Baru-baru ini, tokoh legendaris di dunia investasi, Buffett, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat, serta kekhawatirannya bahwa kebijakan pelonggaran kuantitatif yang tidak terbatas di AS dapat menyebabkan penurunan kredit dolar dalam jangka panjang. Pandangan ini memicu diskusi luas di pasar mengenai kebijakan moneter The Federal Reserve (FED).
Menganalisis situasi ekonomi saat ini, The Federal Reserve (FED) tampaknya tidak memiliki alasan yang cukup untuk secara terburu-buru menurunkan suku bunga. Pertama, kinerja ekonomi AS secara keseluruhan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan yang jelas. Kedua, pasar saham AS tetap relatif stabil. Namun, perlu dicatat bahwa AS memang menghadapi tekanan inflasi, dengan indeks PCE inti mencapai 3,1%, lebih tinggi dari target 2% yang ditetapkan oleh The Federal Reserve (FED). Ke depan, dampak kebijakan tarif mungkin akan semakin memperburuk tekanan inflasi.
Jika The Federal Reserve (FED) memilih untuk menurunkan suku bunga, hal ini mungkin akan memicu serangkaian reaksi berantai. Uang kemungkinan akan lebih banyak mengalir ke pasar saham AS, bukan ke saluran investasi lainnya. Pada saat yang sama, penurunan suku bunga juga dapat mendorong aliran modal keluar ke negara lain. Investasi terbaru Buffett di pasar saham Jepang mungkin adalah antisipasi terhadap tren ini.
Namun, beberapa investor tampaknya terlalu optimis. Hanya karena sebuah perusahaan publik mengumpulkan beberapa ratus juta dolar untuk membangun cadangan cryptocurrency, melihat pasar dengan buta sangat perlu diwaspadai.
Secara keseluruhan, dalam lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini, investor perlu tetap rasional, mempertimbangkan semua faktor secara menyeluruh, bukan hanya mengikuti fluktuasi pasar jangka pendek atau peristiwa tunggal. Kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) akan sangat mempengaruhi arah ekonomi di masa depan, dan patut untuk terus diperhatikan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
4 Suka
Hadiah
4
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ZenZKPlayer
· 20jam yang lalu
Sudah mulai membicarakan pemotongan suku bunga lagi? Hehe
Lihat AsliBalas0
GateUser-e87b21ee
· 20jam yang lalu
The Federal Reserve (FED) jangan main-main dengan mentalitas!
Baru-baru ini, tokoh legendaris di dunia investasi, Buffett, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat, serta kekhawatirannya bahwa kebijakan pelonggaran kuantitatif yang tidak terbatas di AS dapat menyebabkan penurunan kredit dolar dalam jangka panjang. Pandangan ini memicu diskusi luas di pasar mengenai kebijakan moneter The Federal Reserve (FED).
Menganalisis situasi ekonomi saat ini, The Federal Reserve (FED) tampaknya tidak memiliki alasan yang cukup untuk secara terburu-buru menurunkan suku bunga. Pertama, kinerja ekonomi AS secara keseluruhan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan yang jelas. Kedua, pasar saham AS tetap relatif stabil. Namun, perlu dicatat bahwa AS memang menghadapi tekanan inflasi, dengan indeks PCE inti mencapai 3,1%, lebih tinggi dari target 2% yang ditetapkan oleh The Federal Reserve (FED). Ke depan, dampak kebijakan tarif mungkin akan semakin memperburuk tekanan inflasi.
Jika The Federal Reserve (FED) memilih untuk menurunkan suku bunga, hal ini mungkin akan memicu serangkaian reaksi berantai. Uang kemungkinan akan lebih banyak mengalir ke pasar saham AS, bukan ke saluran investasi lainnya. Pada saat yang sama, penurunan suku bunga juga dapat mendorong aliran modal keluar ke negara lain. Investasi terbaru Buffett di pasar saham Jepang mungkin adalah antisipasi terhadap tren ini.
Namun, beberapa investor tampaknya terlalu optimis. Hanya karena sebuah perusahaan publik mengumpulkan beberapa ratus juta dolar untuk membangun cadangan cryptocurrency, melihat pasar dengan buta sangat perlu diwaspadai.
Secara keseluruhan, dalam lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini, investor perlu tetap rasional, mempertimbangkan semua faktor secara menyeluruh, bukan hanya mengikuti fluktuasi pasar jangka pendek atau peristiwa tunggal. Kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) akan sangat mempengaruhi arah ekonomi di masa depan, dan patut untuk terus diperhatikan.