Perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, BlackRock, baru-baru ini mengumumkan rencana besar: mengubah saham dan dana menjadi token di blockchain. Langkah ini menandakan bahwa integrasi mendalam antara keuangan tradisional dan teknologi blockchain semakin cepat.

Makna langkah BlackRock ini dapat diinterpretasikan dari tiga aspek:

Pertama, ini menunjukkan bahwa pengakuan lembaga keuangan tradisional terhadap teknologi blockchain telah mencapai tingkat yang baru. BlackRock tidak lagi terbatas pada sekadar membeli Bitcoin, tetapi berkomitmen untuk memindahkan seluruh sistem keuangan ke blockchain. Dana tokenisasi ini akan memungkinkan perdagangan saham dan obligasi selama 24 jam, sekaligus berfungsi sebagai jaminan untuk keuangan terdesentralisasi (DeFi), yang tentunya merupakan aplikasi besar dari teknologi blockchain di bidang keuangan.

Kedua, prospek tokenisasi aset riil (RWA) semakin dianggap menjanjikan. ONDO sebagai mitra utama dalam proyek BUIDL obligasi pemerintah yang ditokenisasi oleh BlackRock, segera mengalami lonjakan harga saham yang signifikan. Ini menandakan bahwa di masa depan, mungkin akan ada lebih banyak jenis aset fisik, seperti real estat, saham, dan obligasi pemerintah, yang akan dibawa ke dunia blockchain untuk diperdagangkan.

Akhirnya, ini membuka jalur baru bagi dana tradisional untuk memasuki pasar cryptocurrency. Melalui bentuk dana yang sudah dikenal, pelaku keuangan tradisional dapat lebih mudah memasuki bidang cryptocurrency tanpa harus membeli mata uang digital secara langsung. Cara ini menurunkan ambang masuk, dan dapat membawa dana tambahan yang lebih kuat dibandingkan ETF.

Perlu dicatat bahwa BlackRock mengelola sekitar 10 triliun dolar aset. Bahkan jika hanya 1% dari aset tersebut dipindahkan ke blockchain, itu akan menjadi angka yang sangat besar. Gelombang tokenisasi ini kemungkinan akan lebih tahan lama dan berdampak jauh dibandingkan dengan gelombang NFT tahun 2021.

Saat ini, para investor dapat fokus pada dua jenis peluang investasi: yang pertama adalah proyek-proyek yang bekerja sama langsung dengan lembaga keuangan tradisional seperti ONDO; yang kedua adalah infrastruktur blockchain publik yang dapat mendukung aset besar yang diunggah ke blockchain, seperti platform Ethereum dan Polygon yang telah dimasuki oleh BlackRock.

Langkah BlackRock ini pasti akan memberikan energi baru ke pasar cryptocurrency, dan mungkin memicu putaran baru perubahan pasar. Dengan semakin banyak raksasa keuangan tradisional yang mengikuti, aplikasi teknologi blockchain di bidang keuangan akan semakin luas dan mendalam.