Baru-baru ini, sebuah berita penting di dunia keuangan telah menarik perhatian luas. CEO Goldman Sachs, David Solomon, secara terbuka memprediksi bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan memangkas suku bunga sebesar 25 poin dasar pada bulan September tahun ini. Sebagai tokoh terkemuka di bank investasi terkemuka dunia, pandangan Solomon tentu memiliki nilai referensi yang penting.
Prediksi Solomon tidak datang tanpa dasar, melainkan dibangun di atas analisis komprehensif oleh tim penelitian kuat Goldman Sachs mengenai ekonomi makro, tren inflasi, dan pasar tenaga kerja. Goldman Sachs telah lama dikenal karena penelitian kebijakan yang mendalam dan jaringan perusahaan global yang luas, pandangannya sering kali dapat mempengaruhi arah pasar dan keputusan investasi.
Solomon percaya bahwa tekanan inflasi di Amerika Serikat secara bertahap mereda dan bergerak stabil menuju target 2% dari The Federal Reserve (FED). Sementara itu, dia juga memperhatikan munculnya beberapa "perubahan halus" dalam ekonomi. Meskipun ekonomi secara keseluruhan masih mempertahankan ketahanan, beberapa sektor telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan. Dalam situasi ini, The Federal Reserve (FED) mungkin akan mempertimbangkan untuk menyeimbangkan risiko inflasi dan pertumbuhan ekonomi melalui penurunan suku bunga yang moderat, untuk mencegah kebijakan moneter yang terlalu ketat menyebabkan resesi yang tidak perlu.
Prediksi ini secara umum sejalan dengan ekspektasi pasar saat ini, tetapi karena posisi otoritatif Goldman Sachs, ini tentu menambah lebih banyak kekuatan pada pandangan ini. Namun, kita juga harus menyadari bahwa ini tetap merupakan sebuah prediksi. Keputusan kebijakan akhir akan bergantung pada kinerja indikator ekonomi kunci dalam beberapa bulan mendatang, serta penilaian internal para pembuat keputusan di The Federal Reserve (FED).
Pasar keuangan global sedang mengikuti perkembangan lanjutan dari prediksi penting ini. Investor dan pembuat kebijakan sedang menunggu publikasi lebih banyak data ekonomi untuk memverifikasi potensi pergeseran kebijakan moneter ini. Apapun hasil akhirnya, prediksi Solomon telah memberikan titik referensi penting bagi pasar, membantu semua pihak untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam lingkungan ekonomi yang tidak pasti.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SnapshotLaborer
· 4jam yang lalu
Jangan bermimpi lagi, suckers berinvestasi
Lihat AsliBalas0
GasFeeBeggar
· 10jam yang lalu
Mengapa semua uang masuk ke pasar?
Lihat AsliBalas0
HappyToBeDumped
· 10jam yang lalu
Kapan pun penurunan adalah perkiraan, kehilangan uang tidak pernah diprediksi.
Lihat AsliBalas0
DegenDreamer
· 10jam yang lalu
Prediksi ini agak berlebihan, ya?
Lihat AsliBalas0
CryptoSourGrape
· 10jam yang lalu
Seandainya saya tahu suku bunga akan turun pada bulan September, saya tidak akan Cut Loss bulan lalu...裂开
Baru-baru ini, sebuah berita penting di dunia keuangan telah menarik perhatian luas. CEO Goldman Sachs, David Solomon, secara terbuka memprediksi bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan memangkas suku bunga sebesar 25 poin dasar pada bulan September tahun ini. Sebagai tokoh terkemuka di bank investasi terkemuka dunia, pandangan Solomon tentu memiliki nilai referensi yang penting.
Prediksi Solomon tidak datang tanpa dasar, melainkan dibangun di atas analisis komprehensif oleh tim penelitian kuat Goldman Sachs mengenai ekonomi makro, tren inflasi, dan pasar tenaga kerja. Goldman Sachs telah lama dikenal karena penelitian kebijakan yang mendalam dan jaringan perusahaan global yang luas, pandangannya sering kali dapat mempengaruhi arah pasar dan keputusan investasi.
Solomon percaya bahwa tekanan inflasi di Amerika Serikat secara bertahap mereda dan bergerak stabil menuju target 2% dari The Federal Reserve (FED). Sementara itu, dia juga memperhatikan munculnya beberapa "perubahan halus" dalam ekonomi. Meskipun ekonomi secara keseluruhan masih mempertahankan ketahanan, beberapa sektor telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan. Dalam situasi ini, The Federal Reserve (FED) mungkin akan mempertimbangkan untuk menyeimbangkan risiko inflasi dan pertumbuhan ekonomi melalui penurunan suku bunga yang moderat, untuk mencegah kebijakan moneter yang terlalu ketat menyebabkan resesi yang tidak perlu.
Prediksi ini secara umum sejalan dengan ekspektasi pasar saat ini, tetapi karena posisi otoritatif Goldman Sachs, ini tentu menambah lebih banyak kekuatan pada pandangan ini. Namun, kita juga harus menyadari bahwa ini tetap merupakan sebuah prediksi. Keputusan kebijakan akhir akan bergantung pada kinerja indikator ekonomi kunci dalam beberapa bulan mendatang, serta penilaian internal para pembuat keputusan di The Federal Reserve (FED).
Pasar keuangan global sedang mengikuti perkembangan lanjutan dari prediksi penting ini. Investor dan pembuat kebijakan sedang menunggu publikasi lebih banyak data ekonomi untuk memverifikasi potensi pergeseran kebijakan moneter ini. Apapun hasil akhirnya, prediksi Solomon telah memberikan titik referensi penting bagi pasar, membantu semua pihak untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam lingkungan ekonomi yang tidak pasti.