Baru-baru ini, data ketenagakerjaan yang direvisi oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS telah memicu diskusi luas di kalangan finansial. Kepala Strategi Pasar Jefferies, David Zervos, mengajukan pandangan berani bahwa The Federal Reserve (FED) harus mempertimbangkan untuk mengambil langkah pemotongan suku bunga yang lebih agresif dalam rapat yang akan datang.
Zervos menunjukkan bahwa revisi data pekerjaan terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan pada tahun 2024 telah dipangkas secara signifikan sebesar 1,5 juta pekerjaan. Angka mengejutkan ini tidak hanya mengguncang narasi pekerjaan sebelumnya dari The Federal Reserve (FED), tetapi juga memberikan alasan yang cukup untuk penurunan suku bunga yang lebih besar. Ia berpendapat bahwa revisi ini akan mengalihkan perhatian The Federal Reserve (FED) kembali ke tujuan pekerjaan dalam misi ganda mereka.
Meskipun pasar secara umum mengharapkan The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, Zervos percaya ada alasan yang cukup untuk mendukung penurunan suku bunga yang lebih besar. Dia bahkan mengusulkan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin, meskipun dia mengakui bahwa ini mungkin sulit secara politik untuk diwujudkan. Zervos menekankan bahwa The Federal Reserve (FED) perlu menyesuaikan posisi kebijakannya dengan fleksibel berdasarkan data ekonomi yang terus berubah.
Namun, Zervos juga menyatakan bahwa meskipun ada alasan untuk mendukung The Federal Reserve (FED) mengakui kesalahan kebijakan di masa lalu dan melakukan perubahan besar, dia percaya bahwa The Federal Reserve (FED) tidak mungkin mengambil sikap yang begitu radikal.
Perlu dicatat bahwa revisi dasar awal tahunan terbaru yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan pekerjaan non-pertanian untuk periode April 2024 hingga Maret 2025 telah direvisi turun sebesar 911.000. Revisi ini memicu diskusi hangat di kalangan finansial mengenai arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED).
Meskipun revisi data ini mendorong beberapa tokoh terkenal untuk menyerukan penurunan suku bunga, ada pula beberapa pandangan yang berbeda. Perbedaan ini mencerminkan kompleksitas situasi ekonomi saat ini, serta tantangan yang dihadapi pembuat kebijakan dalam merumuskan kebijakan moneter.
Dengan semakin dekatnya pertemuan Komite Pasar Terbuka The Federal Reserve (FED), para pelaku pasar akan memperhatikan keputusan FED. Terlepas dari hasil akhirnya, pertemuan ini dapat menjadi titik balik penting dalam kebijakan moneter Amerika Serikat, yang memiliki dampak mendalam pada pasar keuangan global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MrDecoder
· 4jam yang lalu
Apa yang diturunkan? Data tidak sesuai.
Lihat AsliBalas0
DeFiGrayling
· 4jam yang lalu
Koin digital akan To da moon lagi
Lihat AsliBalas0
StableGenius
· 4jam yang lalu
sebenarnya, seperti yang diprediksi... manipulasi data fed akhirnya terungkap. sudah memanggil ini beberapa bulan yang lalu. smh
Baru-baru ini, data ketenagakerjaan yang direvisi oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS telah memicu diskusi luas di kalangan finansial. Kepala Strategi Pasar Jefferies, David Zervos, mengajukan pandangan berani bahwa The Federal Reserve (FED) harus mempertimbangkan untuk mengambil langkah pemotongan suku bunga yang lebih agresif dalam rapat yang akan datang.
Zervos menunjukkan bahwa revisi data pekerjaan terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan pada tahun 2024 telah dipangkas secara signifikan sebesar 1,5 juta pekerjaan. Angka mengejutkan ini tidak hanya mengguncang narasi pekerjaan sebelumnya dari The Federal Reserve (FED), tetapi juga memberikan alasan yang cukup untuk penurunan suku bunga yang lebih besar. Ia berpendapat bahwa revisi ini akan mengalihkan perhatian The Federal Reserve (FED) kembali ke tujuan pekerjaan dalam misi ganda mereka.
Meskipun pasar secara umum mengharapkan The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, Zervos percaya ada alasan yang cukup untuk mendukung penurunan suku bunga yang lebih besar. Dia bahkan mengusulkan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin, meskipun dia mengakui bahwa ini mungkin sulit secara politik untuk diwujudkan. Zervos menekankan bahwa The Federal Reserve (FED) perlu menyesuaikan posisi kebijakannya dengan fleksibel berdasarkan data ekonomi yang terus berubah.
Namun, Zervos juga menyatakan bahwa meskipun ada alasan untuk mendukung The Federal Reserve (FED) mengakui kesalahan kebijakan di masa lalu dan melakukan perubahan besar, dia percaya bahwa The Federal Reserve (FED) tidak mungkin mengambil sikap yang begitu radikal.
Perlu dicatat bahwa revisi dasar awal tahunan terbaru yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan pekerjaan non-pertanian untuk periode April 2024 hingga Maret 2025 telah direvisi turun sebesar 911.000. Revisi ini memicu diskusi hangat di kalangan finansial mengenai arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED).
Meskipun revisi data ini mendorong beberapa tokoh terkenal untuk menyerukan penurunan suku bunga, ada pula beberapa pandangan yang berbeda. Perbedaan ini mencerminkan kompleksitas situasi ekonomi saat ini, serta tantangan yang dihadapi pembuat kebijakan dalam merumuskan kebijakan moneter.
Dengan semakin dekatnya pertemuan Komite Pasar Terbuka The Federal Reserve (FED), para pelaku pasar akan memperhatikan keputusan FED. Terlepas dari hasil akhirnya, pertemuan ini dapat menjadi titik balik penting dalam kebijakan moneter Amerika Serikat, yang memiliki dampak mendalam pada pasar keuangan global.