Keputusan suku bunga yang diumumkan oleh The Federal Reserve (FED) pada bulan Juli yang lalu tidak mengejutkan pasar, tetap mempertahankan suku bunga yang tidak berubah. Namun, yang memicu kontroversi adalah pernyataan ambigu dari ketua The Federal Reserve (FED) Jerome Powell. Dia tidak berkomitmen untuk menurunkan suku bunga, dan juga tidak sepenuhnya menolak kemungkinan tersebut, hanya menekankan bahwa keputusan akan dibuat berdasarkan data ekonomi. Sikap moderat ini tampaknya telah membuat beberapa orang marah.
Kemudian, serangkaian penyesuaian kebijakan perdagangan yang tiba-tiba menarik perhatian luas di pasar. Pertama, tarif untuk barang impor dari Brasil melesat dari 10% menjadi 50%. Tindakan ini akan berdampak signifikan pada industri makanan dan minuman di Amerika Serikat, karena Brasil adalah pemasok produk pertanian penting bagi Amerika Serikat. Kenaikan tarif ini dapat dengan cepat mendorong biaya produksi dan harga konsumen.
Segera setelah itu, ada berita bahwa produk tembaga dan barang dengan harga per unit di bawah 800 dolar AS akan kehilangan pengecualian bea cukai yang sebelumnya mereka nikmati. Perubahan kebijakan ini pasti akan secara signifikan meningkatkan biaya operasional perusahaan dalam jangka pendek, dan mungkin akan tercermin dalam data inflasi dalam waktu sebulan.
Analis menunjukkan bahwa penyesuaian kebijakan yang tampaknya ditujukan untuk perdagangan ini, sebenarnya mungkin bertujuan untuk mempengaruhi data ekonomi, sehingga memberikan tekanan pada keputusan The Federal Reserve (FED). Dengan secara artifisial menciptakan tekanan inflasi, mereka berusaha memaksa The Federal Reserve (FED) untuk mempertimbangkan kembali posisi kebijakan moneternya.
Serangkaian langkah ini menyoroti hubungan interaksi yang kompleks antara kebijakan moneter dan kebijakan perdagangan. Pelaku pasar kini perlu memperhatikan dengan cermat dampak perubahan kebijakan ini terhadap indikator ekonomi, serta respon yang mungkin diambil oleh The Federal Reserve (FED) di masa depan. Bagaimanapun juga, permainan seputar Suku Bunga dan inflasi ini akan terus mempengaruhi pasar keuangan global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
4
Bagikan
Komentar
0/400
CoconutWaterBoy
· 07-31 05:50
Kebijakan semuanya berkolaborasi.
Lihat AsliBalas0
CodeZeroBasis
· 07-31 05:50
Risiko potensial tidak terkendali
Lihat AsliBalas0
SurvivorshipBias
· 07-31 05:43
Sekali lagi melihat manipulasi politik terhadap ekonomi
Keputusan suku bunga yang diumumkan oleh The Federal Reserve (FED) pada bulan Juli yang lalu tidak mengejutkan pasar, tetap mempertahankan suku bunga yang tidak berubah. Namun, yang memicu kontroversi adalah pernyataan ambigu dari ketua The Federal Reserve (FED) Jerome Powell. Dia tidak berkomitmen untuk menurunkan suku bunga, dan juga tidak sepenuhnya menolak kemungkinan tersebut, hanya menekankan bahwa keputusan akan dibuat berdasarkan data ekonomi. Sikap moderat ini tampaknya telah membuat beberapa orang marah.
Kemudian, serangkaian penyesuaian kebijakan perdagangan yang tiba-tiba menarik perhatian luas di pasar. Pertama, tarif untuk barang impor dari Brasil melesat dari 10% menjadi 50%. Tindakan ini akan berdampak signifikan pada industri makanan dan minuman di Amerika Serikat, karena Brasil adalah pemasok produk pertanian penting bagi Amerika Serikat. Kenaikan tarif ini dapat dengan cepat mendorong biaya produksi dan harga konsumen.
Segera setelah itu, ada berita bahwa produk tembaga dan barang dengan harga per unit di bawah 800 dolar AS akan kehilangan pengecualian bea cukai yang sebelumnya mereka nikmati. Perubahan kebijakan ini pasti akan secara signifikan meningkatkan biaya operasional perusahaan dalam jangka pendek, dan mungkin akan tercermin dalam data inflasi dalam waktu sebulan.
Analis menunjukkan bahwa penyesuaian kebijakan yang tampaknya ditujukan untuk perdagangan ini, sebenarnya mungkin bertujuan untuk mempengaruhi data ekonomi, sehingga memberikan tekanan pada keputusan The Federal Reserve (FED). Dengan secara artifisial menciptakan tekanan inflasi, mereka berusaha memaksa The Federal Reserve (FED) untuk mempertimbangkan kembali posisi kebijakan moneternya.
Serangkaian langkah ini menyoroti hubungan interaksi yang kompleks antara kebijakan moneter dan kebijakan perdagangan. Pelaku pasar kini perlu memperhatikan dengan cermat dampak perubahan kebijakan ini terhadap indikator ekonomi, serta respon yang mungkin diambil oleh The Federal Reserve (FED) di masa depan. Bagaimanapun juga, permainan seputar Suku Bunga dan inflasi ini akan terus mempengaruhi pasar keuangan global.