Baru-baru ini, hubungan antara Bit dan emas di pasar enkripsi telah memicu perbincangan yang luas. Meskipun beberapa orang menyebut Bit sebagai "emas digital", namun pergerakan jangka pendek keduanya menunjukkan perbedaan yang jelas. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan fenomena ini? Mari kita telusuri dinamika pasar yang membingungkan ini.
Lembaga analisis blockchain Glassnode baru-baru ini merilis data yang mengungkapkan perbedaan korelasi antara Bit dan emas pada skala waktu yang berbeda. Dalam jangka pendek (30 hari), korelasi keduanya menunjukkan nilai negatif yang signifikan, mencapai -0,53. Ini berarti bahwa dalam beberapa bulan terakhir, ketika harga emas meningkat, Bit justru berada dalam keadaan konsolidasi. Korelasi selama 90 hari meskipun relatif moderat, tetapi sinyal negatif jangka pendek tetap patut diperhatikan oleh para investor.
Namun, dalam jangka panjang (365 hari), korelasi positif antara Bitcoin dan emas tetap berada di tingkat yang tinggi sebesar 0,65. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa fluktuasi abnormal dalam jangka pendek, nilai jangka panjang Bitcoin sebagai alat lindung nilai inflasi masih ada.
Bagi para investor, fenomena ini mengingatkan kita untuk mengambil perspektif yang lebih komprehensif. Dalam jangka pendek, fluktuasi pasar dapat menyebabkan penyimpangan antara aset safe haven tradisional dan aset digital baru. Namun, dalam jangka panjang, Bitcoin masih menunjukkan karakteristik serupa dengan emas, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Saat ini, pasar keuangan global berada di momen penting. Arah kebijakan moneter Federal Reserve sangat diperhatikan, dan kemungkinan langkah penurunan suku bunga dapat mempengaruhi aliran dana global. Dalam konteks ini, bagaimana kinerja Bitcoin dan mata uang enkripsi lainnya? Apakah mereka dapat memperoleh dorongan pertumbuhan baru dalam lingkungan moneter yang berpotensi longgar?
Menghadapi faktor-faktor pasar yang kompleks ini, investor perlu tetap waspada, tetapi juga tidak boleh mengabaikan tren jangka panjang. Hubungan antara Bitcoin dan emas meskipun mungkin mengalami fluktuasi dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, keduanya masih mempertahankan tingkat simbiosis tertentu. Dalam merumuskan strategi investasi, perlu mempertimbangkan risiko yang ditimbulkan oleh fluktuasi pasar jangka pendek, serta memperhatikan peran yang mungkin dimainkan Bitcoin dalam siklus ekonomi jangka panjang.
Seiring dengan perubahan terus-menerus dalam lingkungan ekonomi global, hubungan antara Bitcoin dan aset tradisional juga akan terus berkembang. Memperhatikan dinamika ini akan membantu investor untuk lebih baik dalam menangkap peluang pasar sambil mengelola risiko yang mungkin terjadi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
rekt_but_vibing
· 21jam yang lalu
"Indeks dana pensiun suckers, sudah rugi parah masih saja bergerak"
Lihat AsliBalas0
MidnightSnapHunter
· 21jam yang lalu
Emas digital pada awalnya hanyalah lelucon
Lihat AsliBalas0
Hash_Bandit
· 21jam yang lalu
hashrate menceritakan kisah yang sebenarnya... kebijakan moneter btc adalah standar emasnya yang sebenarnya tbh
Lihat AsliBalas0
SatoshiSherpa
· 21jam yang lalu
Ah ha, perhatikan jangka panjang dan kurangi penelitian tentang yang ada di depan!
Baru-baru ini, hubungan antara Bit dan emas di pasar enkripsi telah memicu perbincangan yang luas. Meskipun beberapa orang menyebut Bit sebagai "emas digital", namun pergerakan jangka pendek keduanya menunjukkan perbedaan yang jelas. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan fenomena ini? Mari kita telusuri dinamika pasar yang membingungkan ini.
Lembaga analisis blockchain Glassnode baru-baru ini merilis data yang mengungkapkan perbedaan korelasi antara Bit dan emas pada skala waktu yang berbeda. Dalam jangka pendek (30 hari), korelasi keduanya menunjukkan nilai negatif yang signifikan, mencapai -0,53. Ini berarti bahwa dalam beberapa bulan terakhir, ketika harga emas meningkat, Bit justru berada dalam keadaan konsolidasi. Korelasi selama 90 hari meskipun relatif moderat, tetapi sinyal negatif jangka pendek tetap patut diperhatikan oleh para investor.
Namun, dalam jangka panjang (365 hari), korelasi positif antara Bitcoin dan emas tetap berada di tingkat yang tinggi sebesar 0,65. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa fluktuasi abnormal dalam jangka pendek, nilai jangka panjang Bitcoin sebagai alat lindung nilai inflasi masih ada.
Bagi para investor, fenomena ini mengingatkan kita untuk mengambil perspektif yang lebih komprehensif. Dalam jangka pendek, fluktuasi pasar dapat menyebabkan penyimpangan antara aset safe haven tradisional dan aset digital baru. Namun, dalam jangka panjang, Bitcoin masih menunjukkan karakteristik serupa dengan emas, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Saat ini, pasar keuangan global berada di momen penting. Arah kebijakan moneter Federal Reserve sangat diperhatikan, dan kemungkinan langkah penurunan suku bunga dapat mempengaruhi aliran dana global. Dalam konteks ini, bagaimana kinerja Bitcoin dan mata uang enkripsi lainnya? Apakah mereka dapat memperoleh dorongan pertumbuhan baru dalam lingkungan moneter yang berpotensi longgar?
Menghadapi faktor-faktor pasar yang kompleks ini, investor perlu tetap waspada, tetapi juga tidak boleh mengabaikan tren jangka panjang. Hubungan antara Bitcoin dan emas meskipun mungkin mengalami fluktuasi dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, keduanya masih mempertahankan tingkat simbiosis tertentu. Dalam merumuskan strategi investasi, perlu mempertimbangkan risiko yang ditimbulkan oleh fluktuasi pasar jangka pendek, serta memperhatikan peran yang mungkin dimainkan Bitcoin dalam siklus ekonomi jangka panjang.
Seiring dengan perubahan terus-menerus dalam lingkungan ekonomi global, hubungan antara Bitcoin dan aset tradisional juga akan terus berkembang. Memperhatikan dinamika ini akan membantu investor untuk lebih baik dalam menangkap peluang pasar sambil mengelola risiko yang mungkin terjadi.