Hari ini, co-founder Ethereum Vitalik Buterin memberikan pidato penting di konferensi pengembang di Jepang, yang menarik perhatian luas di industri. Ia menyatakan bahwa tugas utama Ethereum dalam jangka pendek adalah meningkatkan batas Gas di mainnet, sambil tetap berpegang pada prinsip desentralisasi. Pernyataan ini berarti bahwa masalah kemacetan jaringan Ethereum dan biaya Gas yang tinggi diharapkan dapat diperbaiki secara signifikan.

Vitalik menguraikan strategi pengembangan tiga tahap:
1. Tujuan jangka pendek adalah untuk memperluas lapisan L1 secara langsung, meningkatkan batas Gas, dan mewujudkan transaksi yang lebih cepat dan lebih ekonomis.
2. Rencana jangka menengah berfokus pada peningkatan interoperabilitas dan kecepatan respons solusi L2, yang akan memberikan keuntungan bagi proyek-proyek seperti OP Stack, Arbitrum, dan ZKsync.
3. Visi jangka panjang adalah mengembangkan kemampuan tahan terhadap komputasi kuantum dan verifikasi formal, sehingga Ethereum akhirnya menjadi lapisan penyelesaian global.

Penyesuaian strategi ini dapat membawa dampak yang mendalam:
- Penurunan biaya Gas dan peningkatan throughput jaringan mungkin menarik lebih banyak pengguna, mendorong perkembangan cepat ekosistem.
- Proyek L2 seperti MATIC, ARB, dan OP mungkin menjadi titik panas investasi.
- Efek deflasi ETH mungkin akan semakin parah, memperkuat statusnya sebagai "aset super".

Namun, para pelaku pasar harus bertindak dengan hati-hati, memperhatikan ETH dan token penting dalam ekosistemnya, sambil memantau perkembangan proyek di bidang teknologi terdepan seperti "anti-kuantum" dan "bukti nol pengetahuan". Perlu dicatat bahwa pasar mungkin mengalami reaksi berlebihan, dan investor harus mempertahankan penilaian yang rasional.

Pengumuman kali ini tidak hanya merupakan pembaruan di tingkat teknis, tetapi juga mewakili penyesuaian strategi besar dalam ekosistem Ethereum, yang mungkin akan menjadi landasan untuk siklus pasar berikutnya. Namun, rincian dan jadwal pelaksanaan spesifik masih perlu diperjelas lebih lanjut.