Di awal tahun 2024, pasar Aset Kripto menyambut sebuah berita penting: Kava mengumumkan akan menurunkan tingkat inflasi Token-nya menjadi nol, menjadi PoS Layer-1 blockchain desentralisasi pertama yang mencapai pasokan dengan batas keras. Langkah ini menarik perhatian luas di komunitas Aset Kripto, banyak investor menyambut baik hal ini.
Dalam bidang kripto, proyek yang terlalu bergantung pada 'insentif inflasi' tidak jarang terjadi, seringkali mengakibatkan nilai token terdepresiasi secara signifikan. Keputusan Kava ini tidak hanya mencerminkan keberanian pihak proyek, tetapi juga menunjukkan kepercayaan mereka terhadap ekosistem.
Dari segi fundamental, total pasokan KAVA ditetapkan dengan batas keras sekitar 1 miliar koin, dan tidak akan ada penambahan setelah tahun 2024. Ini berarti bahwa seiring dengan perkembangan ekosistem, kelangkaan setiap KAVA akan meningkat secara bertahap. Berbeda dengan proyek PoS tradisional yang menarik staking melalui tingkat inflasi tinggi, Kava mengandalkan pendapatan nyata yang dihasilkan oleh ekosistemnya untuk menarik para staker. Saat ini, 120 juta KAVA telah dipertaruhkan, dan node validator tidak hanya dapat memperoleh hadiah blok, tetapi juga berbagi pendapatan nyata seperti biaya transaksi dan biaya DeFi. Model 'mendukung staking dengan keuntungan ekosistem' ini menunjukkan keberlanjutan yang lebih kuat.
Fungsi Token KAVA juga cukup komprehensif. Sebagai token pemerintahan, pemegang dapat berpartisipasi dalam keputusan penting melalui Kava DAO, termasuk peluncuran aset, penyesuaian biaya, dan penggunaan kas, sehingga benar-benar mewujudkan otonomi komunitas. Sementara itu, sebagai token staking, KAVA memungkinkan node untuk berpartisipasi dalam verifikasi blok, dan pengguna biasa juga dapat berpartisipasi dalam operasi jaringan melalui staking delegasi.
Perubahan Kava ini menandakan bahwa proyek Aset Kripto sedang beralih dari ketergantungan murni pada insentif Token menuju model ekosistem yang lebih matang. Ini tidak hanya menguntungkan untuk menjaga nilai Token, tetapi juga memberikan ide baru untuk membangun ekosistem blockchain yang berkelanjutan. Dengan lebih banyak proyek yang mungkin meniru model ini, kita mungkin akan melihat seluruh industri bergerak ke arah yang lebih sehat dan stabil.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Di awal tahun 2024, pasar Aset Kripto menyambut sebuah berita penting: Kava mengumumkan akan menurunkan tingkat inflasi Token-nya menjadi nol, menjadi PoS Layer-1 blockchain desentralisasi pertama yang mencapai pasokan dengan batas keras. Langkah ini menarik perhatian luas di komunitas Aset Kripto, banyak investor menyambut baik hal ini.
Dalam bidang kripto, proyek yang terlalu bergantung pada 'insentif inflasi' tidak jarang terjadi, seringkali mengakibatkan nilai token terdepresiasi secara signifikan. Keputusan Kava ini tidak hanya mencerminkan keberanian pihak proyek, tetapi juga menunjukkan kepercayaan mereka terhadap ekosistem.
Dari segi fundamental, total pasokan KAVA ditetapkan dengan batas keras sekitar 1 miliar koin, dan tidak akan ada penambahan setelah tahun 2024. Ini berarti bahwa seiring dengan perkembangan ekosistem, kelangkaan setiap KAVA akan meningkat secara bertahap. Berbeda dengan proyek PoS tradisional yang menarik staking melalui tingkat inflasi tinggi, Kava mengandalkan pendapatan nyata yang dihasilkan oleh ekosistemnya untuk menarik para staker. Saat ini, 120 juta KAVA telah dipertaruhkan, dan node validator tidak hanya dapat memperoleh hadiah blok, tetapi juga berbagi pendapatan nyata seperti biaya transaksi dan biaya DeFi. Model 'mendukung staking dengan keuntungan ekosistem' ini menunjukkan keberlanjutan yang lebih kuat.
Fungsi Token KAVA juga cukup komprehensif. Sebagai token pemerintahan, pemegang dapat berpartisipasi dalam keputusan penting melalui Kava DAO, termasuk peluncuran aset, penyesuaian biaya, dan penggunaan kas, sehingga benar-benar mewujudkan otonomi komunitas. Sementara itu, sebagai token staking, KAVA memungkinkan node untuk berpartisipasi dalam verifikasi blok, dan pengguna biasa juga dapat berpartisipasi dalam operasi jaringan melalui staking delegasi.
Perubahan Kava ini menandakan bahwa proyek Aset Kripto sedang beralih dari ketergantungan murni pada insentif Token menuju model ekosistem yang lebih matang. Ini tidak hanya menguntungkan untuk menjaga nilai Token, tetapi juga memberikan ide baru untuk membangun ekosistem blockchain yang berkelanjutan. Dengan lebih banyak proyek yang mungkin meniru model ini, kita mungkin akan melihat seluruh industri bergerak ke arah yang lebih sehat dan stabil.