India menghadapi ancaman ekonomi yang serius. Menurut Penasihat Ekonomi Utama V. Anantha Nageswaran, tarif AS yang dikenakan oleh Presiden Donald Trump dapat mengurangi PDB negara tersebut hingga 0,6% tahun ini.
Tarif Digandakan, Para Pengekspor Terkejut
Pada bulan Agustus, Amerika Serikat menggandakan tarif atas ekspor India dari 25% menjadi 50%, dengan alasan pembelian minyak Rusia yang didiskon oleh India yang terus berlanjut. Langkah ini menempatkan India di puncak daftar ekonomi Asia yang paling terbebani.
Nageswaran mengatakan kepada Bloomberg TV bahwa lonjakan tarif yang tiba-tiba telah sangat berdampak pada tekstil, perhiasan, alas kaki, dan barang kulit — sektor-sektor yang mempekerjakan jutaan orang India dan sangat bergantung pada permintaan dari AS.
Kota-kota seperti Surat, pusat pemotongan berlian dunia, sudah melaporkan penurunan pesanan, karena pembeli Amerika beralih ke alternatif yang lebih murah dari Vietnam, Bangladesh, dan Indonesia.
Dampak pada Pekerjaan dan Neraca Perdagangan
Amerika Serikat menyumbang 18% dari total ekspor India, dan setiap gangguan dalam rantai pasokan secara langsung mengancam keseimbangan perdagangan. Wilayah yang paling rentan adalah Gujarat, Tamil Nadu, dan Maharashtra, di mana industri yang didorong oleh ekspor membentuk tulang punggung lapangan kerja.
Ekonom memperingatkan bahwa jika perang tarif berlanjut, pertumbuhan India bisa menyusut sebesar 0,8% hingga bahkan 1%.
Permintaan Domestik Menjaga India Tetap Afloat
Meskipun ada tantangan ini, Nageswaran tetap yakin akan prospek India yang lebih luas. Dia memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 6,3% hingga 6,8% pada Maret 2026.
Permintaan domestik yang kuat membantu meredakan dampak. Inflasi sedang turun menuju level terendah dalam delapan tahun, sementara pemotongan terbaru pada pajak penghasilan dan GST untuk barang-barang tertentu memberikan lebih banyak pendapatan yang dapat dibelanjakan bagi rumah tangga. Langkah-langkah ini dapat menambah 0,2–0,3% lagi pada PDB.
Pada saat yang sama, India mempertahankan disiplin fiskal. Tahun ini, negara tersebut berada pada jalur untuk memenuhi target defisit fiskal sebesar 4,4%, didukung oleh penjualan aset yang memecahkan rekor dan transfer besar dari bank sentral, yang mengimbangi pendapatan ekspor yang lebih lemah.
Kesimpulan
Serangan tarif Trump menjadi ujian serius bagi India. Jika ketegangan perdagangan berlanjut, negara tersebut bisa kehilangan sebagian momentum pertumbuhannya dan jutaan pekerjaan di sektor ekspor kunci. Namun, untuk saat ini, konsumsi domestik yang kuat dan langkah-langkah pemerintah melindungi ekonomi dari skenario terburuk.
#GDP , #Tarif, #India , #TRUMP, #PerangDagang
Tetap satu langkah di depan – ikuti profil kami dan tetap terinformasi tentang segala hal penting di dunia cryptocurrency!
Pemberitahuan:
,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini ditujukan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat investasi dalam situasi apapun. Konten halaman ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau bentuk nasihat lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam cryptocurrency dapat berisiko dan dapat mengakibatkan kerugian finansial.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Tarif Trump Mengancam Pertumbuhan India: Penasihat Ekonomi Utama Peringatkan Dampak pada PDB
India menghadapi ancaman ekonomi yang serius. Menurut Penasihat Ekonomi Utama V. Anantha Nageswaran, tarif AS yang dikenakan oleh Presiden Donald Trump dapat mengurangi PDB negara tersebut hingga 0,6% tahun ini.
Tarif Digandakan, Para Pengekspor Terkejut Pada bulan Agustus, Amerika Serikat menggandakan tarif atas ekspor India dari 25% menjadi 50%, dengan alasan pembelian minyak Rusia yang didiskon oleh India yang terus berlanjut. Langkah ini menempatkan India di puncak daftar ekonomi Asia yang paling terbebani. Nageswaran mengatakan kepada Bloomberg TV bahwa lonjakan tarif yang tiba-tiba telah sangat berdampak pada tekstil, perhiasan, alas kaki, dan barang kulit — sektor-sektor yang mempekerjakan jutaan orang India dan sangat bergantung pada permintaan dari AS. Kota-kota seperti Surat, pusat pemotongan berlian dunia, sudah melaporkan penurunan pesanan, karena pembeli Amerika beralih ke alternatif yang lebih murah dari Vietnam, Bangladesh, dan Indonesia.
Dampak pada Pekerjaan dan Neraca Perdagangan Amerika Serikat menyumbang 18% dari total ekspor India, dan setiap gangguan dalam rantai pasokan secara langsung mengancam keseimbangan perdagangan. Wilayah yang paling rentan adalah Gujarat, Tamil Nadu, dan Maharashtra, di mana industri yang didorong oleh ekspor membentuk tulang punggung lapangan kerja. Ekonom memperingatkan bahwa jika perang tarif berlanjut, pertumbuhan India bisa menyusut sebesar 0,8% hingga bahkan 1%.
Permintaan Domestik Menjaga India Tetap Afloat Meskipun ada tantangan ini, Nageswaran tetap yakin akan prospek India yang lebih luas. Dia memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 6,3% hingga 6,8% pada Maret 2026. Permintaan domestik yang kuat membantu meredakan dampak. Inflasi sedang turun menuju level terendah dalam delapan tahun, sementara pemotongan terbaru pada pajak penghasilan dan GST untuk barang-barang tertentu memberikan lebih banyak pendapatan yang dapat dibelanjakan bagi rumah tangga. Langkah-langkah ini dapat menambah 0,2–0,3% lagi pada PDB. Pada saat yang sama, India mempertahankan disiplin fiskal. Tahun ini, negara tersebut berada pada jalur untuk memenuhi target defisit fiskal sebesar 4,4%, didukung oleh penjualan aset yang memecahkan rekor dan transfer besar dari bank sentral, yang mengimbangi pendapatan ekspor yang lebih lemah.
Kesimpulan Serangan tarif Trump menjadi ujian serius bagi India. Jika ketegangan perdagangan berlanjut, negara tersebut bisa kehilangan sebagian momentum pertumbuhannya dan jutaan pekerjaan di sektor ekspor kunci. Namun, untuk saat ini, konsumsi domestik yang kuat dan langkah-langkah pemerintah melindungi ekonomi dari skenario terburuk.
#GDP , #Tarif, #India , #TRUMP, #PerangDagang
Tetap satu langkah di depan – ikuti profil kami dan tetap terinformasi tentang segala hal penting di dunia cryptocurrency! Pemberitahuan: ,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini ditujukan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat investasi dalam situasi apapun. Konten halaman ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau bentuk nasihat lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam cryptocurrency dapat berisiko dan dapat mengakibatkan kerugian finansial.