukungan/resistensi, kemungkinan pembalikan tren menjadi tinggi.