Institusi keuangan terkenal Morgan Stanley pada 12 September merilis laporan prediksi terbaru yang menarik. Laporan tersebut memberikan penilaian baru terhadap kebijakan moneter Federal Reserve untuk sisa waktu tahun 2025, dengan menyatakan bahwa Federal Reserve mungkin akan melakukan tiga kali operasi penurunan suku bunga, masing-masing sebesar 25 basis poin. Prediksi ini sangat berbeda dari pandangan sebelumnya oleh institusi tersebut, yang memicu diskusi luas di kalangan finansial.
Menurut analisis Morgan Stanley, data ekonomi AS terbaru, tren inflasi, dan efisiensi transmisi kebijakan menunjukkan bahwa Federal Reserve mungkin akan mempercepat langkah pelonggaran moneter. Secara khusus, diperkirakan dalam tiga pertemuan kebijakan moneter yang tersisa tahun ini, Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin setiap kali, totalnya memberikan ruang pelonggaran sebesar 75 basis poin. Prediksi ini melampaui ekspektasi sebelumnya di mana pasar umumnya beranggapan bahwa Federal Reserve hanya akan menurunkan suku bunga dua kali tahun ini.
Kebijakan moneter Federal Reserve telah menjadi indikator penting bagi pasar keuangan global. Jika ekspektasi penurunan suku bunga ini menjadi kenyataan, itu mungkin akan memiliki dampak signifikan pada beberapa pasar. Dalam hal pasar saham, saham AS mungkin mendapat dukungan valuasi karena likuiditas yang lebih longgar. Imbal hasil pasar obligasi mungkin akan turun lebih lanjut. Selain itu, pasar cryptocurrency juga mungkin mendapat manfaat, karena aset kripto seperti Bitcoin cenderung lebih disukai dalam lingkungan moneter yang longgar. Sementara itu, indeks dolar mungkin akan melemah karena ekspektasi penurunan suku bunga, yang dapat memiliki dampak positif pada aliran modal dan stabilitas nilai tukar di pasar negara berkembang.
Namun, para ahli keuangan mengingatkan bahwa arah kebijakan aktual Federal Reserve masih tergantung pada data inflasi dan kinerja pasar kerja di Amerika Serikat. Hanya ketika perubahan dalam dua indikator inti ini sesuai dengan atau melebihi ekspektasi Federal Reserve, maka tiga kali Drop yang diprediksi oleh Morgan Stanley akan lebih mungkin terjadi.
Secara keseluruhan, laporan ini memberikan kita perspektif penting untuk mengamati arah pergerakan pasar keuangan global di masa depan. Baik investor, pembuat kebijakan, maupun masyarakat umum perlu memperhatikan dengan cermat langkah-langkah selanjutnya dari Federal Reserve dan potensi dampaknya terhadap ekonomi global.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
alpha_leaker
· 22jam yang lalu
又要point shaving了喽!
Lihat AsliBalas0
NFTArtisanHQ
· 09-12 13:50
ngl narasi pemotongan suku bunga ini terasa berbeda... bullish untuk paradigma web3
Institusi keuangan terkenal Morgan Stanley pada 12 September merilis laporan prediksi terbaru yang menarik. Laporan tersebut memberikan penilaian baru terhadap kebijakan moneter Federal Reserve untuk sisa waktu tahun 2025, dengan menyatakan bahwa Federal Reserve mungkin akan melakukan tiga kali operasi penurunan suku bunga, masing-masing sebesar 25 basis poin. Prediksi ini sangat berbeda dari pandangan sebelumnya oleh institusi tersebut, yang memicu diskusi luas di kalangan finansial.
Menurut analisis Morgan Stanley, data ekonomi AS terbaru, tren inflasi, dan efisiensi transmisi kebijakan menunjukkan bahwa Federal Reserve mungkin akan mempercepat langkah pelonggaran moneter. Secara khusus, diperkirakan dalam tiga pertemuan kebijakan moneter yang tersisa tahun ini, Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin setiap kali, totalnya memberikan ruang pelonggaran sebesar 75 basis poin. Prediksi ini melampaui ekspektasi sebelumnya di mana pasar umumnya beranggapan bahwa Federal Reserve hanya akan menurunkan suku bunga dua kali tahun ini.
Kebijakan moneter Federal Reserve telah menjadi indikator penting bagi pasar keuangan global. Jika ekspektasi penurunan suku bunga ini menjadi kenyataan, itu mungkin akan memiliki dampak signifikan pada beberapa pasar. Dalam hal pasar saham, saham AS mungkin mendapat dukungan valuasi karena likuiditas yang lebih longgar. Imbal hasil pasar obligasi mungkin akan turun lebih lanjut. Selain itu, pasar cryptocurrency juga mungkin mendapat manfaat, karena aset kripto seperti Bitcoin cenderung lebih disukai dalam lingkungan moneter yang longgar. Sementara itu, indeks dolar mungkin akan melemah karena ekspektasi penurunan suku bunga, yang dapat memiliki dampak positif pada aliran modal dan stabilitas nilai tukar di pasar negara berkembang.
Namun, para ahli keuangan mengingatkan bahwa arah kebijakan aktual Federal Reserve masih tergantung pada data inflasi dan kinerja pasar kerja di Amerika Serikat. Hanya ketika perubahan dalam dua indikator inti ini sesuai dengan atau melebihi ekspektasi Federal Reserve, maka tiga kali Drop yang diprediksi oleh Morgan Stanley akan lebih mungkin terjadi.
Secara keseluruhan, laporan ini memberikan kita perspektif penting untuk mengamati arah pergerakan pasar keuangan global di masa depan. Baik investor, pembuat kebijakan, maupun masyarakat umum perlu memperhatikan dengan cermat langkah-langkah selanjutnya dari Federal Reserve dan potensi dampaknya terhadap ekonomi global.