Kekhawatiran di balik rekor baru pasar saham AS: Rebound inflasi atau penundaan pemotongan suku bunga, Bitcoin ETF tertekan dalam jangka pendek setelah disetujui.

Ekonomi AS memulai tahun 2024 dengan kuat. Meskipun tekanan inflasi dapat menunda jadwal penurunan suku bunga, data ekonomi yang cerah telah meningkatkan kepercayaan pasar, terutama kepercayaan konsumen. Pada bulan Januari, pasar saham AS terus mencapai rekor tertinggi, dengan saham teknologi kembali menjadi fokus pasar, tetapi TSL mengalami penurunan laba kotor untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. Pasar saham Asia-Pasifik menunjukkan kinerja yang mengesankan, sementara pasar saham Eropa tetap stabil dengan fluktuasi. Bitcoin ETF disetujui sesuai rencana, tetapi karena tekanan dumping dari beberapa investor awal, pasar kripto mengalami tekanan jangka pendek. Dengan berkurangnya tekanan jual, pasar sekarang cenderung stabil dan mengalami rebound tertentu.

Indikator ekonomi penting pertama yang diumumkan oleh AS pada 5 Januari menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan non-pertanian meningkat sebanyak 216.000 pada bulan Desember, jauh di atas perkiraan 175.000, di mana sektor swasta meningkat sebanyak 164.000, juga jauh melampaui perkiraan 130.000. Pembukaan yang baik ini membawa gelombang positif pertama bagi para investor di tahun baru.

Namun, data pekerjaan yang kuat juga memicu kekhawatiran inflasi. Data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada tanggal 11 menunjukkan bahwa CPI AS untuk bulan Desember tahun lalu naik 3,4% dibandingkan tahun lalu, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 3,1% dan perkiraan 3,2%, jauh di atas target inflasi 2% dari Federal Reserve. Saat ini, pasar umumnya percaya bahwa meskipun inflasi telah meningkat, kemungkinan kenaikan suku bunga sangat kecil, dan lebih mungkin bahwa waktu penurunan suku bunga akan lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Pasar telah menyadari peningkatan CPI, yang terlihat dari pergerakan obligasi AS. Sepanjang bulan Januari, obligasi pemerintah AS dengan tenor sepuluh tahun menunjukkan tren kenaikan yang stabil.

Data non-farm yang kuat dan kenaikan CPI mungkin berarti bahwa ekonomi AS terus mempertahankan momentum yang baik. Indeks manufaktur Markit yang diumumkan pada 24 Januari semakin mengonfirmasi hal ini: PMI komposit Markit AS untuk Januari berada di angka awal 52.3, lebih tinggi dari yang diharapkan yaitu 51. Di antaranya, PMI manufaktur berada pada angka awal 50.3, mencapai level tertinggi sejak Oktober 2022, jauh melampaui ekspektasi 47.6. Ini menunjukkan bahwa pesanan di sektor manufaktur dan jasa mengalami pertumbuhan, dengan lingkungan bisnis yang cukup baik.

Data GDP juga melebihi ekspektasi, pertumbuhan tahunan kuartal keempat GDP AS sebesar 3.3%, diharapkan 2%. Pertumbuhan GDP tahunan mencapai 2.5%.

Ekonomi yang membaik tidak hanya tercermin dalam data statistik, tetapi juga terlihat dalam kenaikan indeks kepercayaan konsumen AS pada bulan Januari. Di antaranya, indeks kepercayaan Universitas Michigan mencapai level tertinggi dalam satu setengah tahun.

Setelah indeks Dow mencapai rekor tertinggi bulan lalu, bulan ini S&P 500 mengikuti dan melampaui rekor tertinggi yang ditetapkan pada 4 Januari 2022. Saat ini, hanya indeks Nasdaq di antara tiga indeks utama saham AS yang belum mencapai rekor baru, tetapi hanya sekitar 5% dari rekor baru. Perlu dicatat bahwa indeks Nasdaq 100 telah terlebih dahulu melampaui rekor tertinggi.

Fokus pasar kembali tertuju pada saham teknologi, dengan Nvidia dan Microsoft mencapai rekor tertinggi baru. Gelombang AI secara umum dianggap sebagai revolusi manusia yang akan berlanjut selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Melihat kembali tahun 2023, saham teknologi besar AS menunjukkan kinerja yang mengesankan, menjadi sumber utama α keuntungan pasar.

Tahun lalu, institusi jelas lebih menyukai saham besar. Perbandingan antara indeks S&P 500 dan Russell 2000 menunjukkan bahwa saham besar berkinerja jauh lebih baik dibandingkan dengan saham kecil. Di satu sisi, dalam lingkungan suku bunga yang meningkat, saham besar yang berkinerja baik (terutama saham teknologi besar yang didukung oleh konsep AI) memiliki atribut perlindungan risiko yang tinggi; di sisi lain, seiring pasar mulai beralih ke ekspektasi pemotongan suku bunga, jika ekonomi AS dapat mencapai pendaratan yang lembut, saham kecil mungkin akan berkinerja lebih baik. Jika tidak, dana mungkin akan melanjutkan sikap perlindungan risiko tahun lalu, terus terfokus pada saham besar.

Perlu dicatat bahwa meskipun NVIDIA dan Microsoft mencapai rekor tinggi, TSL justru mengalami penurunan berturut-turut. Pada 25 Januari, bahkan terjadi pembukaan rendah yang melompat dan penurunan lebih dari 12%. Alasannya adalah bahwa posisi TSL sebagai pemimpin global dalam mobil listrik sedang ditantang. Data awal bulan menunjukkan bahwa TSL menyerahkan 484.500 mobil pada kuartal keempat, meskipun melebihi ekspektasi tetapi masih di bawah pengiriman mobil listrik murni dari sebuah perusahaan China yang mencapai 526.400 unit pada periode yang sama. Laporan keuangan setelah jam perdagangan pada tanggal 24 juga menunjukkan masalah: total laba bruto pada tahun 2023 mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, turun 15% dibandingkan tahun 2022, dan arus kas juga turun 42%.

Pada bulan Januari, pasar negara lain juga menunjukkan performa yang positif, terutama Jepang dan India. Indeks Sensex30 di Mumbai, India, mencapai lebih dari 73400 poin bulan ini, mencetak rekor tertinggi baru; Indeks Nikkei 225 Jepang mendekati 37000 poin, sangat dekat dengan puncak 38957 poin pada tahun 1990; DAX Jerman dan CAC40 Prancis saat ini berada pada level tinggi dengan pergerakan sideways, dan secara teknikal tidak ada risiko yang jelas.

Pada tanggal 11 bulan ini, 11 perusahaan mendapatkan persetujuan untuk ETF spot sesuai jadwal. Ini berarti investor saham biasa di AS dapat membeli aset Bitcoin seperti membeli dan menjual saham, yang pasti akan membawa banyak dana tambahan ke pasar kripto.

Namun, ketika pasar secara umum mengharapkan Bitcoin akan bull karena ini, pasar kripto justru terjebak dalam penyesuaian. Alasan utamanya adalah investor dari dana besar GBTC di awal melakukan jual.

Dana ini sejak diluncurkan menjadi perwakilan penting dari lembaga pembelian di dunia enkripsi, dan juga merupakan salah satu "whale" koin besar di enkripsi. Selama bertahun-tahun, dana ini telah menyediakan saluran investasi koin yang sesuai untuk investor dalam bentuk dana perwalian. Awalnya, dana ini menawarkan cara investasi Bitcoin tanpa batasan pasar dalam bentuk private placement, di mana pengguna dapat langsung menginvestasikan dana untuk membeli GBTC, atau menukar Bitcoin dengan jumlah GBTC yang setara. Karena adanya premium jangka panjang pada GBTC, banyak arbitrase yang tertarik berpartisipasi. Namun setelah tahun 2014, dana ini menghentikan mekanisme penebusan GBTC, yang mengakibatkan investor tidak dapat menebus, menciptakan situasi "hanya membeli tidak menjual".

Kini, GBTC berhasil beralih ke ETF, investor awal dapat menjual saham sebelumnya melalui cara ETF. Investor awal ini mengalami keuntungan besar dan tidak dapat melakukan penebusan dalam jangka panjang, sehingga muncul tekanan jual yang besar. Dari data posisi, dapat dilihat bahwa pengurangan besar-besaran dimulai sejak tanggal 11.

Oleh karena itu, tekanan jual di pasar saat ini terutama berasal dari dana awal, dan tidak mencerminkan pandangan keseluruhan pasar dari kalangan kripto, apalagi sikap investor Bitcoin ETF yang baru masuk di siklus ini. Dari data kepemilikan juga dapat dilihat bahwa, selain dana tersebut, ETF Bitcoin lainnya sedang melakukan pembelian di titik terendah.

Karena penyebab tekanan pasar sudah jelas, maka kuncinya adalah memperkirakan kapan tekanan jual ini akan berakhir. Sebuah bank investasi besar sebelumnya memperkirakan bahwa aliran keluar bersih GBTC akan mencapai sekitar 3 miliar dolar AS. Dalam laporan penelitian terbaru pada tanggal 24, dinyatakan, "Mengingat aliran keluar bersih GBTC telah mencapai 4,3 miliar dolar AS, kami percaya bahwa tahap pengambilan untung GBTC telah hampir selesai, yang berarti tekanan turun terhadap Bitcoin seharusnya telah hampir berakhir." Institusi tersebut percaya bahwa pada saat ini tekanan jual telah cukup mereda. Menerima pengaruh berita ini, harga Bitcoin mulai stabil di sekitar 40.000 hingga 41.000 dolar AS, dan muncul rebound dalam tingkat tertentu.

Pergerakan harga jangka pendek akan dipengaruhi oleh berbagai peristiwa, tetapi logika inti dari bull market — masuknya dana tambahan — adalah jelas. ETF memberikan cara yang lebih mudah bagi ritel dan institusi untuk membeli Bitcoin, sehingga kami masih memiliki keyakinan yang cukup besar akan kedatangan bull market di tahun 2024.

Bulan pertama tahun baru, investor pasar saham merasakan imbal hasil yang signifikan, sementara peserta pasar kripto mengalami awal yang kurang mulus. Saat ini, likuiditas pasar secara keseluruhan tidak menunjukkan risiko yang jelas, dan ekonomi Amerika tetap dalam kondisi baik. Dalam lingkungan ini, adalah wajar untuk mengharapkan pasar kripto pulih dari penurunan akibat tekanan jual dan kembali menuju kenaikan. Logika dana tambahan adalah pasti, sehingga setelah melewati bulan Januari yang dingin ini, yang mungkin datang adalah musim semi yang hangat.