Arah pasar keuangan baru-baru ini menunjukkan bahwa ekonomi Amerika mungkin menghadapi berbagai tantangan. Di pasar saham, valuasi indeks S&P 500 dan Nasdaq telah mencapai titik tertinggi dalam hampir 20 tahun, di mana sebagian besar kenaikan didorong oleh tujuh raksasa teknologi. Jika gairah investasi kecerdasan buatan mereda atau laba perusahaan tidak memenuhi harapan, hal ini dapat memicu pullback pasar yang signifikan. Misalnya, ada prediksi bahwa pada Maret 2025, Nasdaq mungkin mengalami penurunan mingguan lebih dari 4%, mendekati tepi Bear Market.
Sementara itu, perubahan kebijakan perdagangan juga memberikan tekanan biaya bagi perusahaan. Peningkatan tarif langsung mempengaruhi ruang keuntungan perusahaan, terutama di sektor teknologi. Beberapa analisis menunjukkan bahwa beberapa perusahaan teknologi mungkin perlu meningkatkan harga sebesar 17%-18% untuk mengimbangi dampak tarif. Ini tidak hanya mempersempit keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko terputusnya rantai pasokan.
Tanda-tanda resesi ekonomi semakin jelas. Model GDPNOW memperkirakan bahwa GDP kuartal pertama AS mungkin turun menjadi -2,4%, indeks kepercayaan konsumen turun drastis, dan tingkat pengangguran melampaui 4,1%. Kekhawatiran pasar terhadap "stagflasi + resesi" meningkat, yang menyebabkan nilai pasar menguap sebesar 25 triliun dolar AS dalam satu hari pada bulan Februari 2025.
Pasar obligasi juga menghadapi tantangan. Kebijakan Federal Reserve dapat menyebabkan fluktuasi hasil yang tidak biasa. Misalnya, penyesuaian kebijakan pada Desember 2024 dapat membuat hasil obligasi AS 10 tahun melonjak ke 4,6% dalam jangka pendek. Ekspektasi pasar untuk tingginya suku bunga dalam jangka panjang juga membatasi ruang kenaikan obligasi jangka panjang.
Lebih mengkhawatirkan adalah masalah keberlanjutan utang Amerika Serikat. Skala utang publik telah melebihi 37 triliun dolar, yang merupakan 135% dari PDB. Dalam lingkungan suku bunga yang tinggi, proporsi pengeluaran bunga terhadap pendapatan fiskal telah melebihi 20%, yang memberikan tekanan besar pada keuangan negara.
Secara keseluruhan, pasar keuangan Amerika Serikat mungkin menghadapi berbagai tantangan seperti gelembung valuasi, gesekan perdagangan, resesi ekonomi, dan risiko utang pada tahun 2025. Investor perlu memperhatikan faktor-faktor risiko ini dan menyesuaikan strategi investasi mereka pada waktu yang tepat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
HypotheticalLiquidator
· 5jam yang lalu
Dilikuidasi beruntun sudah dalam perjalanan, risiko sistemik belum mencapai puncaknya.
Lihat AsliBalas0
LiquidityWitch
· 5jam yang lalu
kolam gelap membisikkan tentang pembersihan besar... likuidasi ritual akan datang fr fr
Arah pasar keuangan baru-baru ini menunjukkan bahwa ekonomi Amerika mungkin menghadapi berbagai tantangan. Di pasar saham, valuasi indeks S&P 500 dan Nasdaq telah mencapai titik tertinggi dalam hampir 20 tahun, di mana sebagian besar kenaikan didorong oleh tujuh raksasa teknologi. Jika gairah investasi kecerdasan buatan mereda atau laba perusahaan tidak memenuhi harapan, hal ini dapat memicu pullback pasar yang signifikan. Misalnya, ada prediksi bahwa pada Maret 2025, Nasdaq mungkin mengalami penurunan mingguan lebih dari 4%, mendekati tepi Bear Market.
Sementara itu, perubahan kebijakan perdagangan juga memberikan tekanan biaya bagi perusahaan. Peningkatan tarif langsung mempengaruhi ruang keuntungan perusahaan, terutama di sektor teknologi. Beberapa analisis menunjukkan bahwa beberapa perusahaan teknologi mungkin perlu meningkatkan harga sebesar 17%-18% untuk mengimbangi dampak tarif. Ini tidak hanya mempersempit keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko terputusnya rantai pasokan.
Tanda-tanda resesi ekonomi semakin jelas. Model GDPNOW memperkirakan bahwa GDP kuartal pertama AS mungkin turun menjadi -2,4%, indeks kepercayaan konsumen turun drastis, dan tingkat pengangguran melampaui 4,1%. Kekhawatiran pasar terhadap "stagflasi + resesi" meningkat, yang menyebabkan nilai pasar menguap sebesar 25 triliun dolar AS dalam satu hari pada bulan Februari 2025.
Pasar obligasi juga menghadapi tantangan. Kebijakan Federal Reserve dapat menyebabkan fluktuasi hasil yang tidak biasa. Misalnya, penyesuaian kebijakan pada Desember 2024 dapat membuat hasil obligasi AS 10 tahun melonjak ke 4,6% dalam jangka pendek. Ekspektasi pasar untuk tingginya suku bunga dalam jangka panjang juga membatasi ruang kenaikan obligasi jangka panjang.
Lebih mengkhawatirkan adalah masalah keberlanjutan utang Amerika Serikat. Skala utang publik telah melebihi 37 triliun dolar, yang merupakan 135% dari PDB. Dalam lingkungan suku bunga yang tinggi, proporsi pengeluaran bunga terhadap pendapatan fiskal telah melebihi 20%, yang memberikan tekanan besar pada keuangan negara.
Secara keseluruhan, pasar keuangan Amerika Serikat mungkin menghadapi berbagai tantangan seperti gelembung valuasi, gesekan perdagangan, resesi ekonomi, dan risiko utang pada tahun 2025. Investor perlu memperhatikan faktor-faktor risiko ini dan menyesuaikan strategi investasi mereka pada waktu yang tepat.