Baru-baru ini, pasar Aset Kripto terlibat dalam perdebatan sengit karena rilis data CPI dan PPI. Beberapa orang menganggap ini sebagai Informasi menguntungkan, memprediksi bahwa pasar akan naik secara signifikan; sementara yang lain melihatnya sebagai informasi tidak menguntungkan, khawatir akan terjadi big dump. Namun, bagi investor biasa, dampak data ekonomi makro ini mungkin telah dibesar-besarkan.
Faktanya, kondisi nyata di pasar adalah: hanya 2,1% alamat yang menguasai 95% Aset Kripto. Distribusi dana yang sangat terpusat ini berarti bahwa arah pasar lebih tergantung pada keputusan para pemain besar ini, bukan pada data ekonomi.
Bagi investor biasa, terlalu fokus pada data seperti CPI mungkin justru kontraproduktif. Yang benar-benar penting adalah memahami dan memprediksi arah pergerakan dana besar. Para pelaku besar ini biasanya akan memanfaatkan emosi pasar untuk mengendalikan harga:
1. Ketika pasar secara umum melihat naik, mereka mungkin memilih untuk menjual, yang menyebabkan harga turun. 2. Ketika pasar pesimis, mereka mungkin pertama-tama menciptakan volatilitas, memicu order stop loss, kemudian diam-diam membeli.
Model operasi ini disebut sebagai "operasi balik kekuatan utama". Oleh karena itu, investor harus mengalihkan perhatian mereka dari analisis data murni ke pola perilaku dana besar.
Sebagai contoh dari pergerakan terbaru Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). BTC mengalami kenaikan yang mencolok semalam, dan itu dicapai dalam kondisi volume perdagangan yang relatif kecil. Kenaikan dalam kondisi seperti ini sering kali lebih berkelanjutan. Kenaikan premium spot yang terus meningkat juga menunjukkan bahwa investor institusi benar-benar membeli, bukan hanya berspekulasi di pasar futures.
Meskipun beberapa orang khawatir tentang munculnya divergensi volume dan harga di grafik 4 jam, kekhawatiran ini mungkin berlebihan dalam memahami latar belakang operasi dana besar.
Secara keseluruhan, di pasar Aset Kripto, memahami strategi para peserta utama lebih penting daripada sekadar menganalisis data ekonomi. Investor harus mengembangkan sensitivitas terhadap perubahan halus di pasar, bukan mengikuti perubahan data yang tampak secara membabi buta.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, pasar Aset Kripto terlibat dalam perdebatan sengit karena rilis data CPI dan PPI. Beberapa orang menganggap ini sebagai Informasi menguntungkan, memprediksi bahwa pasar akan naik secara signifikan; sementara yang lain melihatnya sebagai informasi tidak menguntungkan, khawatir akan terjadi big dump. Namun, bagi investor biasa, dampak data ekonomi makro ini mungkin telah dibesar-besarkan.
Faktanya, kondisi nyata di pasar adalah: hanya 2,1% alamat yang menguasai 95% Aset Kripto. Distribusi dana yang sangat terpusat ini berarti bahwa arah pasar lebih tergantung pada keputusan para pemain besar ini, bukan pada data ekonomi.
Bagi investor biasa, terlalu fokus pada data seperti CPI mungkin justru kontraproduktif. Yang benar-benar penting adalah memahami dan memprediksi arah pergerakan dana besar. Para pelaku besar ini biasanya akan memanfaatkan emosi pasar untuk mengendalikan harga:
1. Ketika pasar secara umum melihat naik, mereka mungkin memilih untuk menjual, yang menyebabkan harga turun.
2. Ketika pasar pesimis, mereka mungkin pertama-tama menciptakan volatilitas, memicu order stop loss, kemudian diam-diam membeli.
Model operasi ini disebut sebagai "operasi balik kekuatan utama". Oleh karena itu, investor harus mengalihkan perhatian mereka dari analisis data murni ke pola perilaku dana besar.
Sebagai contoh dari pergerakan terbaru Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). BTC mengalami kenaikan yang mencolok semalam, dan itu dicapai dalam kondisi volume perdagangan yang relatif kecil. Kenaikan dalam kondisi seperti ini sering kali lebih berkelanjutan. Kenaikan premium spot yang terus meningkat juga menunjukkan bahwa investor institusi benar-benar membeli, bukan hanya berspekulasi di pasar futures.
Meskipun beberapa orang khawatir tentang munculnya divergensi volume dan harga di grafik 4 jam, kekhawatiran ini mungkin berlebihan dalam memahami latar belakang operasi dana besar.
Secara keseluruhan, di pasar Aset Kripto, memahami strategi para peserta utama lebih penting daripada sekadar menganalisis data ekonomi. Investor harus mengembangkan sensitivitas terhadap perubahan halus di pasar, bukan mengikuti perubahan data yang tampak secara membabi buta.