"Gedung Bitcoin" di Putian, China Terbengkalai: Investasi 26 Miliar untuk Membangun "Kantor Pusat Altcoin Apple", Akhirnya Menjadi Situs Terlantar

Di Pusat Logistik Perdagangan Huangshi, Putian, Fujian, terdapat sebuah bangunan melingkar yang besar, yang bentuknya mirip dengan markas besar Apple Park milik Apple di Silicon Valley.

Ini bukan pusat penelitian dan pengembangan dari raksasa teknologi tertentu, melainkan pusat data superkomputer Genesis yang dikenal sebagai "Bitcoin Tower."

Itu awalnya memiliki tujuan yang sangat megah —
👉 Membangun pusat data superkomputer kelas dunia
👉 Menampung ribuan mesin tambang berkinerja tinggi
👉 Sementara itu, dilengkapi dengan area kantor, komersial, dan pameran.
Total investasi mencapai 26 miliar RMB, dengan luas bangunan direncanakan lebih dari 170.000 meter persegi.
Tim desain bahkan mengintegrasikan elemen dari Fujian Tulou dan mengklaim menerapkan konsep ramah lingkungan "harmoni antara manusia dan alam": atap dengan pembangkit listrik tenaga surya, pengumpulan dan daur ulang air hujan, terdengar seperti wujud kota masa depan.

Namun, saat ini ia telah terhenti selama bertahun-tahun, menjadi reruntuhan yang ditumbuhi semak belukar.

Mengapa proyek ini terhenti?
1. Dirancang sebagai "proyek tampilan"
Untuk mengejar elemen Tulu visual, mengorbankan fungsionalitas. Seperti memasang roda kereta sapi pada mobil sport, terlihat istimewa, tetapi tidak dapat melaju cepat.
2.Pemilihan lokasi yang canggung
Gedung itu jauh di pinggiran kota, kurang didukung oleh industri. Lin Qingxing ingin mengandalkannya untuk mendorong "integrasi industri dan kota", tetapi kenyataannya adalah tanah ini kekurangan perusahaan hilir dan hulu, seperti menanam padi di padang pasir.
3. Rantai dana terputus
Lin Qingxing memiliki dana terbatas, sebagian besar berasal dari pinjaman bank dan pembiayaan swasta.
4. Pukulan Kebijakan: Negara Melarang Sepenuhnya Penambangan Mata Uang Virtual
Model bisnis dasar proyek ini adalah "pertambangan". Ketika negara secara tegas melarang pertambangan mata uang virtual, seluruh proyek kehilangan legitimasi dan dukungan dana.
Investor melarikan diri, bank menarik pinjaman, pembayaran proyek ditunda, pihak kontraktor kabur, proyek gedung terhenti menjadi kepastian.

Pria di balik: Lin Qingxing

Lin Qingxing, lahir di Putian, awalnya adalah seorang pedagang kulit. Kemudian beralih ke mata uang virtual, menurut kabar kekayaannya melebihi 100.000 koin Bitcoin.

Pada tahun 2017, ia mendirikan "Pusat Superkomputer Genesis" di Fuzhou, Jiangxi, dengan mengusung nama "data besar", namun pada dasarnya itu adalah penambangan. Saat itu, ia meraih keuntungan yang sangat besar.

"Gedung Bitcoin" di Putian adalah ambisi besarnya.
Dia ingin meniru markas besar Apple, membangun landmark teknologi miliknya sendiri, dan mengubah kekayaan Bitcoin menjadi kerajaan nyata.

Tapi hasilnya membuktikan, gedung ini hanyalah sebuah ilusi.
Idealisme sangat besar, tetapi kenyataannya sangat kurus.

Pelajaran yang ditinggalkan
•Meniru secara membabi buta tidaklah baik: Meniru bentuk kantor pusat Apple, tetapi tidak memiliki tanah industri Apple.
• Kekurangan industri sulit untuk berkembang: lokasi di kawasan kosong, tanpa dukungan hulu dan hilir.
•Struktur dana tidak stabil: proyek yang dibangun dengan pembiayaan, begitu arah kebijakan berubah, akan runtuh dengan tiba-tiba.
•Risiko kebijakan tidak boleh diabaikan: Dalam konteks negara yang secara tegas melarang penambangan mata uang virtual, "Gedung Bitcoin" telah kehilangan dasar.

Bangunan "Bitcoin" yang setengah jadi ini, pasti akan berdiri di sana dalam jangka panjang, menjadi pemandangan alternatif di Putian.
Ini bukan hanya sisa-sisa sebuah bangunan, tetapi juga gambaran dari spekulasi dan kegilaan suatu era.

Kak Qiang setiap hari akan membagikan berita industri, berita terkini tentang kripto, serta analisis titik yang akurat.

Silakan like + ikuti, terima kasih atas dukungannya.
Semoga Anda terbang tinggi di dunia kripto