Bitcoin sebagai pelopor di bidang aset kripto, selama lebih dari sepuluh tahun terakhir telah menjadi simbol revolusi keuangan desentralisasi. Dari awalnya beberapa sen hingga puncaknya yang mencapai puluhan ribu dolar, Bitcoin tidak hanya menciptakan mitos kekayaan yang mencolok, tetapi juga mendorong perkembangan dan penyebaran seluruh industri Web3.
Namun, baru-baru ini pemenang Hadiah Nobel Ekonomi, tokoh terkemuka dalam ilmu keuangan modern, Eugene Fama, mengemukakan pandangan yang mengejutkan: Bitcoin mungkin akhirnya akan menjadi nol. Pernyataan ini bagaikan pukulan berat, langsung mengenai inti dunia aset kripto.
Pandangan Profesor Fama telah memicu pemikiran mendalam tentang nilai nyata Bitcoin. Apakah Bitcoin dapat terus mempertahankan posisinya sebagai "emas digital", apakah benar-benar memiliki sifat kelangkaan, ketahanan terhadap inflasi, dan desentralisasi, semua pertanyaan ini perlu ditinjau kembali.
Jika Bitcoin benar-benar runtuh, dampaknya akan jauh melampaui sekadar satu aset. Seluruh ekosistem Aset Kripto mungkin menghadapi tantangan yang serius:
Pertama, pasar stablecoin mungkin akan terkena dampak. Likuiditas stablecoin utama seperti USDT dan USDC sebagian besar bergantung pada Bitcoin; jika Bitcoin kehilangan dukungan nilai, risiko stablecoin terlepas dari peg akan meningkat secara signifikan.
Kedua, sektor-sektor baru seperti Keuangan Desentralisasi (DeFi) dan Token Tidak Fungible (NFT) mungkin akan mengalami dampak yang parah. Kemakmuran sektor-sektor ini bergantung pada spekulasi aset kripto, dan kejatuhan Bitcoin dapat menyebabkan pasar ini menyusut dengan cepat.
Selain itu, seluruh rantai industri Web3 mungkin akan terjebak dalam musim dingin. Penarikan investasi risiko dapat menyebabkan tim startup kehilangan dukungan dana, yang mempengaruhi daya inovasi seluruh industri.
Namun, potensi keruntuhan Bitcoin juga bisa menjadi kesempatan untuk merestrukturisasi industri Aset Kripto. Ini dapat mendorong pelaku industri untuk lebih fokus pada aplikasi nyata dan penciptaan nilai, bukan hanya bergantung pada spekulasi. Sementara itu, lembaga pengatur mungkin akan mempercepat penyusunan kebijakan terkait, memberikan panduan yang lebih jelas untuk perkembangan industri.
Apapun hasil akhirnya, hipotesis tentang Bitcoin yang nol memberikan kita kesempatan untuk memikirkan kembali esensi dan masa depan aset kripto. Ini mengingatkan kita bahwa setiap inovasi keuangan harus dibangun di atas dasar nilai yang nyata dan perkembangan yang berkelanjutan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ETHReserveBank
· 5jam yang lalu
tertawa mati, Fama juga berani BB dunia kripto
Lihat AsliBalas0
StableGeniusDegen
· 5jam yang lalu
Orang tua ini sedang berbohong, apakah btc turun ke nol mungkin?
Lihat AsliBalas0
P2ENotWorking
· 5jam yang lalu
turun ke nol nol nol? ketawa mati, kamu bukan ikan asin yang Dianggap Bodoh
Bitcoin sebagai pelopor di bidang aset kripto, selama lebih dari sepuluh tahun terakhir telah menjadi simbol revolusi keuangan desentralisasi. Dari awalnya beberapa sen hingga puncaknya yang mencapai puluhan ribu dolar, Bitcoin tidak hanya menciptakan mitos kekayaan yang mencolok, tetapi juga mendorong perkembangan dan penyebaran seluruh industri Web3.
Namun, baru-baru ini pemenang Hadiah Nobel Ekonomi, tokoh terkemuka dalam ilmu keuangan modern, Eugene Fama, mengemukakan pandangan yang mengejutkan: Bitcoin mungkin akhirnya akan menjadi nol. Pernyataan ini bagaikan pukulan berat, langsung mengenai inti dunia aset kripto.
Pandangan Profesor Fama telah memicu pemikiran mendalam tentang nilai nyata Bitcoin. Apakah Bitcoin dapat terus mempertahankan posisinya sebagai "emas digital", apakah benar-benar memiliki sifat kelangkaan, ketahanan terhadap inflasi, dan desentralisasi, semua pertanyaan ini perlu ditinjau kembali.
Jika Bitcoin benar-benar runtuh, dampaknya akan jauh melampaui sekadar satu aset. Seluruh ekosistem Aset Kripto mungkin menghadapi tantangan yang serius:
Pertama, pasar stablecoin mungkin akan terkena dampak. Likuiditas stablecoin utama seperti USDT dan USDC sebagian besar bergantung pada Bitcoin; jika Bitcoin kehilangan dukungan nilai, risiko stablecoin terlepas dari peg akan meningkat secara signifikan.
Kedua, sektor-sektor baru seperti Keuangan Desentralisasi (DeFi) dan Token Tidak Fungible (NFT) mungkin akan mengalami dampak yang parah. Kemakmuran sektor-sektor ini bergantung pada spekulasi aset kripto, dan kejatuhan Bitcoin dapat menyebabkan pasar ini menyusut dengan cepat.
Selain itu, seluruh rantai industri Web3 mungkin akan terjebak dalam musim dingin. Penarikan investasi risiko dapat menyebabkan tim startup kehilangan dukungan dana, yang mempengaruhi daya inovasi seluruh industri.
Namun, potensi keruntuhan Bitcoin juga bisa menjadi kesempatan untuk merestrukturisasi industri Aset Kripto. Ini dapat mendorong pelaku industri untuk lebih fokus pada aplikasi nyata dan penciptaan nilai, bukan hanya bergantung pada spekulasi. Sementara itu, lembaga pengatur mungkin akan mempercepat penyusunan kebijakan terkait, memberikan panduan yang lebih jelas untuk perkembangan industri.
Apapun hasil akhirnya, hipotesis tentang Bitcoin yang nol memberikan kita kesempatan untuk memikirkan kembali esensi dan masa depan aset kripto. Ini mengingatkan kita bahwa setiap inovasi keuangan harus dibangun di atas dasar nilai yang nyata dan perkembangan yang berkelanjutan.